Elena Neivara, wanita yang baru genap memasuki kepala dua itu keluar dari kamarnya. Tubuhnya dibalut piama satin merah, yang menonjolkan bentuk dada dan bokongnya. Kaki jenjang Elena melangkah ke dapur, dengan satu gelas kosong di tangannya. "Haus sekali," gumamnya. Dapat Elena lihat, kedua majikannya sedang menonton film di sofa ruang tamu. Saat akan melangkah lebih jauh, suara Riven membuatnya terhenti. "Elena!" Sang pemilik nama menoleh, lalu membungkuk sebentar. "Iya, Tuan? Ada yang bisa–" Decakan Diana memotong ucapannya, wanita itu melirik sinis Elena dan bersedekap dada. "Pakaianmu, Elena. Apa tidak ada yang lain?" tanya Riven. Elena menunduk, jantungnya berdegup cepat. "Maaf, Tuan. Semua pakaian besarku dicuci, karena aku harus menggantinya dua kali sehari," sahutnya pelan. Diana kini berdiri, lalu menghampiri Elena dan menudingnya dengan telunjuk. "Pekerjaanmu itu pelayan, Elena! Perhatikan caramu berpakaian. Kamu tidak sedang berada di rumahmu, dan T
Last Updated : 2025-10-08 Read more