Nafsu si perkasa

Nafsu si perkasa

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-19
Oleh:  BlacksugarTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
234 Peringkat. 234 Ulasan-ulasan
107Bab
987.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Kau harus tanggung jawab! Jika aku hamil bagaimana?" Gertak Gera pada Roy. Roy memicingkan mata pekatnya. "Kau tidak akan hamil hanya karena kugagahi semalam saja. Lagipula, kau yang memintaku untuk melakukan itu. Apa kau lupa bagaimana kau mengemis padaku? Dasar aneh!" Timpal Roy tak mau kalah. Tipikal seperti Roy memang tidak mau kalah dalam hal apapun. Terlebih, dia adalah seorang yang terpandang. Sementara Gera, ia terisak sambil menghentakkan kaki mungilnya. Ia sangat menyesal telah melakukan itu semua. Jika saja Adit tidak menaruh obat sialan itu, ini semua tidak akan terjadi."Adit nggak waras! Tega banget dia naruh obat perangsang." Gerutu Gera kesal. "Percuma kau menyalahkan orang. Sudah terjadi. Makanya, jadi wanita jangan ceroboh! Kau memang bodoh!" Roy tak henti-hentinya menyakiti hati Gera dengan perkataannya. Gera melirik tajam Roy. Ia sudah tak tahan mendengar ocehan menyakitkan dari bibir Roy yang sialnya membuat Gera berpikir liar dan mengingat malam itu. "Jangan khawatir, Nona ceroboh! Jika kau memang hamil, aku akan mencarimu sendiri." Ujar Roy lalu berlalu meninggalkan Gera. "Dasar laki-laki aneh! Enyah saja kau!" Teriak Gera. Kini ia sendiri hanya bisa termenung meratapi nasibnya. Ia bingung, akan seperti apa hidupnya jikalau dia hamil tanpa suami. Disamping keputusasaan Gera,Roy tersenyum girang. Tanpa diketahui, Roy sudah merencanakan banyak hal untuk Gera dan dirinya. Apakah Gera dan Roy akan bersama atau malah sebaliknya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Gera melangkah masuk ke dalam apartmen pacarnya, Adit. Langkah Gera terhenti ketika mendengar suara seorang wanita . Semakin lama menjadi begitu nyaring di telinga Gera. Gera segera menggeleng, berusaha menepis pikiran negatifnya. 'Ah, tidak mungkin ini Adit. Tapi siapa itu?' Batin Gera berkecamuk. 

"Adit!" Semakin dekat menuju kamar Adit, suara itu semakin terdengar jelas. 

       Wajah Gera memucat mendengar suara menjijikkan itu. Namun rasa jijiknya berhasil dikalahkan oleh egonya yang ingin mengetahui siapa yang menyebut nama Adit dibarengi pekikan itu. 

"Kau sangat hebat, Adit." Ujar si wanita. Air mata sudah membendung di pelupuk mata Gera. Yang ia takutkan terjadi. Hatinya semakin terpancing untuk melihat siapa wanita itu, yang baru saja memuji Adit, kekasihnya.

Dengan pelan ia melangkah. "Lalu, lebih memuaskan siapa, aku atau wanita sok polos itu?" Tanya si wanita, membuat langkah Gera terhenti lagi. 

"Jelas kau lebih seribu kali. Boro-boro melayaniku, dia sibuk dengan hidupnya yang sok suci itu. Gera tidak ada apa-apanya dibanding kau, Andin!" Gera semakin terluka ketika mendengar itu adalah suara Adit. Terlebih lagi Adit merendahkannya. Pipi Gera kini sudah basah. 

        Suara mereka terdengar semakin besar sekarang. Gera merasa telinganya begitu sakit mendengar percakapan mereka yang tiada henti. 

        Terlebih, wanita yang kini bersama dengan kekasihnya adalah teman baiknya sendiri. Andin. Orang tempatnya berbagi cerita. Gera tidak percaya dengan semua ini. 

Dengan pelan Gera membuka pintu kamar itu. "Adit!" Gera berteriak histeris ketika melihat apa yang ada di depannya sekarang. 

        Andin yang menindih Adit dengan liarnya. Dan Adit, ia terlihat begitu menikmatinya. Ironis sekali. 

"Ge-Gera! Bagaimana bisa?" Tanya Adit terkejut. Ia langsung beranjak memakai bathrobenya. 

"Bisa. Jadi ini alasan kamu nggak bisa hadir? Hebat!" Ujar Gera dengan suara terputus-putus akibat tangisnya yang hebat. 

"Aku bisa jelasin, Ge!" Kata Adit berusaha membujuk Gera. 

"Stop! Kamu diam disana! Mau jelasin apalagi? Jelasin aku yang nggak bisa puasin batin kamu? Atau mau jelasin kalau wanita itu lebih baik seribu kali dari aku? Nggak perlu, Adit!" Sergah Gera dengan emosi yang membuncah. 

"Dan kamu Andin, aku nggak akan pernah nyangka apa yang kamu lakuin sekarang. Kamu bilang aku sok polos? Kamu lebih dari hewan!" Teriak Gera menunjuk Andin. Konyolnya, Andin hanya menatap Gera datar. Tanpa rasa bersalah. 

"Ge, apa yang kamu lihat-" 

"Sangat luar biasa!" Potong Gera. 

Dengan hati yang sudah pecah, Gera berlari keluar dari kamar kotor itu dan....

Gera membanting pintu apartmen Adit dengan sangat keras. Sambil menghapus air matanya ia berlari kemanapun kakinya membawanya.

***

"Dasar laki-laki kurang ajar! Aku akan buat kamu nyesel, Adit!" Teriak Gera di tepi pantai yang sepi. Ia menangis sejadi-jadinya. 

        Gera terduduk diatas pasir putih yang membentang luas. Sambil menghapus sisa-sisa air mata yang mulai mengering di pipinya, ia mengeluarkan sumpah serapah. 

"Ngapain nangis, Ger? Dia aja nggak peduliin kamu." Gera menertawakan dirinya sendiri. Masih dengan kebaya yang melekat sempurna di tubuh indahnya. 

         Gera mengambil kaca dari tas kecilnya. Melihat pantulan dirinya di cermin. Make up yang tadinya sangat sempurna di wajah cantiknya, kini sudah luntur. Abstrak. 

***

        Sudah jam delapan malam. Gera segera membersihkan diri setelah kembali ke rumah kecilnya. Membersihkan matanya dari sisa-sisa kesedihan. 

        Gera keluar setelah selesai mandi, hanya menggunakan kemben dari handuknya. Namun sesuatu mengejutkannya.

"Hai, Gera!"

Adit tersenyum licik sambil menghirup rokok di tangannya. Gera refleks menutupi bagian tubuhnya yang terlihat, walaupun itu percuma. 

"Adit! Ka-kamu ngapain datang kesini? Cepat keluar dan jangan pernah menemuiku lagi!" Bentak Gera. 

Adit berjalan mendekatinya. Pelan, namun langkahnya pasti. "Jangan ditutup , aku suka melihatnya." Sekarang Adit sudah di depan Gera. 

"Dan jangan pura-pura polos. Aku yakin, kau sama seperti temanmu. Murahan!" Gera benar-benar tak terima. Hatinya begitu sakit. 

"Kau sama sekali tidak memiliki hak untuk berkata seperti itu!" Geram Gera tanpa takut. Ia ingin sekali berlari menuju kamarnya, namun tidak ada jalan keluar karena Adit sudah memblokade tubuhnya. 

Adit menyeringai licik. "Ah benarkah? Boleh kubuktikan sendiri?" Bisik Adit membuat Gera meremang. 

Gera mendorong tubuh Adit keras hingga terjungkal. "Sadarlah Adit! Kau tidak waras! Dan aku bodoh, tidak menyadari semua ini sebelumnya." Tutur Gera emosi. 

"Kau memang bodoh, Gera!" Teriak Adit lalu tertawa sendiri. Aroma aneh menguar disekitar ruangan. Sudah jelas, ia dalam kondisi mabuk sekarang. 

"Dan aku tidak akan pergi darimu sebelum aku bisa mencicipi hal yang membuatku menginginkanmu setiap waktu." Adit lagi-lagi mendekati Gera. Air mata sudah membasahi gundukan kenyal dikedua sisi wajahnya. 

"Pergi kau!" Teriak Gera. 

        Semakin Gera memberontak, membuat Adit semakin gencar dan liar mencari celah untuk menyentuh tubuh Gera. 

        Gera sudah lemas dan tidak memiliki tenaga untuk melawan lagi. Alhasil, ketika Gera lengah sedikit, Adit langsung membuka paksa bathrobe yang Gera pakai. 

"Tolong, jangan lakukan itu, Adit!"  Gera berteriak memohon. 

"Menangislah, akan kuanggap itu permintaan darimu, Gera." Tutur Adit dengan seringai nakalnya. 

Gera mundur dan menutupi tubuhnya sebisa mungkin. "Tolong, pergilah!" Tangis Gera tertahan karena rasa takutnya.

        Adit kembali mendekati Gera dengan senyuman iblisnya. Perlahan ia mulai membuka ikat pinggangnya, membuat Gera terbelalak. Ia sangat tidak menyangka Adit akan seburuk ini. 

"Malam ini semua akan terbukti, kau suci atau tidak. Dasar bodoh!" Maki Adit semakin mendekati Gera. 

         Kini kemeja Adit sudah terbuka. Hanya tersisa celana saja. Gera semakin kalap dan bingung harus bagaimana. Mau menghindar, sudah tidak ada jalan. 

"Menjauhlah Adit! Jangan menjadi laki-laki tak berperasaan! Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkanmu menyentuh mahkotaku!" Gera histeris melihat Adit yang sudah begitu dekat dengannya. 

"Cobalah!" Tantang Adit. 

       Mata indah yang dulu Gera sukai, kini berubah menakutkan. Tangan Adit sudah menjalar kemana-mana. 

"Pergi!" Sekali lagi Gera mendorong Adit hingga terjungkal. Mengingat ia sedang mabuk, lumayan memudahkan untuk melawannya. 

Ekspresi Adit kini berubah geram. Tatapan nyalangnya menusuk mata Gera. " Beraninya kau melawanku. Rasakan apa yang akan aku lakukan sekarang!" Adit sudah sangat emosi karena Gera terus saja memberontak. 

"Wanita murahan!" Maki Adit setelah menampar pipi kanan Gera. Gera merasa seperti tertusuk paku besar. 

"Murahan! Kotor! Tidak akan kuampuni kau!" Dua kali Adit menendang tubuh Gera. Membuat si empunya meringis. 

"Stop! Kumohon hentikan, Adit!" Gera terus saja memohon dengan sisa tenaganya. 

        Tubuhnya sudah lemas. Ia pasrah. Sudah tidak ada lagi tenaga untuk melawan. Mungkin malam ini kesuciannya harus ia relakan. 

Pintu terbuka. Seseorang mendobrak paksa pintu rumah Gera. Membuat Adit yang kini hanya mengenakan kolor menjadi semakin meradang. 

         Pikiran Gera berkecamuk. Ia sangat bersyukur. Namun siapa pria yang hendak menolongnya itu?

        

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
88%(207)
9
1%(2)
8
1%(2)
7
1%(2)
6
2%(4)
5
0%(1)
4
1%(3)
3
0%(1)
2
0%(0)
1
5%(12)
9.6 / 10.0
234 Peringkat · 234 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Aby Just a small fragment
karya yang bagus,
2024-11-18 00:12:16
1
user avatar
Agus Irawan
hai kak izin promosi ya. teman-teman mampir ke Novelku yuuk judul. "Kembang Desa Sang Miliarder" Nama pena" Agus Irawan
2023-03-23 12:24:45
2
user avatar
Mas Bagus
bagus novelnya
2023-03-13 08:40:18
0
user avatar
Blacksugar
Hai, kk semua...... maaf karena ngilang terlalu lama. Author ada naskah baru lagi nih. Kalau berkenan, harap dukungannya ya teman-teman semua. Salam hangat untuk kalian semua...️
2022-10-20 18:15:57
8
user avatar
Babana Babana
Roy benar2 selingkuh, sakit hati baca ini
2022-07-17 03:00:28
4
user avatar
Latem Schot
kok nggak serajin dulu up nya thor..??
2022-07-13 09:50:28
1
user avatar
Liew Vui Yin
harap lepas ni rajin up lg ya thor... ^_^
2022-06-02 10:35:08
1
user avatar
Jojor Sutriwati Silalahi
sudah end y Thor....
2022-05-02 12:34:52
0
user avatar
Harday
Tamat (the end) ?
2022-04-29 23:16:41
0
user avatar
Siti Maziah Muhamad Nor
sudah lama tunggu ni tak di update,dah berbulan ni..
2022-04-26 20:07:15
0
user avatar
Liew Vui Yin
kapan up lg ni thor...??
2022-02-24 11:15:30
3
user avatar
Liew Vui Yin
rindu sdh... ;(
2022-02-17 19:25:31
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :CEWEK AGRESIF VS COWOK POLOS. kalian akan menemukan dari percintaan remaja sampai dewasa yang bakal bikin kita gemas sendiri, seru, ketawa ngakak bahkan geregetan dan terharu setelah beberapa tokoh bermunculan semua. Jangan lupa vote dan komen ya. Mksh.
2022-02-12 09:18:23
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 07:56:22
0
user avatar
Ryan Seven
Sambung dong
2022-01-12 19:34:22
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 16
107 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status