Naskah Drama Bullying 8 Orang

Demi menghindari kematian, apa pun akan Arum lakukan bahkan jika harus bercerai dengan seorang suami psikopat walau ia masih mencintainya. Alih-alih ingin bercerai, Arum yang tidak ingin membuat orang tuanya malu pun harus melakukan drama sampai diceraikan di kemudian hari. Namun apa yang ia rencanakan selalu gagal di tengah jalan, meski begitu Arum takkan menyerah begitu saja. Akankah Arum dapat terbebas dari takdir kematiannya, atau justru sebaliknya ia bertahan karena cinta yang dimiliki?

Papa mertuanya yang berbuat, Riana yang dipaksa ikut bertanggung jawab. Namun yang lebih mengherankan adalah sikap orang tua Riana. Hmm … sepertinya ada persekongkolan yang sengaja mereka rencanakan, tetapi apa ya?

I had been married for five years, but my belly remained flat—no sign of a child. Then, on my 35th birthday, I suddenly found out I was pregnant. When I shared the good news with my husband, he flew into a rage. Instead of being happy, he accused me of carrying someone else's baby. Only then did I learn he had a mistress. He even claimed he wanted a "real" child—one that truly belonged to him—with her. I thought he was just being irrational and would eventually come to his senses. After getting an amniocentesis, I immediately brought him the paternity test results to prove the baby was his. He came home acting like a changed man—hugging me, kissing me, claiming that he didn't cheat on me. The very next day, he booked a hotel and threw a banquet, announcing to all our friends and family that he was going to be a father. However, when his mistress saw the news, she completely lost it. She showed up with a group of people, blocked me in the street, and—despite my pregnancy—started punching and kicking me. "You shameless woman! How dare you carry my man's child? Are you that desperate to die?"

Demi berkencan dengan asisten di malam natal, suamiku mencampurkan obat tidur ke dalam susu anak kami. Ketika aku mengantar anakku yang demam tinggi ke rumah sakit, aku malah melihat suamiku sedang menggendong asistennya ke lantai atas. "Kaki Nelly terkilir, aku menemaninya berobat." Anaknya jelas-jelas berada di ruang gawat darurat, tetapi dia sama sekali tidak peduli. Aku mencengkeram tiket lotre yang ada di sakuku. Sudah saatnya aku mengakhiri pernikahan selama tujuh tahun ini.

Namaku Melia Maharani, usiaku 32 tahun, jadi bisa di bilang sudah tidak muda lagi. Aku adalah seorang Ibu dengan 2 orang anak. Ketika menikah, Aku baru berusia 19tahun dan Anak pertamaku berusia 12 tahun dan Anak keduaku berusia 8 tahun. Suamiku hanya seorang karyawan biasa yang gajinya standar. Aku menerima nafkah pemberian suami ku dengan lapang dada, Rumah tangga Kami pun harmonis saja. Hingga Aku bertemu lagi dengan seorang mantan teman SMP ku yaitu Kartika. Sekarang penampilannya sungguh berbeda, wajahnya putih glowing terawat, barang yang di pakai dan di bawa Tika semua branded. Aku jadi penasaran, bagaimana bisa hidupnya berubah singkat, karena 1 tahun yang lalu dia masih mencari hutangan via pesan whatsup grup SMP. Aku Iri sekali melihat Tika yang sekarang, Aku pun menanyakan Hal yang membuat dia bisa berubah seperti sekarang, padahal yang Aku tahu suaminya hanya pelatih karate di kotaku, dan yang ku tahu hanya di ber gaji pas-pasan juga. Bagaimanakah kisah ku selanjutnya?Apakah Tika memberi tahuku cara yang dia lakukan hingga seperti sekarang? Dan apakah Aku bisa hidup seperti Kartika? Ikuti kisahku selanjutnya ....

Eu, Helena Ramos e minha irmã estávamos envolvidas em um acidente de carro. Meu coração estava gravemente ferido e exigia uma cirurgia urgente. Entretanto, minha mãe, a diretora do hospital, acumulou todos os doutores ao redor do leito da minha irmã, realizando um exaustivo exame nela, mesmo que ela só houvesse sofrido alguns arranhões. Implorei à minha mãe que me salvasse, mas ela, com o rosto cheio de impaciência, gritou para mim: — Você não pode escolher um momento melhor para tentar chamar atenção? Você faz ideia de que sua irmã quase machucou o osso? No fim, pereci em um canto esquecido, sem que ninguém notasse.

Mi hija Sofí era una pianista muy reconocida. El día de la final, alguien la encerró en el baño y, confundida, perdió la oportunidad de ganar el campeonato. Revisé las cámaras, descubrí a la culpable y me preparé para denunciar esa trampa. Pero mi esposo Andrés, me detuvo con firmeza. —Es solo una travesura de niños. Si insistes en denunciar a la hermana de Isabel, haré que Sofía ni siquiera obtenga el segundo premio. Temblé de rabia. ¡No podía creer que Andrés fuera capaz de humillar así a su propia hija solo por proteger a la hermana de su secretaria! En ese momento, Sofía me tomó de la mano, aguantando las lágrimas. —Mamá, ya no quiero el campeonato. Y tampoco quiero a papá. Apreté su mano con fuerza. —Está bien. Si tú no lo quieres a él, yo tampoco lo quiero.

When Tessa Shoreman read Henry Jennings' cancer report, she immediately paid her hard-earned money of sixty thousand to the hospital. She had saved the money from working part-time while she was in university. However, she was worried the money was not enough, so she held back her fear as she sold a kidney to the black market to get more. As she walked to the ward door with a heavy bag filled with cash, she heard shrill laughter coming from inside. "That cheap woman, Tessa Shoreman, got tricked by us again. Haha!" Tessa's hand gave pause right when she was about to push the door open. What did he mean by saying she was tricked? Tessa looked through the glass on the door to see inside the ward. When she left, the man looked extremely weak, but he was now sitting up lazily in bed. Henry had a cigarette in his mouth, and he was blowing smoke rings nonchalantly. He did not look like a cancer patient at all. "It's been two years, and that woman still has no idea." "If she hadn't beaten Serene to first place, Henry would never have left behind his life as a rich heir and planned such an elaborate scheme to become a working-class man living in a cheap rental home. The way that cheap, penniless woman looks at Henry is so amusing." "We agreed that the punishment ends when Henry and Serene get engaged. It looks like time is almost up. We've probably punished her 108 times in the past two years." "The first time was lying to her that Henry didn't have a suit for a job interview. She worked tirelessly for 72 hours straight before she earned enough money for one, but that suit was given to the domestic help to use as a cleaning cloth. The second time was tricking her into believing Henry had a high fever. She forfeited during the finals of a scientific research competition to race home and take care of Henry in the hospital…" "Sigh. Too bad it's coming to an end. I'm going to miss entertaining myself with her."

Di pesta pernikahan yang kurancang sendiri, tunanganku yang biasanya serius dan jarang tersenyum malah kabur bersama asistennya yang mengenakan gaun pengantin. Adiknya tiba-tiba naik ke mobil pengantin, menarikku yang masih panik ke kantor catatan sipil, lalu bilang mau menikah denganku. Dekorasi tiba-tiba ambruk, memperlihatkan tamu-tamu undangan yang menertawakanku. Dua sahabat masa kecilku yang dulu bersumpah akan menjagaku seumur hidup, malah merobek surat nikah palsu demi membuat si asisten tersenyum dan melemparkan sobekannya ke wajahku. Mereka bertiga bersulang di atas panggung, seolah dunia milik sendiri. “Konsep pernikahanmu terlalu kuno, dijadikan pesta lajang untuk Yovita itu justru keberuntunganmu!” “Pernikahan resminya diadakan di hari minggu! Bagaimana? Ide Yovita mengejutkan sekali, ‘kan?” Kedua orang itu begitu yakin aku tak akan meninggalkan mereka. Namun, aku hanya dengan tenang mengambil ponselku. “Jadwal nikahku dengan putra mahkota Keluarga Lessy ditetapkan di hari minggu ini saja.”

Di ruang tamu rumah tergantung sebuah lukisan. Lukisan itu menggambarkan suami, anak, dan adik perempuan Jasmine. Sampai akhirnya, dia mendengar anaknya sendiri berkata, "Kalau ada orang keempat di lukisan ini, pasti itu adik perempuan yang dilahirkan oleh Tante untukku." Sejak saat itu, Jasmine tak lagi memiliki alasan untuk bertahan. Dia mengajukan diri untuk menjadi mata-mata di tempat paling gelap dan paling berbahaya. Mulai hari itu, Jasmine dan mereka ... tidak punya hubungan apa-apa lagi!