Matahari masih bersembunyi saat Ji An membuka pintu. Di luar, udara subuh hari terasa lebih dingin. Ji An menyatukan kedua tangannya dan menggosok-gosoknya.Keranjang di punggungnya telah dikencang dan dibuat senyaman mungkin untuk melakukan perjalanan jauh.Ayahnya muncul dari pintu lainnya.Rambutnya sedikit berantakan dengan matanya yang setengah menyipit, nampak sedang menyesuaikan dengan cahaya lentera yang masih menyala di halaman.Ia jelas baru saja terbangun. Meski begitu ia memaksa dirinya untuk bangun dari tempat tidur karena ingin mengirim putrinya pergi."An An, ingatlah untuk berhati-hati, jangan terlalu memaksakan diri. Kumpulkan saja secukupnya lalu segera kembali. Tidak perlu masuk lebih jauh ke dalam hutan untuk mengumpulkan lebih banyak." Nasihat ayahnya.Melihat putrinya tidak menjawab, dia mendesaknya lagi, "Kau mendengarkan Ayah atau tidak?""Mmh, aku mendengarkan. Ayah tenang saja, aku akan berhati-hati!" Daripada membuat ayahnya menasihatinya lebih lama, seba
Last Updated : 2025-11-02 Read more