“Hahh… ahhh… ahhh…” aku terengah setiap kali merasakan hentakan keras itu menghantamku dari belakang. Pinggangku dipaksa mengikuti irama yang semakin dalam, setiap dorongan membuatku hampir kehilangan suara.Di saat itu, tangan kekar yang mencengkeram pinggulku erat, merambat naik ke punggungku, untuk kemudian memaksa tubuhku menunduk. Kecupan basah yang diikuti gigitan pelan didaratkan di leherku, membuat tubuhku bergidik saat merasakan napas panasnya membakar tengkukku.“Ahhh…” lenguhanku pecah tanpa bisa kutahan.Tiba-tiba, sebuah tangan besar mencengkeram rahangku. Dengan tegas, kepalaku dipaksa menatap lurus ke cermin yang ada di dinding.Bisikan berat dan dalam menyusup ke telingaku. “Lihat ke depan, Ariella. Jangan berpaling. Lihat bagaimana aku mengisi tubuhmu.”Tubuhku merinding, tapi sesuai perintah, mataku menatap pantulan di kaca. Diriku ada di sana, terguncang, basah, merona, dengan bibir terbuka menjerit kenikmatan.Kemudian, pandanganku beralih, ingin melihat sosok pria
Terakhir Diperbarui : 2025-09-30 Baca selengkapnya