“Hai, kak Lily!” Hal pertama yang dilihat Lily ketika membuka pintu adalah seorang gadis pendek dengan hidung pesek namun tetap terlihat cantik, tersenyum lebar dengan wajah berseri-seri. “Felisha, sudah lama kau tidak main ke rumah.” Lily mundur selangkah dan tangannya membuka pintu lebih lebar. “Masuklah.” Gadis yang lebih muda terkekeh malu. “Terimakasih, aku ada janji berbelanja dengan Tama hari ini, tapi dia tidak ada kabar sama sekali. Aku memutuskan untuk mendatanginya,” jelasnya cepat tanpa rasa canggung. “Dia masih di kamar. Mungkin belum bangun,” jawab Lily dengan nada lembut, lalu menoleh sambil tersenyum hangat. “Aku harus pergi sekarang, tidak apa-apa kan kalau aku tinggal?” Felisha mengangguk cepat. “Aku selalu menganggap rumah ini seperti rumahku sendiri, jangan khawatir.” Ucapannya ringan, disertai tawa kecil. Kak Lily tertawa renyah. “Tentu saja, kau sudah seperti adik kecilku.” Dia menepuk punggung Felisha singkat lalu melambaikan tangan, “Aku pergi, dah~
Last Updated : 2025-10-24 Read more