Mika Malaikat Kita

"asan ako!!.wait ...gosh ..awws aray!" dahang tumumayo si Zaira pababa sa kama .Hindi niya matandaan ang nangyari lahat kagabi ang tanging naalala niya lang ay nagkayayaan silang mag bar ng mga kaibigan niya dahil ang isa sa kanila ay broken dahil hindi siya umiinum ng alak ay naimpluwensyahan siya ng mga kaibigan na maparami ng inum .Hanggang doon lang ang naalala niyang pangyayari. Pagsipat niya sa banyo ay nakailaw ito dahil ang pintuan nito ay puting salamin. "awww ..hindi na ako virgin!" nangingiyak niyang pinulot ang nagkalat na damit sa sahig. "panty ko !!" mas umiyak siya sa nakitang panty nito na sirang sira. "sino ka bang lalaki ka at ang hars mong tanggalin sirain tong panty ko!" masamang tingin ang pinukol niya sa banyo at nagmadaling sinuot ang kanyang dress .Nanlalamig ang kanyang pagkababae dahil s hangin na pumapasok nito mula sa ibaba wala siyang panty kaya medyo ilang siyang maglakad lalo masakit ang kanyang pagkababae. Kinuha niya ang mahabang coat ng lalaki at inamoy. "not bad..andito sa pinas pero naka coat ..ano siya billionaire!" bilis siyang lumabas mula sa kwarto at bilis lumabas. Tumingala siya at nakita ang " Romantic Hotel" alinlangan siyang napangiwi. Nakasakay siya agad ng taxi. Paglabas mi Kyler sa banyo ay nadatnan ng wala ang babaeng pinagsawahan niya. Natuwa siya sa babae dahil virgin pa ito at aggresibo din. "pwedeng malaman name ng babaeng regalo niyo sa akin?".Bungad niya sa kausap "bro sorry .Akala namin nakarating yung babaeng regalo namin sayo hindi pala Naaksidente si Mika kaya hindi siya nakarating .I dont know her!" .lumunok siya at huminga ng malalim. Pinulot niya ang sirang panty ng babae at natawa siya dito. "hahanapin kita " bulong ng kanyang isip.

"Ayo kita bercerai." Miranda tau, harusnya ia mengatakan hal itu sejak dulu. Tidak, seharusnya sejak awal ia tidak pernah menerima uluran tangan pria itu sama sekali.

"Aku bersedih dengan kepergian anak sendiri, apa itu salah?" sindirku sedikit marah. "Gak salah, tapi kamu udah berlebihan," tukas Jamie gemas. "Itu karena kamu gak merasa kehilangan Gibran." "Kata siapa?!" Jamie mulai meninggikan suara. "Gibran anakku. Darah dagingku. Aku juga menangis saat tahu dia gak ada, Kira. Tapi gak terus-terusan seperti kamu." "Kamu gak ngerti perasaan seorang Ibu sih, Jam." AKu menunduk untuk menyembunyikan air mata. "Sudah payah aku mengandung Gibran, bertarung nyawa saat melahirkan ke dunia. Lantas dia berpulang dengan begitu mudahnya hanya karena tersedak. Gibran masih terlalu kecil, Jamie. Masih kecil. " Tangisku pecah kembali. "Kura, kamu mau menangis darah, Gibran gak akan pernah bisa kembali." "Gibran gak akan meninggal kalau kamu gak pergi ke acara reuni itu." "Jadi kamu menyalahkan aku?!" bentak Jamie tampak murka. "Iya, " jawabku lantang, "sudah tahu bayimu sakit, kamu tetap nekat pergi juga. Jika kamu merasa menjadi seorang ayah,kamu gak kan melakukannya, Jamie." "Maut itu sudah digariskan oleh Allah--" "Tapi kalo kamu stay di rumah, mungkin Gibran akan tertolong," potongku dengan berurai air mata. Jamie pun bergeming. Tangan mengelap kedua matanya yang basah. Dia terlihat memegangi dadanya saat bernapas. "Jadi mau kamu apa sekarang?" tanya Jamie dingin. "Aku mau kita CERAI!"

Kebangkitan Klan Phoenix Merah, adalah kisah pertarungan epic dari sang pewaris Sage Alaric, setelah mengalami kejatuhan, maka persiapan untuk perang terakhir yang lebih epic antara Klan Phoenix Merah melawan penguasa dunia - Kekaisaran Hersen. Baca kisah perang terakhir yang memukau.

Warning! Banyak episode yang akan membuat kita melayang dan tersipu. Antara Dendam dan Cinta, manakah yang harus dipilih? Suatu ketika dia berkata. "Kau pikir aku menyukaimu, Budak Liar! Kau hanyalah anak seorang wanita jalang. Dan pulau ini akan menjadi penjaramu seumur hidup!" Pria bermata biru itu bahkan meludahi wajah gadis cantik tersebut. Namun, dilain kesempatan dia berkata, "Tetaplah disini menemaniku. Aku tidak akan menyakitimu," ujarnya dengan tangan yang memeluk tubuh gadis itu sangat erat. Rahasia apa sesungguhnya yang membuat pria bermata biru itu membenci gadis bermata hazel? Ikuti ig author yuk untuk info cerita lainnya. @taurusdi_author

Tidak pernah ada yang tahu, jika dahulu kala, Gemini Kamaniya dan Aries Gautama, pernah berbagi rasa, dan berbagi malam yang panas. Sebuah rahasia kecil yang berawal dan berakhir dalam senyap. Membuat luka dan kecewa yang tidak berkesudahan. -- "Sudah hampir delapan tahun kita putus, tapi, kamu masih single, sampai sekarang?” Aries tersenyum miring, terkesan meledek dan meremehkan. “Belum bisa bisa move on?” Gemini mendesah panjang, kemudian membalas Aries dengan senyum yang sama. “Sudah hampir delapan tahun kamu nikah, belum juga punya anak, Kamu mandul?”

Bago ang kasal, nahuli ni Mithi ang fiancé niya na nagtataksil sa kaniya. Sa isang hotel room kung saan doon sana gaganapin ang unang gabi nila, ay nakita niya si Luis na may ibang kasiping. “Kasalanan mo rin naman dahil nagpaka-feeling santa ka. Ikakasal ka na sa akin pero ayaw mong haIikan kita o ayaw mong pumayag makipagsex sa akin. Mithi, lalaki ako at may pangangailangan rin ako.” Ang sinabi ni Luis na tila ba ay naging kasalanan pa niya ang lahat. Sa hindi inaasahang pagkakataon, may isang lalaki ang biglang dumating sa kwarto kung saan sila nagtatalo. Lalaking handa siyang sagipin para hindi siya mapahiya sa maraming tao. “If you can’t cancel the wedding then papakasalan kita. I’ll be your groom.” Natigilan silang lahat matapos iyon sabihin ng isang estrangherong lalaki. Dahil wala na sa sarili, isang tango ni Mithi ang isinagot niya. Isang tango na siyang naging ganti na rin sa fiancé niyang nagtaksil sa kaniya. Agad siyang kinaladkad no’ng estrangherong lalaki paalis ng hotel. “S-Saan tayo pupunta?” tanong ni Mithi “To the mayor’s office. Let’s get married!” Sagot nito na taimtim na nakatitig sa kaniya.

Sabi nga sa kanta, ❝Kay gandang pagmasdan ang iyong mga mata, kumikinang- kinang at di ko maintindihan.❞ Yun pa lang, ramdam ko kung gaano kita gustong makita'ng lagi. Dahil sa segundong madampian ang labi ko ng mga labi mo, sa mga oras na masilayan kong nakatingin ka rin sa'kin, yung saya na ipinaparamdam mo, abot langit. Yung tipong hindi ko maipaliwanag. ❝At sa paglisan ng araw, akala'y di ka mahal. At ang nadarama'y di magtatagal. Malay ko bang hindi mapapagal. Iibigin kita kahit gaano pa katagal.❞ Mahal, para sa'yo yan dahil sa magpakailan man, ikaw at ikaw lang ang alam ng puso ko na ibigin. Ngayon, bukas, at hanngang sa araw na ang ating mga paa'y magpantay, ikaw at ikaw lang aking mahal. It was Veronica's letter to her present lover, Miko Diaz. Both were in love, have set their future together, and plans to hold hands until eternity. But one night, the moment she opens her eyes, she found herself in the strange world where Lance (her ex-lover is still alive) In that place, he is her husband and they have kids together. Drowned in many unanswered questions, will she find her way out or she will continue to live in the world of which her past love belongs.

"Menikahlah denganku! Kalau kau bersamaku, lumayan kan bisa mengirit uang kontrakan." Nadin membeku mendengar perkataan lelaki asing di depannya, lelaki yang baru ditemuinya dua kali ini. Menikah palak lu! Demi membayar kontrakan dia harus menikah dengan lelaki ini? Miris sekali. "Menikah? Kau pikir menikah itu cuma mainan rumah-rumahan kayak bocil? Maaf, aku masih bisa mengusahakan cari kontrakan sendiri, tanpa harus menikah denganmu!" "Aku yang gak bisa, aku butuh bantuanmu, kalau kita menikah, kita bisa berbagi tempat tinggal tanpa harus digrebek warga." Pelipis Nadin berdenyut nyeri, kenyataan hidupnya yang sangat melelahkan dan kacau balau ini tidak bisa dia tutupi, dia memang kekurangan uang. Selalu kekurangan, untuk makan sehari tiga kali saja dia kesulitan dan dalam waktu dua puluh empat jam dia harus angkat kaki dari kost-an karena harganya dinaikkan dua puluh persen.

[Temui aku di paviliun kosong belakang taman!] Itu adalah pesan yang diterima Darline dari suaminya, Willson, ketika mereka sedang menghadiri pesta keluarga Limanso. Saat itu, mereka sedang bersama dengan grup teman mereka yang berbeda. Darline pun mengikuti suruhan Willson di pesan. Saat tiba di sana, sepasang lengan kokoh menariknya masuk kamar lalu sesosok tubuh kekar pun menindihnya. Malam itu, untuk pertama kalinya Darline merasakan puncak kenikmatan dari peraduan kasih sekalipun dirinya telah tiga tahun membangun bahtera rumah tangga dengan Willson. Petaka pun muncul ketika fajar menyingsing. Alangkah terkejutnya Darline karena sosok yang melambungkannya dalam kenikmatan semalam bukanlah Willson, suaminya, melainkan Hayden, pamannya Willson. “Sssttt! Tenanglah, Darline. Selama kita berdua bungkam tentang ini, tidak akan ada yang tahu. Tapi aku ingin kau tahu, andai kau bukanlah istri Willson, aku akan dengan senang hati bertanggung jawab atas kesalahan semalam, Sayang.” Ikutin Yuks deg-degan nya cerita ini!