Healing

Without Kaelen's knowledge, I had his little plaything sent out of North America. That same night, he cast a blood-vine curse on my parents, banishing them to the wilds—a wasteland prowled by rogues. He was going to trade my parents' lives for the whereabouts of his plaything. Kaelen pushed a communication crystal in front of me. Inside it, my parents were ensnared by blood-red vines, the thorns digging deep into their flesh. Drops of dark crimson blood fell, one by one, onto the barren earth. A countdown timer pulsed in stark red digits on their chests. 23:59:59 23:59:58 He sat across from me, a black suit tailored to perfection molded to his lean, powerful frame. His long fingers tapped a light, steady rhythm on the solid wood table, as if he were waiting for a trivial business deal to close. "Estelle, you have twenty-four hours." His voice was low and calm, laced with a venomous tenderness. "Tell me, where did you send Cassandra?"

My husband, Finn Dawson, and I get into a car crash on our way home for the holidays. When I open my eyes again, I find myself back to before Finn and I started dating. In my past life, we were married for seven years. We got along well enough, yet he refused to give me a child. Only later did I find out it was because he was still hung up on his true love. Now that I've been reborn, I decide to give him what he wants. He and I delete each other's numbers and keep our distance. We choose wholly different paths in this life. Seven years later, Finn becomes one of the world's best traders. He and his true love, Yvonne Gray, make things official during a class reunion. When he sees that I'm alone, he can't help but mock me. "I know I'm the one you love most, despite living two lives, Sylvia. You don't have to keep waiting around for me, though." I ignore him and hold my son's hand. The blood drains from Finn's face when he sees this, and his eyes turn bloodshot. He snarls, "Didn't you say you would love me forever? Didn't you say you would only have my children?"

The Horror Game invaded the world. Real players entered the game, and their every move would be broadcast live. My adopted son shoved me—an eighty-eight-year-old woman—straight into a deadly dungeon to save his own skin. One of the comments in the live stream predicted: [What? They’re tossing in such an elderly woman? No way she’s gonna survive the first night!] On the first night, a frost-bitten ghost exhaled icy breath in my face. I shrugged off my thick floral coat, feeling sorry for her. “You poor thing! You must be freezing. Listen to me and bundle up quickly!” The second night, a starving ghost lunged at me with blood dripping down his chin. I sniffed the air, then found a jar of pickled cabbage. “Look at how skinny you are! Come on, let me get you something hot to eat.” On the final day, the last surviving players tied me up, desperate to steal the one ticket to escape. However, before they could touch me, every ghost in the dungeon came storming out, cleavers and rolling pins in hand. “Touch her, and you’re dead meat!”

Having dated for five years and been married for seven, she had never missed his birthday in the past 12 years. The 12 gifts from previous years were carefully placed in the storage closet. However, this year's birthday gift...

Seorang gadis bernama Nayla kehilangan seluruh keluarganya dalam satu malam karena dibantai oleh sekelompok pria utusan rentenir kejam bernama Surya Mahendra. Nayla kecil selamat karena disembunyikan oleh ibunya di atas lemari. Trauma dan dendam yang mengakar dalam membuat Nayla bersumpah untuk kembali dan membalas semuanya. Bertahun-tahun kemudian, Nayla kembali dengan wajah baru dan rencana sempurna. Ia mendekati Arya, putra Surya Mahendra, tanpa peduli bahwa Arya sudah memiliki istri. Nayla menjadi orang ketiga, menggoda Arya, menghancurkan rumah tangganya, dan perlahan masuk ke dalam lingkungan keluarga Mahendra. Di balik senyumnya yang lembut, Nayla menyusun balas dendam berdarah satu per satu.

“กูจะให้ในสิ่งที่มึงอยากได้ และมึงจะต้องจดจำค่ำคืนนี้ไปตลอดชีวิต มึงต้องอยู่อย่างทุกทรมาน จนกว่ามึงจะสิ้นลมหายใจ รู้ไว้ซะ!!”

Saat berusia 12 tahun, Piero menyaksikan kakaknya dibunuh oleh lima orang. Dendam itu ia bawa hingga dewasa, di usia ke-18 tahun ia telah menjadi pembunuh untuk pertama kalinya yang membawanya masuk ke penjara. Namun, setelah ia keluar dari penjara, ia kembali memburu empat orang yang terlibat lainnya, membunuh mereka satu per satu. Puncaknya, ia harus menghadapi Garrett, pengedar narkoba kelas kakap sekaligus dalang utama kematian kakaknya, disinilah pertarungan hidup dan mati yang menentukan apakah Piero akan bertahan membalaskan dendamnya atau ia kalah dalam medan pertempuran.

“ เลิกกันเถอะ “ ผมบอกเธอด้วยน้ำเสียงเย็นชา ผมที่กำลังยืนหันหลังให้ผู้หญิงที่ขึ้นชื่อว่าแฟนของผมที่คบกันมาตั้งแต่มัธยมต้น ตอนนี้พวกเราก็กำลังจะจบชั้น ม.6 และวันนี้เป็นวันปัจฉิมนิเทศจบการศึกษา " บอกเหตุผลป่านได้ไหมมังกร " ป่านถามผมกลับด้วยเสียงสั่นเครือ ที่ผมหันหลังให้เธอเพราะกลัวจะเห็นน้ำตาของผู้หญิงที่ขึ้นชื่อว่าแฟนของผม ผมกลัวว่าผมจะใจอ่อน " ทำไมผมต้องบอกเหตุผลกับคุณด้วย " ผมเรียกแทนตัวเองกับป่านอย่างเย็นชา " อึก ที่ผ่านมามังกรไม่เคยรักป่านเลยใช่ไหม " ป่านพูดพลางร้องไห้สะอึกสะอื้นไปด้วย " ใช่ " ผมตอบกลับไป เพราะตอนนี้ผมอยากเลิกกับเธอ อยากให้เธอไปจากผม เกลียดผมไปเลยได้ยิ่งดี ผมจะดีใจมาก " ที่ผ่านมาผมไม่เคยรักคุณ ผมเห็นคุณเป็นเพียงของเล่นเหมือนคนอื่นๆ คุณคิดว่าผมจะหยุดที่คุณคนเดียวอย่างนั้นเหรอ " ผมตอกกลับป่านไปด้วยคำพูดที่ทำร้ายจิตใจเธอ

Spin off Warisan Artefak Kuno, Universe Benua Longhai dan Benua Podura. Kisah pembalasan dendam pewaris Raja Kelelawar Hitam, dengan Kultivasi Iblis

Anggoro yang berwajah sangat tampan adalah seorang pemimpin geng gagak yaitu geng mafia yang cukup banyak anggotanya, Anggoro juga sangat terkenal kejam dan sadis terhadap musuh-musuhnya hingga ditakuti oleh geng lainya. Anggoro juga tak segan-segan menghabisi satu keluarga dari ketua geng rivalnya itu, tiba-tiba terdengar suara bayi menangis dari dalam kamar, Anggoro juga tidak segan-segan ingin menghabisi bayi tersebut. Karena melihat wajah bayi itu yang sangat lucu dan polos hati Anggoro pun tersentuh, saat Anggoro menarik pelatuk senjata apinya Anggoro tak sanggup melakukannya dan meninggalkannya. Saat dia beranjak pergi Anggoro selalu memikirkan bayi tersebut pada akhirnya Anggoro kembali lagi untuk mengambil dan merawat bayi itu disitulah kehidupan Anggoro berubah.