Ini merupakan seri terakhir dari trilogi GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU. Pastikan anda sudah membaca, 1. Ganteng-ganteng Anak Pembantu dan 2. GGAP 2 : Mr. Nobody, sebelum membaca cerita ini. Sinopsis : Kesadaran Awan terkunci dalam alam jiwanya, karena ia merasa sangat bersalah dengan kematian Angel dan juga bayi mereka, Ruh Renata bahkan tidak mampu menyadarkannya saat keberadaannya yang terakhir di atas dunia ini. Meski Annisa sudah berhasil melepaskan segel terakhir di dalam tubuh Awan untuk menyelamatkan nyawanya dan itu membuat dua spirit yang menjadi sumber kekuatan didalam tubuhnya, Huo dan Gumara lenyap untuk selamanya. Meski Awan berhasil sadar, ia tidak lagi bisa mengingat siapa dirinya. Saat seperti itu, ada dua wanita yang setia menemaninya, Annisa dan Amanda. Siapakah yang akan menjadi pasangan Awan kelak? Seolah belum cukup dengan pertanyaan tersebut, ada musuh kuat yang mengintip dari balik bayang-bayang, yang bersiap menelan kejayaan klan Sanjaya.
View More"Jadi, bagaimana perkembangan anak itu? Apa tidak ada cara untuk kita bisa mengembalikan ingatannya?"
"Tidak ada, kakek. Aku sudah memeriksanya, bahkan juga sudah dipastikan dengan hasil rontgen syarafnya. Tidak ada yang salah, kondisi fisik Awan sudah pulih sepenuhnya. Fungsi otak bekerja dengan normal. Hanya saja..."
Amanda terdiam sejenak, mengingat kembali semua kalimat terakhir yang diucapkan Renata padanya, sebelum ruhnya menghilang. Amanda sudah berusaha menggunakan kemampuan supranaturalnya untuk menembus alam jiwa Awan. Tapi, kekuatan magis disana begitu kuat, sangat sulit ditembusnya dan bahkan dapat membahayakan jiwanya, ketika Amanda berusaha nekat untuk memasukinya. Akhirnya, Amanda hanya bisa menyerah untuk melakukannya.
"Hanya saja, apa?"
"Kesadaran Awan terkunci di alam jiwanya. Itu adalah kesadaran utama yang mengendalikan fungsi memorinya. Tanpa itu, Awan akan tetap menjadi dirinya yang sekarang. Dia menjadi sepenuhnya baru, seperti bayi yang baru lahir. Ia tidak memiliki kenangan apapun tentang dirinya, ataupun orang-orang yang disekelilingnya."
"Meski begitu, fungsi syaraf utamanya sama sekali tidak terganggu. Seperti, fungsi dasar, kemampuan menganalisis terhadap hal-hal baru dan lingkungan, dan sejenisnya."
Abimana mengangguk kecil sambil mengusap jenggotnya, "Kemampuan bertarungnya, apa masih ada?" Tanya Abimana penasaran. Karena bagaimanapun, dua spirit yang menjadi sumber kekuatan besar dalam diri Awan telah lenyap. Sehingga membuat Abimana penasaran, apa Awan masih bisa sekuat dulu?
Menurut pemikiran Abimana, orang biasa hampir mustahil bisa menembus level grandmaster sejati, jika hanya mengandalkan kekuatan murninya sendiri.
Tidak terkecuali, Abimana. Jika bukan karena kekuatan dua peri dalam dirinya, mustahil baginya bisa menembus level grandmaster sejati seperti sekarang.
Amanda sadar tujuan kakeknya menanyakan hal itu padanya, karena kakeknya termasuk orang yang mengakui seseorang karena kekuatannya.
Jika sebelumnya, kakeknya memuji dan mengakui Awan karena kekuatannya dan tentu saja itu semua berkat tambahan besar dari dua spirit dalam dirinya.
Sekarang, Awan tidak hanya kehilangan ingatannya, tapi juga kehilangan dua penopang utama dari kekuatan sejatinya. Otomatis membuat Awan tidak ubahnya seperti orang biasa.
Amanda khawatir, jika kakeknya tidak lagi memandang Awan sama seperti sebelumnya.
Amanda berkata dengan penuh nada optimis, "Awan, masih memiliki kemampuan itu dalam dalam dirinya dan aku yakin, Awan pasti bisa mencapai kekuatan puncaknya dan bahkan melewatinya."
Tampak sedikit gurat keterkejutan dari wajah Abimana, "Begitukah? Bukankah ia kehilangan ingatannya? Bagaimana ia masih memiliki kekuatannya? Coba ceritakan pada kakek!"
Amanda dengan bersemangat menceritakan apa yang dilihatnya beberapa hari yang lalu, itu adalah saat dimana Awan menghajar sepuluh orang dengan cara yang cukup brutal. Hal itu begitu mengejutkan, karena sama dengan penilaian kakeknya, Amanda juga sempat mengira jika Awan akan kehilangan kemampuan bertarungnya.
Tapi kenyataannya, meski kehilangan ingatan dan juga dua kekuatan spirit, Gumara dan Huo. Tubuh Awan seakan bergerak secara alami begitu berada dalam keadaan terdesak, ia seakan bisa bergerak bebas seakan semua gerakan tersebut sudah tertanam dalam dirinya. Sehingga, saat berada dalam keadaan terancam, tubuh Awan justru sudah bergerak dengan sendirinya, tanpa otaknya perlu mengingatkan tentang semua jurus tersebut.
Kejadiannya, terjadi beberapa hari sebelumnya.
Seringnya Annisa berulang ke ruangan Awan, ternyata memantik kecemburuan dari salah seorang dokter koas yang telah menyukai Annisa sedari lama. Namanya adalah Henry, seorang pria asli kota pahlawan dan dia adalah teman sesama koasnya Annisa.
Selain itu, ia juga merupakan putra sulung dari salah seorang pengusaha kaya asal Jawa Barat. Dengan statusnya, Henry sudah terbiasa mendapat perlakuan istimewa dari semua orang, layaknya seorang tuan muda yang berkuasa.
Mengira dengan semua itu, membuatnya berpikir bisa mendapatkan Annisa yang kecantikannya begitu anggun dan banyak dikagumi oleh rekan-rekan seangkatan mereka. Tidak hanya Henry, bahkan dokter yang masih lajang di rumah sakit tersebut juga pernah mengungkapkan cintanya pada Annisa. Tapi, tidak satu pun dari mereka dapat menaklukan cinta Annisa.
Henry begitu tergila-gila dengan Annisa, sehingga cara apapun akan dilakukannya demi bisa mendapatkan Annisa.
Satu setengah tahun kemudian. Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya. Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine. Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan. Tidak sama seperti Amanda yang t
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments