Kontrak Cinta

Kontrak Cinta

Oleh:  wpwp  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
31 Peringkat
53Bab
48.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mahesa terpaksa menunda skripsinya, karena dia harus mencari biaya tambahan untuk pengobatan bapak dan menutup hutang bapak. Beruntung, dia memiliki seorang kawan yang berhasil memberinya sebuah pekerjaan, menjadi pelayan di sebuah kelab malam. ------------- Sial bagi Mahesa, di hari pertamanya bekerja, dia bertemu dengan seorang wanita mabuk dan sakit hati karena putus cinta. Namun, saat wanita itu sadar dari mabuknya, tiba-tiba saja mengajak Mahesa untuk menikah. Dan sebagai gantinya, semua biaya pengobatan bapak dan hutangnya akan dibayar oleh wanita itu. ----------- Ragu yang Mahesa rasakan atas tawaran itu seketika menguap entah kemana, dan dimulailah hari-hari penuh sandiwara Mahesa.

Lihat lebih banyak
Kontrak Cinta Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
cleonita89
mantap ceritanya. sedih lagi
2022-04-09 23:57:49
0
user avatar
Sayur Bening
bagus jalan ceritanya..ikutan nangis.. sad ending pl ..kenapa nggk happy ending
2022-03-31 20:14:28
0
user avatar
Sayur Bening
suka banget ceritanya,gregetan...kenapa sedih pl ujungnya.. nangis bacanya
2022-03-31 20:13:12
1
default avatar
Tata
Puas banget setelah baca bab ekstranya. semangat!
2022-02-04 15:29:13
0
default avatar
tutut
bagus banget! suka sama perjuangan Mahesa, meski gemes juga ...
2022-02-04 15:24:47
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:14:37
0
user avatar
Mikayla NMP
akhirrnyaa mantapp
2022-01-21 04:16:42
0
user avatar
Fizah Flasher
ada sambungannya kah...??
2022-01-15 02:56:15
2
default avatar
kikikikin1412
Makasih untuk ceritanya, Kak! Keren banget! Suka dengan endingnya di KK.
2021-12-16 21:06:17
0
default avatar
Life
Hai, Kakak. Terima kasih sudah buat cerita Mahesa dan Indira. Aku suka. Tetep semangat nulis ya ...
2021-12-15 18:48:09
0
user avatar
naftalenee
ini masih ada lanjutannya nggak kak?
2021-10-18 15:07:32
0
user avatar
Tuminah 175
bagus aku suka
2021-10-16 18:31:17
0
user avatar
Khanna
semangat kk... mampir ceritaku juga yuk "ketika mertua ikut campur" terima kasih...
2021-09-01 21:48:28
0
default avatar
mommyocifa13
qku kecewa endingnya , gantung gak jelas
2021-08-08 22:35:35
0
default avatar
intanpermata
Mahesa menantu idaman banget! Beruntung banget Indira! 😍
2021-07-14 16:49:10
0
  • 1
  • 2
  • 3
53 Bab
S A T U
Mahesa tertunduk menatap secarik kertas tagihan yang ada di tangannya saat ini. Berapa pun lamanya dia menatap, jumlah digit di bagian 'total' itu tidak akan berubah menjadi nol, ataupun berstempel lunas. Tidak ada larangan bagi pria menangis, karena saat ini Mahesa sudah kehabisan cara untuk mencari uang. Bahkan sejak bulan lalu, dia sudah cuti kuliah demi menjaga bapak di rumah sakit. Padahal tinggal dua semester lagi dia akan lulus. Gaji paruh waktunya yang semula akan digunakan untuk membayar kuliahnya, terpaksa dialihkan untuk berobat bapak.Bapak masuk rumah sakit bukan tanpa sebab. Beliau menjadi korban tabrak lari sebulan lalu. Minimnya informasi dan saksi mata di tempat kejadian, membuat penabrak yang tidak bertanggung jawab itu sulit untuk dilacak.Sudahlah, berapa kalipun Mahesa menyumpahi si penabrak, toh tetap tida
Baca selengkapnya
D U A
Semoga tetap betah baca lanjutan cerita cinta Mahesa ya ... Kalian akan dibuat baper dan gemes sama pasangan ini sampai di akhir cerita! Belum lagi konfliknya yang udah mirip roller coaster! . . Selamat membaca! . . Mahesa menghela napas lega, saat lampu tanda operasi sudah padam. Seorang dokter mengabarkan operasi tulang bapak sukses. Mahesa langsung mengucap syukur berkali-kali dan mengucapkan terima kasih pada dokter yang telah mengoperasi bapak. Setelah dari ruang operas
Baca selengkapnya
T I G A
Cerita ini sudah dikunci. Semoga kalian tetap semangat membaca sampai selesai ya! Yuk! Selamat membaca! . . Selepas kunjungan dokter, Mahesa hendak pamit untuk menjemput Indira. Siang ini, seperti yang sudah Indira dan Mahesa sepakati, mereka akan bertemu dengan bapak. Langkah Mahesa menuju lift apartemen Indira berhenti di lobi, saat dia mendengar namanya dipanggil. “Mau jemput Indira?” tanya Papa. “Iya, Om. Hari ini kami mau jenguk bapak.” “Bisa kita bicara sebentar?” Kening Mahesa mengerut mendengar ajakan Papa. Meski bingung dan sedikit takut, Mahesa mengangguk dan mengikuti langkah Papa menuju kafe yang ada di sebelah gedung apartemen. Entah apa yang ingin dibicarakan Papa, tapi semenjak mereka duduk—15 menit yang lalu—Papa belum mengucapkan sepatah katapun. Keheningan ini, jelas membuat Mahesa jengah. Terlebih ponselnya yang terus bergeta
Baca selengkapnya
E M P A T
Aku udah kirim uangnya. Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel Mahesa—dari Indira. Tanpa pikir panjang, Mahesa langsung menekan tombol panggilan untuk terhubung dengan Indira.“Ehm, gimana kabar kamu? Syukurlah. Maaf, kemarin aku langsung pulang, karena harus nungguin bapak. Iya, nanti aku cek. Apa nanti malam aku dan bapak bisa ke rumah? Aku juga inginnya besok atau lusa, biarin bapak istirahat dulu. Tapi bapak maksa. Baiklah, nanti aku bilang ke bapak, mungkin sekitar jam tujuh kami sampai. Indira, terima kasih.”Sambungan ponsel Mahesa terputus setelah ucapan terima kasihnya tanpa berbalas. Mungkin Indira sedang sibuk. Berbekal uang transferan dari Indira, Mahesa bergegas menuju meja kasir rumah sakit untuk menyelesaikan masalah administrasi.Setelah selesai, Mahesa kembali ke kamar rawat bapak. Di sana, bapak sudah siap untuk pulang. Sebelah pundaknya menenteng tas pakaian bapak, sedangan kedua tangannya mendo
Baca selengkapnya
L I M A
Selamat membaca! . . Olive melempar remot teve—yang sejak lima menit lalu digenggamnya—ke sofa, membuat Indira dan Mahesa menjengit kaget. Sembari berjalan mondar-mandir dan mengurut pelipisnya. “Duduk, Live.” Olive mengangkat telunjuknya, mengisyaratkan agar Indira diam untuk beberapa saat. “Maaf, Mbak.” Telunjuk Olive bergerak untuk Mahesa. “Lo.” Olive menunjuk Indira. “Terpaksa harus ngadain konferensi pers atas semua kegilaan yang dilakukan cowok ini,” ujarnya sambil beralih menunjuk Mahesa. “Enggak usah dipeduliin, biar aja.” “Kalau lo masih mau berkarir di dunia penuh nyinyiran ini, lebih baik lo buka semuanya tentang pernikahan lo. Kecuali soal Adrian.” Olive melangkah mendekati Mahesa, lalu sedikit membungkuk untuk menyamakan tinggi pandangan mereka. “Dan lo, berhenti kerja di kelab malam.” “Mana bisa, Mbak? Saya masih punya huta
Baca selengkapnya
E N A M
Mahesa baru saja melingkari angka di kalender kamarnya. Besok, statusnya tidak lagi lajang, melainkan beristrikan seorang Indira. Mahesa tidak pernah tahu, bahwa hidupnya bisa selucu ini. Menolong seorang wanita mabuk yang kemudian melamarnya.Namun bohong rasanya, jika Mahesa tidak merasa bersalah pada bapak yang sedang mencoba pakaiannya di ruang tamu. Wajah tua itu sedari tadi tidak berhenti tersenyum di depan cermin. Juga memuji dirinya sendiri yang terlihat lebih muda dengan pakaian yang dibelikan Indira. Bisa apa Mahesa, selain berusaha membuat bapak tersenyum—meskipun hanya dalam waktu tiga tahu. Selepas itu—ah, sudahlah! Itu dipikirkan nanti saja.“Sa, telepon kamu tuh bunyi terus dari tadi,” kabar Bapak dari luar.Mahesa segera keluar kamar dan mengambil ponselnya yang tergeletak di meja tamu. Panggilan dari Olive—tumben.“Ya, Mbak?”Bapak yang tinggal mengancingkan kancing terakhir di bagian bawah
Baca selengkapnya
T U J U H
Mahesa terburu membuka akses pintu masuk apartemen Indira, dan kegelapan menyambutnya, ketika dirinya sudah berhasil masuk. Buru-buru dia menghidupkan lampu, dan tidak ada tanda-tanda Indira sudah kembali dari toko perlengkapan. Mahesa kembali memeriksa ponsel, tidak ada kabar dari Indira. Sedari tadi, Mahesa juga sudah berulang kali mencoba menghubungi Indira, tapi ponselnya tidak aktif. Mahesa juga urung untuk menelepon mama dan papa, takut membuat mereka khawatir. Apalagi, baru kemarin mereka resmi menjadi suami-istri.“Kamu di mana, Indira?” gumam Mahesa, lalu tiba-tiba saja ponselnya berdering. “Ya, Mbak? Belum. Dia juga belum hubungin Mbak Olive? Mungkin Mbak Olive ada bayangan, ke mana kira-kira Indira pergi, misalkan saat dia benar-benar butuh sendiri?”Tak ada informasi berarti yang didapat Mahesa dari Olive. Olive juga sama butanya dengan Mahesa atas keberadaan Indira. Mahesa melangkah menuju kamar Indira, diperiksanya kamar istrinya&m
Baca selengkapnya
D E L A P A N
“Lo gimana, sih? Lo suaminya, masak enggak tahu kalau Indira itu alergi sama kacang?! Adonan es krim ini tuh ada kacangnya! Untung aja gue lihat! Lo tahu, gimana Indira kalau—”“Lia, udah. Kan, guenya enggak apa-apa.”“Enggak bisa gitu, Dir! Lo juga, kenapa enggak ngasih tahu suami lo, kalau lo punya alergi?!” marah Lia sambil menunjuk wajah Indira dan Mahesa bergantian.“Iya-iya. Gue yang salah. Udah, dong. Malu dilihatin orang,” desis Indira berusaha menenangkan amarah sepupunya. “Udah, sini duduk. Makan, biar enggak rese lo.”“Gue ini ngasih tahu yang bener ke suami lo ya, Dir. Gue—”“Maaf.” Mahesa mengambil gelas es krim di tangan Natalia. “Lain kali aku akan lebih berhati-hati saat memesankan makanan untuk Indira. Terima kasih sudah mengkhawatirkannya.”“Udah-udah. Yuk, sini duduk. Gue traktir lo makan,” ujar Indira se
Baca selengkapnya
S E M B I L A N
Jarum jam sudah hampir menunjuk pukul sepuluh malam, dan belum ada tanda-tanda Mahesa pulang. Bahkan Indira sudah menghabiskan dua porsi panas spesial ayam KFC terhitung mulai dari kepulangan Olive tadi sore. Berulang kali Indira mencoba menghubungi Mahesa, tapi hanya voice mail yang menjawab. Sial! Mahesa kembali berulah!Baru saja Indira hendak beranjak ke dapur untuk membuang bungkus sisa makanannya, saat dia mendengar suara panel pintu apartemen dibuka. Mahesa tersenyum menyapanya, setelah mengucapkan salam.“Ke mana aja lo?”“Aku ke rumah, ambil buku-buku aku buat bahan skripsi. Kemarin aku lupa, jadi hari ini aku balik lagi.”Indira melihat dua tas berukuran sedang yang terlihat sangat berat di tangan Mahesa. Lalu membiarkan Mahesa menuju kamarnya untuk menyimpan bukunya. Tak berapa lama kemudian, Mahesa muncul di sebelah Indira dan membantunya mencuci piring. Indira membiarkan hal itu, lalu dirinya sendiri mengambil
Baca selengkapnya
S E P U L U H
Indira menatap tampilannya di depan cermin. Dirinya memastikan, bahwa make-up-nya sudah pantas untuk ke acara pertemuan Mahesa dan teman-temannya. Dia tidak mau terlihat seperti tante-tante genit dan berondongnya—meskipun usia mereka hanya terpaut lima tahun. Olive sengaja mengosongkan jadwal Indira akhir pekan ini, agar perempuan itu bisa mengawasi tingkah suaminya.Indira beranjak keluar kamar dan tertegun melihat Mahesa yang malah sibuk berkutat dengan laptopnya. Pria itu sepertinya semalam tidak tidur sama sekali.“Lo enggak tidur semalem?”“Hah?”Benar, kan? Mahesa seperti orang linglung dan hanya melongo menatap Indira yang sudah rapi.“Kamu mau ke mana?”“Siang ini, lo ada acara ketemuan sama temen-temen lo, kan?”“Kamu jadinya ikut?”Indira mengangguk. “Gih, buruan siap-siap sana.”Mahesa mengangguk, lalu melangkah menuju kamar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status