Eh? Wajah Nayla langsung panas. Rasanya ingin mencari lubang dan masuk ke tanah. Dia yang menyusup ke pelukan orang, tetapi masih memarahi orang itu habis-habisan. Rasanya agak keterlaluan.Nayla buru-buru tersenyum canggung. Tangannya mengelus wajah Kei yang barusan dia tampar. "Maaf ya, aku salah paham sama kamu. Sakit nggak? Sini, Kakak tiup biar nggak sakit."Sambil berkata begitu, Nayla benar-benar manyun dan pura-pura meniup pipi Kei.Kei merasa sangat dirugikan. Dia memprotes, "Kak, lain kali kalau mau mukul, bisa nggak pelan sedikit ...."Nayla berjanji, "Aku nggak akan mukul kamu lagi kok. Maaf ya, hehe."Harus diakui, semalam saat dia tidur di pelukan Kei, tidurnya nyenyak sekali. Bocah ini mungkin bodoh, tetapi tubuhnya luar biasa bagus. Kalau dipikir, justru dia yang diuntungkan.Pikiran nakalnya sempat melintas, tetapi wajahnya tetap serius. "Nanti malam kalau aku ketiduran dan nempel ke kamu lagi, kamu dorong aku ya. Ngerti?"Mata Kei langsung berbinar. Nayla masih mau ti
Read more