Angin semilir berhembus menerpa padang rumput di perbukitan, dimana setiap bayangan hampir meninggalkan wujudnya.Di sana hari telah petang, ditandai dengan semburat jingga yang tengah condong di ufuk sebelah barat.Dua pemuda tampan masih berdiri di tepi tebing menikmati indahnya Surya yang tenggelam di cakrawala.“Mengapa kau tidak menetap saja di sini, Chushi? atau aku harus memanggilmu, Lintang?”“Apapun yang membuatmu nyaman.”“Hahaha, semenjak wajahmu berubah, mengapa kau juga ikut berubah menjadi orang yang menyebalkan, Chushi.”“Aku menasehatimu karna kau sekarang adalah Kaisar, Brengssek.”“Hahaha, kau sama saja dengan ayahku, dasar cerewet. Tapi setelah kejadian ini aku jadi sadar, ternyata keluarga adalah yang terpenting.”“Makanya, jadilah pemimpin yang baik, yang bisa menjadi panutan untuk semua rakyat dan keluargamu kelak.”“Perasaan usiamu masih berada dua tahun di bawahku, tapi mengapa kau bisa berubah menjadi kakek-kakek seperti ini?”“Dasar sialan,” sebuah pukulan ke
Last Updated : 2025-11-29 Read more