Hunter Sekai

The full moon isn't the only thing about to rise in Stillwater. Leila Dupree has been a lone wolf for the past year since escaping from her brutal pack and the sadistic alpha who turned her. Leila has had enough of wolves and men.. She never stays in one place to long in an attempt to shield her heart and stay out of her old packs' clutches. Her latest job is at the Stillwater Bar and grill in a sleepy little town near the Florida Everglades. But the uncomplicated life and solitude Leila seeks is threatened both by the dashing bar owner Sterling Mount and the murder of one of the bar regulars right outside the bar during a full moon. Leila joins forces with the charming Sterling Mount in an effort to catch a killer. Murders are bad for business but not so much for budding romances it seems.

"Tidak ada yang berselingkuh. Mereka menjalin hubungan atas persetujuan Mama. Dan wanita itu nantinya yang akan melahirkan cucu-cucu Mama kelak," ucap Ibu Mertua memporak-porandakan hatiku. Setelah hari itu, aku bersumpah! Tak kan ada lagi air mata yang jatuh di pipi ini. Justru sebaliknya. Kupastikan tak kan ada lagi tawa bahagia membersamai hidup mereka. Melainkan hanya air mata!

Alisia melarikan diri dari rumah karena menolak untuk menikah dengan musuh keluarganya yang terkenal kejam. Disaat pelarian, tanpa sengaja dia berakhir dalam pelukan Reed Kensington. Lelaki yang tak lain adalah calon suaminya sendiri. Pernikahan mereka pun tak bisa dihindari lagi. Alisia pasrah dengan apapun yang akan dilakukan oleh suami dan keluarga Kensington terhadap dirinya. Karena kebencian antara dua keluarga pasti tidak akan berakhir hanya karena pernikahan semata. "Kenapa kamu bersikap baik dan memperlakukan aku sebagai seorang istri?" "Lalu kamu mau diperlakukan seperti apa? Tawananku?"

Aku tidak sengaja mendengar percakapan antara kakak dan adik iparku. Mereka sedang membahas warisan dan berniat membaginya hanya untuk berdua. Mereka pikir aku dan suami akan mengemis warisan itu tidak akan! Mereka tidak tahu siapa aku yang sebenarnya ..

地味で目立たない、大学２年生の篠宮 沙良（しのみや さら）。 誰にも気づかれないその魅力に、八神 朔夜（やがみ さくや）だけは１年生の頃から気づいていた。 〝メガネを外したら可愛いのに〟 朔夜からの、ふとした言葉がきっかけで、沙良は少しずつ朔夜に心を開き始める。 逃げたかった相手の出現で、朔夜へ依存するようになっていく沙良。 それが、朔夜からの罠とも知らずに――。 「大丈夫。僕だけは、君の味方だから」 これは、執着と依存が織りなす、歪んだ〝愛〟の物語。 誰にも見せたくない――僕だけの君でいて？ （2025/07/19〜執筆）

"Maaf, tuan. Aku hanya seorang penari, aku tidak melayani." Bukan sekali dua kali dia harus mengatakan itu pada pria - pria pengunjung klub malam tempat dia bekerja. Ini adalah resikonya, sebagai penari di sebuah klub malam. Tidak heran jika banyak pria yang meminta nya untuk menemani mereka, atau bahkan melakukan hal lebih. ~Gruzeline Moel~ . . . "Berhentilah membawakan ku banyak wanita, itu tidak akan berhasil. Milik ku tidak akan pernah kembali bangun." Ya, sebuah kecelakaan membuat miliknya tidak bisa bangkit. Itu adalah siksaan bagi nya, dan sudah banyak pengobatan yang dia lakukan bahkan dia sudah mendatangkan puluhan wanita telanjang untuk membangunkan miliknya, namun semua tidak berhasil. " Aku, impoten." ~Rafael O'niel~

Demi menguasai sendirian rumah yang dijanjikan oleh mertua mereka, Rika si istri kedua, menghasut Ronny untuk mengusir istri pertamanya, Risma. Namun, ternyata, apa yang Rika dapatkan sangat berbeda dengan harapannya.

Karena terjerat hutang yang sangat besar, Livia di minta menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang bos mafia terkenal dengan kekejamannya. Tidak ada pilihan lain, karena itu adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan kehancuran finansial keluarganya. Setelah menikah, sifat asli Ravco tidak menakutkan seperti yang Livia bayangkan sebelumnya. Menurutnya, Ravco adalah orang yang sangat peduli, rupawan, dan berwibawa. Tapi tidak tahu jika di dalam kebaikan itu, ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Dalam pernikahan yang dilakukan karena sebuah transaksi, Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka? Bisakah Livia bertahan dengan kehidupan seorang mafia? Apakah kehidupan Livia akan selalu aman?

私は五体満足だった。ある事がきっかけで『障害者』になった私は……。 自分の欲望の為に『殺人者』に変貌していく。 これは私がまだ『普通』の時の過去の話。 私の性別や、表現は君たちの好きなように想像してもらったよい。 『快楽』の波に君たちを誘おう

Nicole Evans never asked to be followed. She never asked for eyes in the dark, for a man like Vane to orbit her life with silence and devotion sharp enough to wound. But obsession doesn’t ask permission. It waits. It watches. It becomes inevitable. What began with missing men and shadows on rooftops soon unraveled into something far more intimate—an assassin who couldn’t let go, and a woman who, piece by piece, stopped trying to make him. As friends vanished and her world narrowed, Nicole found herself drawn toward the very thing she feared most—not out of love, but recognition. In his violence, there was something terrifyingly tender. In his silence, something that listened more closely than anyone else ever had. Theirs is not a love story in any ordinary sense. It’s a descent—a long, slow collapse into dependency, into surrender. A story told in bruises and shared tea, in blood and in stillness. A quiet unraveling that doesn’t end in escape, but in a house by the sea, where memory lingers and echoes never fade. Some stories don’t ask to be understood. Only remembered.