Lady of Mechanics

Lady of Mechanics

Oleh:  W e  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Semua alur telah hancur. Aku yang terjebak baru menyadarinya sekarang—tak ada pilihan selain bertahan atau menyerang? Lady of Mechanics Setengah tubuhnya berisi baja yang tak bisa berkarat. Kaki? Tangan? Tak ada bedanya. Bahkan mata yang buta dapat di kembalikan fungsinya. Dia bisa menjadi ancaman terbesar di kekaisaran Rýiat jika dia mau. Tapi dari pada menghancurkannya, dia memilih untuk menggenggamnya erat. Menyaksikan seluruh persimpangan sebelum menuju kehancuran. Story by W e

Lihat lebih banyak
Lady of Mechanics Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
10 Bab
Prolog
Cerita bersifat fantasi atau karangan saja, jika terdapat kesamaan dan lain sebagainya—mohon dimaafkan. Selamat membaca~   ***   "... jadi bagaimana?" "Kau payah dalam bercerita..." "Aaaa~ jahat sekali..." "Haha... itu kenyataannya..." "Cih... ya sudah 'lah, aku sudah kirim filenya ke senior, jadi dibaca... ceritanya seru..." "Iya... iya... tapi sebelum itu, bukan 'kah ada perkerjaan yang harus kau selesaikan?" "Hehe... " Bagian prolog di awali dengan kisah kematian seorang bayi sebagai pemuka cerita sebelum masuk kecerita utama.  "Sebuah pengorbanan tanpa ada sangkut pautnya dengan cerita, author yang jahat..." Lalu di bab pertama karakter utama dari cerita akhirnya hadir. Tahun ke- 16 kekaisaran bulan. Seorang anak perempuan lahir di sebuah panti asuhan dekat kota Avalon. "Hah... lucu, awal prolog di isi dengan kematian lalu di bab
Baca selengkapnya
Kebangkitan untuk Kematian
Cerita bersifat fantasi atau karangan saja, jika terdapat salah kata dan lain sebagainya—mohon dimaafkan. *bahasa asing yang di gunakan hanya buatan, tidak memiliki arti secara nyata. Selamat membaca~   ***   "Ănæğ! Ərįèfž qœū łăźįß..." Hah? "Bŕəķ łæh!!! Ķūež Ĺevæ..." Apa itu?  "Ŕœłsēs... ßłăvõþ... ýæs, ßłvořòm łaþ..." Apakah itu bahasa? "Arghh?" Kenapa pandangan ku kabur? Cepatlah fokus! "Arghm~" Hah? Apa ini? Kenapa hal pertama yang menyambut ku adalah—langit? Hamparan langit biru yang terang dengan beberapa awan disana. Suhu disini juga terasa panas dan terik. Dimana ini? Dimana aku? Bukannya hal pertama yang ku dapati seharusnya adalah langit-langit kamar ku? Tapi ini dimana? "Agh!" Aku menutup cepat mata ku ketika merasakan perih gara-gara lupa berkedip. Tunggu? Kenapa rasanya satu mata ku
Baca selengkapnya
Si cacat
Seharusnya aku menyadarinya lebih cepat. Nyatanya aku menyesal karena terlena—lalu yang aku dapatkan hanyalah sebuah kehilangan. "Lintasan takdir sudah menyimpang~" "Tak ada lagi jalan keluar..." Maka bersiaplah. *** Beberapa ingatan merasuki pikiran ku, tepatnya ingatan ketika pertama kali aku datang kesini. Sosok bayi yang terlahir cacat. Hanya memiliki 1 lengan dan sebagian kaki saja, aku pikir aku akan mati setelah terjatuh. Nyatanya aku berhasil selamat dan bertahan hidup selama 3 tahun. Belajar, memahami dan mengingat—setiap struktur yang berlaku dunia ini. Interaksi, kebudayaan lalu bahasa. Krettt~ "Icèe..." panggilan terdengar bersamaan dengan suara engsel yang berkarat. Pintu didepan ku terbuka—menampilkan sosok wanita tua dengan punggung bungkuk. Dia masuk sambil menampilkan sebuah senyuman disela-sela kerut di wajahnya. Dengan satu-satunya mataku yang bisa melihat, ku perhatikan setiap
Baca selengkapnya
Lulucia
Lulucia adalah nama yang di berikan ibu ku. Sekarang nama ku adalah— "Icèe..." *** Nama ku adalah Lulucia, aku bekerja sebagai salah seorang pengembang ilmu teknologi mesin dunia di perusahan terbesar milik pemerintah. Si jenius mekanik dan si gila mesin—itu adalah julukan yang diberikan oleh orang-orang terhadap ku. Pengembangan, penemuan, dan penciptaan sumber daya baru pada abad 45 kebanyakan adalah hasil kerja keras ku bersama para tim. Padahal aku pada saat itu baru berusia 37 tahun dan hanya seorang wanita yang tengah berjaya di bidang pekerjaannya. Namun sebuah insiden tak terpikirkan sekali pun; menimpa diri ku. Bahkan aku tak tahu apa pemicu itu semua. Bagaimana bisa aku terlahir kembali. Kenapa aku jadi bereinkarnasi? Lalu bagaimana caranya aku masih bisa memiliki ingatan di kehidupan yang lalu? Ingatan terakhir yang ku punya sebagai Lulucia adalah tentang aku yang ingin pulang kerumah setelah selesai
Baca selengkapnya
Perubahan yang terjadi
  "Icèe!" "Bruk!" Suara Baba terdengar terkejut beriringan dengan suara jatuh—Baba terduduk dengan kaki lemas. Cepat aku menoleh, keringat dingin bercucuran di keningku. Tak ku sangka aku lagi-lagi di pergoki Baba. Padahal aku sudah berusaha sebaik mungkin selama 2 bulan tanpa ketahuan. Akhirnya malah ketahuan juga. Hah. Baba benar-benar shock melihat sosok ku yang bergerak bebas diatas papan seluncur di dalam rumah.  Siapa kira Baba akan pulang cepat. Dan yang hanya bisa ku lakukan adalah menunduk menatap lantai dengan papan seluncur disamping ku. "Hah~" terdengar Baba menghela napas. Takut-takut aku mencoba mengintip—ingin melihat wajah Baba, bukannya mendapati ekspresi marah aku malah dapat melihat senyum haru milik Baba. Sudut mata ku berkedut dan seperti berkaca-kaca. Rasanya ingin menangis, bodoh! Aku sudah menangis ternyata. "Baba~" panggil ku lirih sambil menangis. Baba
Baca selengkapnya
Perayaan
Satu-satunya hal yang sangat ku nantikan disini adalah senyuman indah milik Baba. Raut bahagianya membuat seluruh hati ku ikut bahagia. Ku mohon, jangan rampas itu. *** "Icèe?" Panggil Baba, aku yang berada dekat perapian bersuhu panas itu menoleh. Mendapati sosok Baba yang semakin ringkih. Sekarang umur ku sudah menginjak 6 tahun. Tapi yang hanya bisa ku lakukan adalah menghabiskan uang Baba dengan membeli banyak kayu bakar untuk perapian supaya bisa melelehkan logam. Aku tahu yang ku lakukan ini adalah sebuah kesalahan. Tapi dengan diam saja apakah itu dapat membantu Baba? Jawabannya tidak. Sempat beberapa kali aku keras kepala dan ikut dengan Baba bekerja. Meski banyak penolakan yang ku dapat tapi ada beberapa orang baik. Mereka mengizinkan ku untuk bekerja. Hanya sekedar mengangkut barang, terdengar sedikit aneh dan mustahil untuk anak cacat seperti ku. Tapi aku masih punya otak. Aku membuat
Baca selengkapnya
Baba
"Srak~ srak~ " suara putaran roda dari papan seluncur diatas jalan terdengar mengiringi langkah kami. Baba tepat berada disamping. Satu kios terakhir yang kami ingin kunjungi terlihat tak jauh. Buah-buah anggur masih berjejer manis di atas meja, kami mendekati tempat itu. Pemilik kios tersenyum ke arah Baba dan aku—ku balas senyum simpul. "Sore Baba..." sapanya ke Baba. Baba mengangguk. Senyuman khas Baba terlempar dengan mudah untuk menyahuti pemilik kios. Paman Rafež namanya. "Sore paman?!" Aku menyahut lantang. Beliau terkekeh lalu mengelus pucuk kepala ku. "Icèe... benar-benar bekerja dengan baik..." ucap paman Rafež tiba-tiba. Lelaki pemilik kios itu mulai bercerita tentang diri ku yang membantu pekerjaannya dengan baik ke Baba. Pria ini dulunya tidak seramah ini kepada aku, dia menganggap keberadaan ku hanya memberatkan Baba. Aku tahu itu tanpa perlu di jelaskan. Melihat seorang wanita tua yang sudah renta menguru
Baca selengkapnya
Pertemuan
"Bugh!"Seorang gadis tak sengaja menyenggol tubuh pejalan didepannya. Dia tampak terkejut dan panik"Anu! Maafkan saya?!" Ucapnya spontan. Lelaki yang tak jauh beda usianya itu berbalik badan—mendapati sosok gadis yang masih berkomat-kamit meminta maaf atas tindakan tidak sengajanya.Lelaki dengan mata mirip ruby itu mengangkat tangannya sambil bergerak menyangkal."Ti—Tidak apa..." sahutnya dengan sedikit senyum dipaksakan. Terlihat gadis itu bernapas lega lalu mendongak tepat kearah wajah lelaki didepannya.Maniknya berbinar cerah."Sekali lagi saya minta maaf... ini pertama kalinya saya ke ibu kota, saya sedikit bingung—harus apa..." terang gadis itu sambil menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal."Ah! Perkenalkan nama saya Aliča!"Huwa~Seharusnya kau tidak
Baca selengkapnya
Lengan Besi
"Hosh..." embusan napas Icèe terlihat. Suhu udara berubah drastis. Dia menatap pemandangan dari atas lereng; lautan ganas dengan kepulan awan hitam terlihat. Benar-benar area yang mengerikan.Haha|Benua bagian timur.Sial, baru beberapa hari lalu dia menikmati kehidupan normal tapi semua pemandangan ini mengingatkan dirinya ketika memulai petualangan."Hah~"Rasanya tak masalah bukan? Jika kita mengulang sedikit.Kisah ini?***"ARGHHH!!! HIKS... HIKS..." Icèe benar-benar meraung; tangisan serta air mata tidak bisa di bendung lagi oleh bocah berusia 6 tahun.Tubuh sang Baba masih tergeletak. Beberapa masyarat masih menyaksikan; bahkan ketika para kesatria itu pergi.Luapan berbagai emosi mengisi relung jiwa Icèe. Dia yang cacat ini sungguh menyedih
Baca selengkapnya
Kakek
Benar-benar luar biasa, mungkin itu yang ingin disampaikannya. Tapi sayang kata-kata itu hanya bisa tertelan kembali didalam mulut. Rafeź terkekeh hambar—seakan bertemu cerminan dirinya sendiri. Lelaki itu tahu betapa menakjubkan semua ini, termasuk Icèe."Saya tahu, anda berpikir semua ini luar biasa 'kan Tuan Willis?" Ucap Rafeź pada lelaki dengan notabe pedagang handal sekekaisaran itu. Mereka berdua berdiri cukup jauh dari Icèe. Gadis cilik berumur 7 tahun itu kembali menempa sesuatu didekat tungku pembakaran.Tidak bisa diam.|Rionet Willis benci mengakui itu semua, tapi iya. Dia sudah cukup dibuat kagum saat melihat lengan besi yang nyaris sempurna menyerupai lengan manusia; dan sekarang dia malah melihat sebuah bengkel sederhana yang menyimpan banyak hal-hal luar biasa.Meski itu hanya produk gagal dari Icèe, tetap saja. Ini terlalu menakjubkan untuk disebut sampah.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status