Jantungku berdetak lebih kencang.Dia membuka ikat pinggangnya, menurunkan celananya, memperlihatkan celana dalam hitam ketat yang menempel di tubuhnya. Dan sumpah, aku hampir lupa bernapas. Setiap otot, setiap lekuk tubuhnya terlihat seperti diciptakan untuk menggoda dan dia tahu itu.Dia berenang mendekatiku pelan-pelan, seolah punya seluruh waktu di dunia. Tapi matanya berbicara hal yang lain, dia menginginkanku.Sesaat aku ragu. Seorang asing yang pura-pura kaya di siang hari, sekarang menatapku seolah aku istimewa. Sebenarnya, apa yang sedang kulakukan? Tapi kemudian aku teringat Alex, cara dia menatapku di pernikahan itu, cara Elisa tersenyum penuh iba, seolah aku terlalu menyedihkan untuk pantas punya seseorang seperti Adriel sendiri... Aku butuh ini. Aku perlu merasa diinginkan lagi, meski oleh seorang pria yang kubayar.Saat dia cukup dekat, tangannya melingkari pinggangku di bawah air, jarinya menyusuri kulitku yang bergetar dengan perlahan."Kamu gemetar," gumamnya, mulutnya
Read more