Matapos magdesisyon ang mga magulang ni Claire na ipakasal siya sa kasosyo ng mga ito ay walang paga-alinlangan siyang umalis sa kanilang tahanan.Akala niya ay tuluyan na siyang nakatakas. But she was wrong.Sapagka't nakatakas man siya mula sa kanyang mga magulang, hindi naman siya nakatakas kay Alastair. Ang kasosyo ng kanyang mga magulang at lalaki na dapat ay papakasalan niya.
View More!!! PERHATIAN !!!
(NOVEL TIDAK PLAGIAT DAN TIDAK BERHAK DIPLAGIAT.) . . [Novel Sistem Aura (Infinity) sudah ada versi cetaknya, untuk order bisa cek ke sosial media Imstagrann: @nehulisme] Jilid 1: Konspirasi Penguasa. (TAMAT) Jilid 2: Dunia Ilusi. (TAMAT) Jilid 3: Manipulasi Para Raja. . . ________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Menurut beberapa buku-buku sejarah: Dunia ini telah menanggung purifikasi ratusan kali. Binasanya seluruh kaum. Musnahnya peradaban. Hilangnya catatan sejarah. Sakitnya bumi. Struktur planet-planet yang kacau berantakan. Masa apokaliptik telah berlaku. Dahulu kala planet yang hijau dan subur telah rusak oleh peperangan seluruh umat manusia. Masa-masa yang rasanya telah menjadi detik-detik kehancuran total. Akan tetapi, pada planet satu-satunya tersebutlah didapati empat manusia yang selamat dari kepunahan. Tiada lagi yang dapat diperbuat. Seluruhnya sudah rata, binasa, sirna, dan tampak tak berguna. Manakala takdir menuntun mereka secara elusif, pertemuan di antara keempat manusia hanyalah mencetuskan sebuah tanda tanya besar. Apa lagi yang harus dicari? Siapa lagi yang wajib dibunuh? Kaum mana lagi yang pantas digantikan? Sejarah apa lagi yang harus diubah? Ideologi apa lagi yang harus dihapus? Sedang planet ini dan setiap planet atau galaksi di luar sana telah kacau berantakan. Mereka bahkan ragu untuk saling membunuh. Toh, apa gunanya lagi membunuh kalau semuanya sudah diindikasikan akan tamat secara total? Demi menanti kematian, keempat manusia mengisi sisa waktu dengan perbincangan ringan. Membahas segala kekonyolan yang telah terjadi. Memperbincangkan cita, cinta dan kerja. Membicarakan masa lalu yang suram dan bahagia, menaruh harapan pada impian tinggi yang saat ini berakhir kehancuran. Dan lain sebagainya selama berhari-hari tanpa makan, tanpa minum. Tanpa tempat meneduh, hanya langit gelap nan berbintang sebagai hiburan pemandangan, sementara bencana alam berkesinambung tetap terjadi. Manusia bermata hitam, adalah perempuan yang amat pendiam. Bicarakan hal-hal yang amat penting. Tidak terlalu memiliki argumen menarik, namun menurutnya, bintang Fajar di langit sana akan meledak, dan menjadi bintang katai hitam. Manusia bermata ungu, laki-laki yang memiliki kesadaran terhadap siklus revolusi dan evolusi. Mempunyai pengetahuan terhadap sejarah. Pengetahuan sejarah yang selalu menjadi bagiannya secara turun temurun kehidupan. Karena menurut keyakinannya, sejarah adalah ringkasan untuk sebuah bukti kenyataan. Ia pria yang cerewet, banyak bicarakan data dan persepsi. Tidak memercayai adanya kedamaian dunia tanpa dalih peperangan. Sebab baginya, sejarah berdarah tidak pernah akan berkesudahan, itu amat mustahil katanya. Pria berambut putih memiliki keberanian tangguh, pantang menyerah, tanpa pernah jatuh dalam beban keputusasaan. Ia bertahan di sini dengan sebilah pedang berlian, ia hadir dengan darah di sekujur badan. Tak banyak yang dirinya utarakan, hanya satu kalimat penting tidak penting yang disampaikannya: 'Aku hanya ingin memancing ikan lagi.' Wanita bermata merah, adalah satu-satunya tokoh manusia yang memimpin sebuah bangsa. Bangsa yang disebut bangsa Methuselah. Dia kehilangan banyak kawan. Kekasihnya, kaumnya, dan setiap individu yang dikasihinya telah gugur tanpa sisa. Dari beberapa kurun waktu, peristiwa tersebut berkelanjutan. Sebagaimana yang tertuang pada salah satu lembaran-lembaran buku lainnya yang berbunyi: Mata angin Barat adalah di mana sinar kemerahan terbit. Mata angin Timur adalah di mana sinar kebiruan terbit. Mata angin Selatan adalah di mana sinar kehijauan terbit. Mata angin Utara adalah di mana sinar pingai terbit. Mata angin Timur Laut adalah di mana sinar keunguan terbit. Mata angin Barat Laut adalah di mana sinar kecokelatan terbit. Dan tentu saja, mata angin Barat Daya adalah di mana sinar kejinggaan terbit. Sejatinya tidaklah kebetulan mengapa hanya keempat manusia yang selamat dalam masa kehancuran ini. Mereka sudah diselamatkan melalui Sistem yang sukar dideskripsikan umat manusia. Sebuah Sistem unik yang melegalitas kempat manusia ini sebagai empat tokoh terpilih: Empat Kreator Alam Semesta Aura. Namun demikian, hanya tiga manusia yang berkompeten menangkap setiap pendaran sinar elusif dalam empat arah mata angin: Barat, Timur, Selatan dan Utara. Lantaran tidaklah sebagaimana wanita bernetra hitam, yang sanggup menyaksikan seluruh delapan titik arah mata angin yang dipendari cahaya elusif nan magis. Bahkan wanita itu pula yang mendapati satu lagi titik pendaran sinar bernuansa putih gemilang, namun terbilang ganjil serta mengundang tanda tanya besar oleh lantaran tidak turut turun di salah satu penjuru mata angin. Tak pelak, keempat manusia tercengang akan setiap fenomena yang ada. Juga yang tidak kalah mengejutkannya bahwa tidak sedikit pun ketakutan bernaung di antara mereka, justru sebaliknya, hawa aneh nan menarik seakan menyambut tenang segala penjuru mata angin yang terpancar sinar. Hingga begitulah, fenomena tersebut tidak berlangsung lama, secara tiba-tiba ketujuh pendaran mata angin saling berintegral. Berkumpul sebagai satu kesatuan pendaran denyar yang masif. Lantas memecah. Meledak bagaikan 'bigbang'—dalam intensitas rendah tentunya. Secara irasional musnahnya ledakan tersebut memuntahkan empat buah apel yang serta-merta melayang di hadapan keempat manusia. Dan lagi-lagi lewat Sistem yang sukar didefinisikan mereka dititah guna memakan masing-masing satu buah apel tersebut. Hanya satu kesadaran yang mereka rasakan; masing-masing di antara mereka melahap habis buah yang tersaji. Tetapi karenanya, manusia bermata ungu tiba-tiba berceletuk, “Inilah ilmu yang selama ini kita cari. Sejarah yang sengaja dihapuskan. Buah keabadian.” “Atau aku menyebutnya sebagai ... ilmu Aura,” sambung pria berambut putih—dirinya bahkan tidak yakin mengapa ia mesti menakrifkan hal tersebut. ”Kalian mengalaminya?“ selidik wanita bernetra hitam seolah telah merasakan kebugaran tubuh yang paling nikmat di muka bumi ini. Keempat manusia mengalaminya. Mengalami aura magis, yang secara ajaib mengubah segala cara pandang mereka terhadap kehidupan. Sedang tujuh titik sentral aura mereka serentak berpancar cemerlang. Maka Sistem super-canggih itu mendadak saja menurunkan preskripsi kepada ke-Empat Kreator Alam Semesta guna mendirikan kembali suatu peradaban baru. Peradaban dengan era yang lebih berkualitas. Peradaban hebat dan era yang mereka legalisasi sebagai … Era Aura. Keempat manusia menanggungnya. Garis takdir telah menentukan. Mereka tidak dapat mengelak. Tidak ada alasan tepat untuk menolak. Lewat alam bawah sadar, mereka telah dirancang sedemikian rupa. Empat Kreator Alam Semesta Aura mulai mengimplementasikan setiap mandat. Lewat Aura Biru tanah dihamparkan. Lewat Aura Hijau udara disterilisasi. Lewat Aura Merah lumpur dididihkan. Lewat Aura Pingai lautan dibekukan. Lewat bermacam jenis warna Aura lainnya bumi dan planet-planet direkonstruksi. Keempat Kreator Alam Semesta kemudian dititah untuk melahirkan keturunan-keturunan baru. Itu mudah bagi mereka. Keturunan-keturunan dari ke-Empat Kreator Alam Semesta akhirnya terlahir ke bumi. Terus kumulatif seiring waktu dan generasi. Dengan demikian pula, telah lahir manusia-manusia unik, yang berbeda dari kaum-kaum sebelumnya. Ilmu Aura secara alamiah telah menurun pada anak cucu ke-Empat Kreator Alam Semesta—para pewaris Aura. Dan secara inkremental, terbentuklah peradaban baru. Mulai dari: Pewaris Aura Hijau serta Aura Biru mempunyai kapabilitas mengendalikan hewan-hewan. Seperti jenis unggas, predator dan sebangsanya. Mereka tinggal di benua Barat. Penguasa benua Barat. Pewaris Aura Merah berkapabilitas mengendalikan lava, serta Aura Pingai mempunyai kapabilitas yang mampu mengendalikan es. Mereka tinggal di benua Selatan. Penguasa benua Selatan. Pewaris Aura Sian berkapabilitas memanifestasikan petir. Pewaris Aura jingga mempunyai kapabilitas memanifestasikan listrik. Tinggal di benua Utara. Penguasa benua Utara. Pewaris Aura Cokelat berkapabilitas mengendalikan aspek botani. Pewaris Aura Kelabu berkapabilitas memanifestasikan aspek halusinasi. Mereka tinggal di benua Timur. Penguasa benua Timur. Sedang manusia biasa yang bukanlah apa-apa, tetap cukup utilitas dalam tujuan politik. Akan tetapi, digenerasi ke 24 tanpa alasan yang jelas ke-Empat Kreator Alam Semesta mendadak hilang dari panggung dunia. Dan hanya satu kalimat dalam kitab Purnawarna yang mengonfirmasi alasan ke-Empat Kreator Alam Semesta itu menghilang: 'Tidak dapat terelakan, tidak sanggup diabaikan. Kami—Empat Kreator Alam Semesta Aura—harus bersembunyi pula dari panggung dunia. Menyelia dari dimensi tak tergapai. Menunggu isyarat akhir. Demi menghindari kecintaan yang mencetuskan dendam.' . . . . . . ________________________________________________________________________________________________________________________________________________ {Halo teman-teman, bagi yang penasaran dengan fakta-fakta unik dan nyeleneh dari Sistem Aura Infinity—mulai dari fakta ide, konsep, misteri, tokoh-tokohnya, hingga worldbuilding dan lain-lain— teman-teman dapat mengunjungi akun Itagram kami, dengan nama: Nehuselah.} Terima Kasih. Dan semoga bermanfaat. (Hak cipta dilindungi undang-undang no 28 tahun 2014.)"Alastair! Sandali lang naman…oh shit!" Napatingala na lamang si Claire nang biglang sinubo ni Alastair ang isa niyang dibdib and sucked her nipple as if he is a baby.He licked, sucked and bit her taut nipples while Alastair's other hand was already on her wet center, inserted his long finger inside her hole at marahas na inilabas-masok.Alastair just came home from work at eksakto naman na wala ang mga anak nila dahil kinuha ito ng kanyang mga magulang at sila daw muna ang mag-aalaga sa tatlo.So here is her husband, mukhang may plano na naman huwag siyang palakarin kinabukasan.Well, hindi rin naman niya ito masisisi. Ilang linggo na din silang hindi nakakapagsiping ni Alastair dahil sa pareho silang abala. Alastair is busy with his company habang siya naman ay abala sa pagiging ina.It has been a year since everything that has happened and now, she is already happily married to Alastair together with their triplets. Yes, triplets ang ka
"Naayos ko na ang mga papeles natin. Bukas na bukas din ay lilipad na tayo papuntang Switzerland at doon na tayo maninirahan. Magiging tahimik ang pamumuhay natin doon, Claire. At pagkatapos ay mag-aampon tayo ng mga bata at ituturing natin silang parang totoong anak natin. Magiging isang buong pamilya tayo, Claire. Hindi ba at iyon naman ang pinapangarap natin noon pa man? Magkakatotoo na 'yun, Claire and were gonna live happily." Ruby said happily and excitedly. But Claire just smiled bitterly. Simula nang bumalik si Ruby at sinabi nito sa kanya na aalis sila patungong Switzerland ay halo-halong emosyon na ang nararamdaman niya. Nangagamba siya, natatakot, at kinakabahan. Ngunit mas nangingibabaw doon ang pag-asa. Pag-asa na mahahanap pa siya ni Alastair. Pag-asa na makakatakas pa siya mula kay Ruby. Pag-asa na muli niyang makakasama ang taong mahal niya. "Ruby, please...nagmamakaawa ako. Palayain mo na ako." Muli niyang pagmamakaawa kay Ruby.
Buong araw na nag-iiyak si Claire pero tila hindi pa rin nauubos ang kanyang mga luha.It's been a week since Ruby kidnapped her. At sa loob ng isang linggo, inakala niyang hindi rin magtatagal ang pagsasama nila ni Ruby. Akala niya ay mahahanap din siya kaagad ni Alastair ngunit hindi. Isang linggo na ang nakararaan but she still hasn't seen even a slightest hope of getting away from Ruby.Kung sana ay panaginip lang ang lahat. Kung sana ay hindi totoo ang mga nangyayari. But it's real. Everything that is happening to her is real.Bumukas ang pintuan ng kwarto at pumasok ang babaeng dati ay kanyang minahal ng sobra ngunit ngayon ay kinamumuhian na niya.Ruby stared at her blankly at matalim naman na tingin ang isinalubong niya rito. Kung maaari lamang na maging ba
Claire woke up in an unfamiliar room.Bahagya niyang kinusot ang kanyang mga mata upang mas luminaw pa ang kanyang paningin at nang luminaw na nga ang paningin niya at bigla siya kinabahan.She is not in her nor in Alastair's room!Pilit niyang inaalala ang nangyari bago siya mawalan ng malay. At parang isang pelikula na bumalik sa kanyang alaala ang mga nangyari.Nagkita sila ni Ruby, nagkaiyakan, nagyakapan until she drank the water that was already on the table, just beside her plate. At pagkatapos niyon ay hindi na niya alam ang mga sunod pa na nangyari.Bigla siyang kinutuban at nakaramdam ng kaba."Posible kayang...No! Hindi ito magagawa ni Ruby. Nagkaayos na kami. Okay na ang lahat. Tanggap na niya. Hindi niya ito magagawa sa akin." She said, trying to convince herself.Tumayo siya at nanghihina na tinungo niya ang pintuan. Sinubukan niyang buksan ang pinto n
"Sigurado ka bang ayaw mo ng samahan kita? Pwede ko naman i-cancel ang mga meeting ko." Malambing na sabi ni Alastair habang kanyang inaayos ang necktie nito.Makikipagkita na kasi siya kay Ruby. She already sent her a message last night na pumapayag na siyang makipag-usap rito at ito ngayon si Alastair, kinukulit siya at gusto raw nitong samahan siya. Anito ay baka daw may gawing masama sa kanya si Ruby dahil sa galit nito o baka daw ay kidnapin siya nito at ilayo siya mula rito.Natatawa na lamang siya sa mga pinagsasabi nito."Alastair, we already talked about this last night, didn't we? I'll be fine. At saka isa pa, importante ang mga meeting mo ngayon. You will be meeting big investors." Sagot niya sa nobyo.Nang matapos na siya sa pag-ayos ng necktie nito ay sarili naman niya ang kanyang isinasikaso. Sasabay na siya kay Alastair at ihahatid na daw siya nito sa pagtatagpuan nila ni Ruby.Nakaha
Matapos mag-usap ng kanyang mga magulang at ni Alastair ay kaagad na silang umuwi sa bahay ng nobyo.Humingi na kasi ng permiso si Alastair sa kanyang mga magulang kung maaari bang sa bahay na siya nito tumira upang mas maalagaan siya nito ng mabuti. Of course, her father was opposed to that idea ngunit sa huli ay napapayag na rin ito sa tulong na rin ng kanyang ina. Maging siya ay medyo nag-alangan sa gusto ni Alastair. It's not that she doesn't want to love with Alastair. Ayaw niya lang kasing dumagdag pa sa mga aasikasuhin nito. She knew that Alastair is a busy man at makakadagdag lamang siya sa alalahanin nito kapag sa bahay nito, siya tumira. But Alastair insisted at talagang hindi ito tumigil sa kakakulit sa kanya hanggang sa huli ay wala na siyang nagawa kung hindi ang pumayag sa gusto nito.And now she's in the balcony of Alastair's house, thinking about Ruby's message to her.Hindi pa siya sigurado kung makikipagkita siya k
Maligayang pagdating sa aming mundo ng katha - Goodnovel. Kung gusto mo ang nobelang ito o ikaw ay isang idealista,nais tuklasin ang isang perpektong mundo, at gusto mo ring maging isang manunulat ng nobela online upang kumita, maaari kang sumali sa aming pamilya upang magbasa o lumikha ng iba't ibang uri ng mga libro, tulad ng romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel at iba pa. Kung ikaw ay isang mambabasa, ang mga magandang nobela ay maaaring mapili dito. Kung ikaw ay isang may-akda, maaari kang makakuha ng higit na inspirasyon mula sa iba para makalikha ng mas makikinang na mga gawa, at higit pa, ang iyong mga gawa sa aming platform ay mas maraming pansin at makakakuha ng higit na paghanga mula sa mga mambabasa.
Comments