Elegi

Elegi

By:  Oxell Raditya  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ketika lonceng langit diperdengarkan malaikat, jiwanya terpanggil dalam sebuah kesadaran, dan begitu manik birunya menampakkan eksistensi, hanya tiga ingatan yang singgah dalam kepala. Namanya Karma. Ia bukan apapun atau siapapun. Ia hanyalah sesosok jiwa yang dibangkitkan Dewa untuk menjalani hukuman atas dosa masa lalunya. Semuanya bermula, dari satu permata penghubung dua jiwa. Bagai mata rantai yang berkelindan sakral, menandai tiga memori dalam sembilan dunia. Tentang angan, perputaran waktu, dan afeksi yang dikutuk oleh gugusan bintang.

View More
Elegi Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
9 Chapters
Prolog
Rerintik hujan turun membasahi setiap bagian dari permukaan Bumi. Tiap tetesnya bagai kemarahan semesta, di mana awan kelabu sepenuhnya menyembunyikan Sang Mentari. Angin bertiup ringan bagai bisikan merdu yang menenangkan semesta dari kemarahannya. Tiba-tiba suara dentingan lonceng terdengar menggelegar ke seantero jagat raya. Rerintik air yang jatuh berhenti di udara, angin berhenti bertiup. Hanya tinggal keheningan janggal yang tertinggal. Di sebuah pegunungan yang ditumbuhi pepohonan lebat, sebuah cahaya putih muncul secara tiba-tiba. Para manusia terbiasa menyebut wilayah itu termasuk ke dalam Britania Raya. Cahaya putih itu berubah terang, semakin terang, dan semakin terang, seolah berniat membutakan mata siapapun yang melihatnya, dan begitu cahaya itu menghilang tinggallah sesosok tubuh telanjang yang tergeletak di atas tanah lembab sisa hujan. Perlahan kelopak mata berwarna kecokelatan itu membuka, menampilkan eksistensi bola mata biru yang dimilikinya. Tetes air hujan yang b
Read more
1. Bakunawa
Sang raja malam bertahta dengan sempurna, ditemani ribuan gemintang yang berkerlip menggoda. Suara binatang malam riuh menyuarakan rasa kepada semesta. Di tepi hutan tampak sosok pemuda dengan pakaian compang-camping. Manik birunya berubah merah begitu menatap sang purnama. Seiring biru yang berubah merah, pemuda itu merangkak dan sekujur tubuhnya mulai bermantelkan bulu keemasan. Ia berubah menjadi sosok rubah dengan ekor berjumlah sembilan.Sang rubah mulai bergerak liar mengibas kesembilan ekornya. Akal sehatnya telah hilang tergantikan hawa nafsu untuk menghancurkan segalanya. Tiada peduli pada pekik ketakutan para binatang malam pun manusia. Nyanyian kepada semesta berubah menjadi jeritan duka yang merobek dada. Semuanya musnah dalam amukan sang rubah merah yang sekujur tubuhnya bermandikan darah semua makhluk yang dimangsa.Hingga satu titik membelah malam. Sebuah kilat mengalihkan atensi sang rubah. Dengan langkah tergesa sang rubah menuju sungai di mana kilat i
Read more
2. Malapetaka
Di bawah siraman cahaya Matahari yang mulai menampakkan eksistensinya. sepasang manusia duduk di tepian sungai berarus deras. Satunya adalah lelaki pemilik surai pirang dan mata biru, sedangkan yang satunya lagi adalah sosok gadis bergaun merah dengan surai panjang berwarna kelam yang senada dengan iris matanya. Mereka sama-sama diam, hanya ada suara angin yang meramaikan kesunyian di antara mereka."Kau lebih terlihat seperti iblis penghancur daripada Dewa pelindung, Kitsune." Gadis itu memulai pembicaraan, sementara si pemuda mendengus sinis."Aku bukan lagi Dewa, permataku dicuri oleh manusia dan aku tidak bisa mengendalikan diri saat Bulan sedang purnama." Si gadis terbahak mendengar penjelasan Sang Kitsune yang sangat dikenal sebagai Dewa pelindung itu. "Jadi, apa yang membuat Zeus menyambarkan petirnya padamu ... Phoenix?" tanya Sang Kitsune pada gadis bergaun merah yang merupakan sosok manusia dari burung Phoenix."Oh itu ... Para Dewa sedang mengadakan r
Read more
3. Kelindan
Binar melangkah memasuki goa di mana ia terbiasa menyendiri semenjak tinggal di belantara Britania Raya. Di sana Temaram dan Gulita sudah menunggu. Ia yakin kedua Dragon itu akan menyampaikan kabar buruk yang entah apa. Sebentar lagi purnama, sudah pasti banyak kejadian tak terduga yang disebabkan oleh Bakunawa."Jadi ... apa yang ingin kalian berdua bicarakan?" tanya Binar begitu melihat wajah serius Temaram dan Gulita yang kini berlutut di hadapannya."Kami membawa kabar buruk Yang Mulia." Binar melirik Temaram untuk menunggu lelaki itu melanjutkan ucapannya. "Yang Mulia Raja Ryujin telah tewas di tangan seorang manusia."Manik obsidian Binar membola begitu suara Temaram merasuki indera pendengarannya. Waktu seolah berhenti detik itu bagi Binar. Ayahnya tewas di tangan para manusia, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?"Bakunawa telah menyebar ilusi pada sebagian manusia dan memberitahukan kelemahan para Dragon di seantero jagat raya agar ia bisa mem
Read more
4. Enigma
Hari-hari berlalu tanpa keberadaan Binar di belantara Britania Raya. Aksa tidak bisa berbohong, ada hampa yang merongrong rongga dadanya. Lebih dari yang ia pikirkan, lebih dari yang ia bayangkan, dan lebih dari yang ia inginkan ... Binar adalah pemilik keseluruhan jiwanya. Lelaki pirang itu menghela napas sembari menatap Purnama yang berkilauan, saat itu kesadaran menyentaknya. Bulan Purnama yang berarti peperangan para Dragon telah dimulai, namun yang tidak Aksa mengerti adalah ... ia justru berada di ranah asing yang menyerupai belantara Britania Raya, hanya terlihat lebih gelap dengan aura kelabu yang menyesakkan dada.Manik birunya memandang ke sekeliling dengan gamang. Pepohonan di sana begitu tinggi, barangkali tingginya melebihi tinggi pepohonan di belantara Britania Raya. Suara hewan malam tak terasa bersahabat, justru membuat bulu kuduknya berdiri.Aksa menoleh ke arah sumber suara saat mendengar suara langkah kaki. Jantungnya berdebar dua kali lebih kencang
Read more
5. Father of Aesir
Aksa berdiri takjub di sebuah ruangan besar dengan warna perak di segala sisinya. Wisnu dan Laksmi benar-benar mengantarkannya ke Asgard, mereka juga yang berbicara pada Heimdall agar Aksa bisa melewati Bifrost-jembatan pelangi menuju Asgard-dan sekarang di sinilah mereka berada; Valaskjalf, salah satu ruangan terbesar Odin. Sepasang samudra milik Aksa menatap sopan kepada sang penguasa Asgard yang tengah duduk di singgasananya; Hlidskjalf di mana Odin biasa mengawasi alam semesta. Sosok besar Odin dengan janggut putih panjang, dan topi berpinggiran lebar serta tongkat di mana dua ekor burung peliharannya-Hugin dan Munin-yang biasa terbang berkeliling Midgard dan melaporkan berita dari Midgard kepada Odin. Yang begitu mencolok dari penampilan lelaki tua bertubuh besar itu adalah salah satu matanya yang ditutup, mengingatkan Aksa pada bayangan sosok kapten bajak laut yang biasa dibicarakan oleh penduduk pinggiran kota Britania Raya."Hugin dan Munin telah membawakan berita ten
Read more
6. Rosemary
Di hari yang terik, Wisnu dan Laksmi mengantarkan Aksa ke Mesir, tak jauh dari muara sungai Nil. Ia berada di peradaban dinasti ke-26 Mesir, tepatnya tahun 575 SM dengan Firaun; Amasis II sebagai pemimpinnya. Sepasang Sura itu berpesan padanya untuk berbaur dengan manusia di sana seusai mereka memberi ingatan perihal keadaan sekitar, sementara mereka akan mengawasi Aksa dari sebuah tempat yang tak diketahuinya. Sepasang samudra di matanya mengamati sekeliling yang begitu berbeda dengan belantara Britania Raya, tapi di manapun itu, tak masalah baginya, asalkan ia bisa bertemu dengan Binar."Apa yang kaulakukan di sini?"Aksa menoleh ketika mendengar suara berat seorang pria di belakang tubuhnya. Ia berbalik badan dan menemukan sosok pria bertubuh tinggi dengan surai cokelat panjang dan mata berwarna amethyst yang menatapnya penuh selidik."Aku ...." Aksa menggaruk pipinya dengan gugup. Meski telah dibekali ingatan oleh Wisnu dan Laksmi, tetap saja ia tak memiliki
Read more
7. Kidung
Dua minggu telah berlalu sejak kedatangan Aksa di Mesir. Dua minggu itu pulalah ia mengenal sosok Rosemary. Odin benar, gadis itu adalah manifestasi sosok Binar dengan latar belakang dan ingatan yang berbeda. Mesir adalah dunia kedua yang Aksa jalani dan lagi, ia masih harus memecahkan enigma yang belum sepenuhnya ia mengerti. Tapi ada satu hal yang dapat ia pastikan di sini, bahwa perasaannya terhadap sosok Rosemary adalah sama dengan perasaannya terhadap Putri Ryujin. Barangkali, seperti itu pulalah perasaan Kitsune kepada Phoenix.Aksa menghela napas lelah begitu ia kembali teringat pada enigma menyebalkan itu. Rasanya kepalanya bisa saja berasap karena memikirkan enigma sekaligus terkena sinar Matahari yang luar biasa terik di bawah langit Mesir. Menggeleng sejenak, Aksa memilih mengedarkan pandang ke sekeliling, dan ia mendapati Rosemary tengah memberi makan kuda, bersama Hilea yang merupakan putri dari Hiro. Lengkung senyum terpoles secara spontan di bibir Aksa, hanya k
Read more
8. Kekasih
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, tapi sang raja siang masih menunjukkan kegagahannya. Hilea tengah memandang jauh ke muara Sungai Nil bersama Rosemary yang tengah memainkan serulingnya. Gadis bersurai malam itu memejamkan mata guna menikmati permainannya. Bayang wajah sang tuan hadir begitu saja tanpa ia minta. Rosemary tidak paham pada perasaan-perasaan aneh yang bergolak di dadanya semenjak sang tuan memeluknya sambil menangis di atas kereta kuda. Ia juga tidak mengerti kenapa pipinya selalu terasa panas saat sang tuan menatap dan tersenyum hangat padanya. Jantungnya pun bertalu keras setiap kali ia mendengar sang tuan memanggil namanya, atau ketika ia mendengar nama sang tuan disebutkan."Kau sedang jatuh cinta?"Rosemary agak tersentak dengan pertanyaan tiba-tiba dari nona muda yang dihormatinya. Ia menghentikan permainan serulingnya dan membuka mata, guna menatap wajah ayu sang nona muda."Jatuh cinta?" tanyanya dengan wajah polos yang membuat Hilea te
Read more
DMCA.com Protection Status