Siapa Penulis Asli Lirik Lagu Eternal Flame Dan Sejarahnya?

Aku masih ingat betapa lirihnya pertama kali mendengar intro piano 'Eternal Flame'—suara itu langsung nempel di kepala dan bikin merinding.

Lagu ini ditulis oleh trio Susanna Hoffs, Billy Steinberg, dan Tom Kelly, dan dirilis The Bangles pada 1989 di album 'Everything'. Billy Steinberg dan Tom Kelly adalah duo penulis lagu profesional yang sebelumnya menulis hits besar untuk artis-artis pop, sementara Susanna Hoffs, vokalis The Bangles, ikut memberi sentuhan lirik dan ide melodi yang membuat lagu terasa sangat personal. Menurut Hoffs sendiri, konsep dan frasa tertentu datang darinya saat mereka mengerjakan lagu bersama, jadi kredit penulisan dibagi ketiganya.

Secara sejarah, 'Eternal Flame' menjadi salah satu balada pop paling dikenal akhir 80-an—lagu ini mencapai puncak tangga lagu di Amerika dan memperkuat posisi The Bangles sebagai band yang bisa membawakan lagu ballad megah, bukan cuma pop-rock upbeat. Ada juga cerita seru soal pengambilan vokal Hoffs yang mencari ruang gema alami agar suaranya hangat; detail itu tambah membuat versi rekaman jadi iconic. Buatku, kombinasi kata sederhana dan melodi yang rapat itu yang bikin lagu tetap relevan sampai sekarang, dan setiap kali dengar rasanya langsung pulang ke momen-momen masa lalu.

Waktu itu aku masih sering denger lagu lama di radio mobil, dan setiap kali dengar 'Eternal Flame' pasti langsung slow down jalan pikiranku. Penulisnya tercatat Susanna Hoffs bareng Billy Steinberg dan Tom Kelly—jadi bukan cuma satu orang.

Yang bikin menarik adalah nuansa vokal Hoffs yang tulus; ia rupanya terlibat dalam penulisan lirik sehingga lagu terasa lebih personal daripada sekadar lagu yang ditulis tim penulis luar. Tema utamanya tentang cinta yang terus menyala simpel tapi sangat relatable. Menurutku kombinasi itu—melodi minimalis, lirik puitis, dan vokal hangat—yang bikin 'Eternal Flame' bertahan lama di playlist kenangan banyak orang, termasuk aku.

Dulu aku sering baca diskografi penulis lagu dari era 80-an, dan saat menelaah 'Eternal Flame' pola kerjasama klasik muncul: seorang anggota band (Susanna Hoffs) dengan dua penulis profesional (Billy Steinberg dan Tom Kelly). Steinberg dan Kelly punya track record panjang menulis struktur pop yang mudah diingat; peran Hoffs lebih ke memberikan mood, frase, dan warna vokal yang khas.

Secara kronologis, lagu itu tercipta ketika grup mencari nomor ballad untuk menyeimbangkan album mereka. Hoffs membawa inti emosionalnya, dan Steinberg–Kelly menyusun hook serta bridge agar lagu punya daya tarik radio. Setelah rilis, 'Eternal Flame' meraih chart success yang signifikan di akhir 1980-an dan menjadi lagu yang kerap dicover—cover yang paling populer di awal 2000-an memperkenalkan lagu ke generasi baru. Dari perspektif hak cipta, penting dicatat bahwa kredit resmi memang menyertakan ketiganya, sehingga pembagian royalti mengikuti itu—ini contoh bagus bagaimana kolaborasi band+penulis profesional bisa menciptakan hit abadi.

Ketika aku menggali asal-usul 'Eternal Flame', yang langsung jelas adalah layar kredit: Susanna Hoffs, Billy Steinberg, dan Tom Kelly sebagai penulis. Steinberg–Kelly sudah terkenal sebagai tim penulis yang ngasih hits untuk banyak penyanyi besar di era 80-an, dan kolaborasi mereka dengan Hoffs menghasilkan aransemen ballad yang halus.

Liriknya sederhana tapi efektif: metafora 'eternal flame' jadi simbol cinta yang abadi dan rentan sekaligus. Hoffs membawa nuansa emosionalnya, sedangkan Steinberg dan Kelly membantu merapikan struktur dan hook melody. Dari sisi produksi, pemilihan piano dan string ringan membuat vokal Hoffs jadi pusat perhatian—strategi yang nggak pernah salah buat ballad. Lagu ini nggak cuma sukses di tangga lagu, tapi juga sering dipakai dalam momen kenangan—wajar kalau banyak orang masih menyanyikannya sampai kini.