Setelah memesan makanan, Rinjani kembali ke dapur. Makanan yang dipesan datang lima belas menit kemudian. Rinjani memisahkan nasi goreng kebuli Elian dan sup ayamnya. Ia membawa tas makanan itu, jantungnya berdebar, siap kembali melayani.Saat Rinjani berjalan di lorong menuju ruang kerja Elian, ia tiba-tiba berhenti. Pintu ruang kerja yang tadinya tertutup rapat, kini sedikit terbuka. Dan ia mendengar suara lain di dalam."Nona Sarah," bisik Rinjani. Rinjani terlihat menenteng kantong makanan, diam sejenak, di depan pintu ruang kerja Elian dia berdiam diri lama. Ia tidak berani melangkah masuk, takut merusak momen yang jelas-jelas intim itu."Aku senang kamu berkunjung," sapa Elian, nadanya yang lembut itu kembali muncul, sama seperti saat di hari duka."Kamu terlihat kurang sehat. Kantung mata itu," ucap Sarah, penuh kekhawatiran yang tulus.Tangannya terulur ke kening Elian, mengukur suhu tubuh pria itu. Sentuhan itu membuat senyuman kecil yang jarang terlihat itu kembali muncul d
Last Updated : 2025-12-16 Read more