Robby Keene X Reader

NB: This book contains strong erotic, steamy and violence scenes. Reader's discretion is advised. ********** Lena an innocent chambermaid is taken by a wealthy billionaire lord. Lena began sobbing once more. She'd never felt more alone all in her entire life, and had never been betrayed by a person this way before. No one had prepared her. "Lena...I'm going to come inside of you," Renz ground out, looking down at her. Lena pounded her little fists against his chest, now desperate to get him off of her. "No, sir, not inside of me!" she screamed. Renz trapped her wrists in one hand and reached down to finger her still sensitive clit. Lena couldn't handle both sensations, and she fell back, surrendering entirely. She was coerced, seduced, romanced, ravished and dominated. Betrayed, Abused and taken, will there be any hope left for Lena? ******* THE TAKEN OF LENA is an 11 part steamy erotica series. ........... Also note that this book contains other steamy erotica stories/series for your reading pleasure. Enjoy the ride....

CONTENT WARNING: This story contains themes of non-consensual encounters, emotional manipulation, and intense dark romance. Reader discretion is advised. Blurb: One stolen thing. One dangerous mistake. Now, she belongs to him. She didn’t know the fire she was playing with… until it burned her. He’s a devil in an Armani suit—a cold, calculating billionaire whose empire is built on blood. To cross him is to sign your own death warrant. But she never meant to steal from him. She didn’t even know what she was taking. And yet, in his eyes, she is the ultimate betrayal. She should’ve been broken, discarded like all the others. Instead, she became his obsession. Trapped in his dangerous world, she’s torn between hating him and craving the fire he awakens in her. The deeper she falls, the darker his secrets become—secrets that could cost her more than just her heart... they could cost her very soul. In his world, love isn’t salvation. It’s a death sentence.

BOOK TWO OF THE MAFIA MEN SERIES. *** He taught her how to live. She taught him how to love. *** Everyone called him a monster even the people who were close to him. But I was the only one who saw the troubled man hiding demons from his past. They called him a killing machine; he took lives without a second thought. But he saved mine, he saved me. I had no idea my savior would come in the form of a scarred face, covered in tattoos, who can't—or choose not to—speak a word to me. But I decided to take a risk. I opened the cage where his demons lived and I set them free. And then... I handed my heart to the monster to do as he pleased. TRIGGER WARNING: This book is provocative. It is categorized as DARK ROMANCE for a reason. It will not be for everyone. If you are a reader with certain triggers or sensitivities common to the dark romance genre then know that this book contains: a very dirty talker hero, sexual degradation, dubcon, rough play, and s&m themes

"End her, and burn her body." Those words rolled off cruelly from the tongue of my destined one-MY MATE. He stole my innocence, rejected me, stabbed me, and ordered me to be killed on our wedding night. I lost my wolf, left in a cruel realm to bear the pain alone... But my life took a twist that night-a twist that dragged me into the worst hell possible. One moment, I was the heir to my pack, and the next-I was a slave to the ruthless Lycan King, who was on the brink of losing his mind... Cold. Deadly. Unforgiving. His presence was hell itself. His name a whisper of terror. _He swore I was his, craved by his beast; to satisfy even if it breaks me_ Now, trapped in his dominant world, I must survive the dark clutches of the King who had me wrapped around his finger. However, within these dark reality, lies a primal fate.... ___ ___ TRIGGER WARNING: This book is a dark romance. It contains triggering scenes, emotional trauma, and matured contents. Reader discretion is advised. If you're a lover of dark romance, then this is for you...

Dari pacar palsu, Irene justru harus menjadi tunangan Arsen yang notabenenya kakak sang sahabat. Sikap Arsen yang terbilang cukup arogan membuat Irene yakin ia tak akan jatuh hati. Namun, apa Irene benar-benar yakin bisa mengendalikan perasaanya pada pria tampan yang ternyata sudah duda dua kali itu?

Adrienne Maizahira harus menghadapi pahitnya kehidupan. Setelah ditinggalkan oleh ibunya kepada ayah tirinya, harapannya untuk disayangi dengan baik hancur lebur. Ternyata, ayah tirinya menjualnya kepada seorang pengusaha sukses multinasional di Toronto karena terlilit hutang besar. Demi mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga trah Hidalgo, Drew memaksa Adrienne untuk menikah dengannya dan melahirkan keturunan laki-laki. Drew membutuhkan penerus yang memiliki kegilaan yang sama dengan Adrienne. Namun, bagaimana jika Drew tidak bisa lepas dari tunangannya yang tidak bisa memberikan ia keturunan? Dan bagaimana jika pesaing bisnis Drew juga menginginkan Adrienne?

Masa kecil bolehlah tak indah, namun apakah masa depan juga harus mengalami hal serupa? Bukan masalah harta, bukan pula masalah percintaan. Sebab, yang Kalanaya Indah Ayuningtyas alami adalah masalah keluarga. Namun, semua itu tak berarti apa-apa. Karena dirinya sudah membentengi diri untuk selalu menjadi wanita yang kuat. Seperti wanita mandiri pada umumnya, ia tampil di dunianya yang tak sederhana bak tak memiliki masalah apa-apa. Sudahlah, karena semakin lama, justru ia pun sudah semakin terbiasa. "Di suatu hari nanti, aku nggak boleh merepotkan siapa pun, aku nggak boleh memanjakan diri sendiri dengan terus meminta bantuan orang lain. Aku harus kuat, agar aku bisa berdiri di kaki sendiri. Karena sangat menyakitkan sekali ketika kita tak bisa apa-apa, tetapi tak ada yang membantu kita untuk bangkit dan bergabung dengan mereka yang lebih berdiri gagah di sana." Yeah, inilah dunianya. Dunia kelam yang coba ia taklukan agar tak menjadi menyeramkan dan membunuhnya pelan-pelan. Karena jauh di dalam hati sana, ia tak ingin kejadian lalu mengulangnya kembali di masa kini. ****

Kelima pemuda yang harus memperjuangkan keinginannya menjadi calon menantu Pak Ustadz di daerahnya. Kelima pemuda itu bernama Kang Arya, Rendy, Deny, Putra dan Ryan yang memperjuangkan hati seorang Rinda, putri semata wayang Pak Ustadz. Tantangannya adalah menjelajah ke Gunung Lawu dan menguji keberanian mereka agar bisa membuktikan bahwa salah satu dari mereka berhak maju menyatakan cintanya pada sang pujaan hatinya itu.

Tidak siapa pun tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Satu minggu, satu bulan, satu tahun, atau bahkan satu detik kemudian adalah misteri. Begitu juga dengan apa yang terjadi padaku. Aku tak pernah tahu bahwa aku akan mengenalmu. Tak pernah menyangka aku akan masuk ke dalam kehidupanmu. Tidak pernah sekali pun terpikirkan bahwa pada akhirnya, kau adalah milikku.

Terlahir dengan istimewa tak membuat Alara Diba Afsana putus asa dan minder di tengah kalangan anak seusianya. Sejak kecil, Alara di titipkan di rumah sang Nenek karena Papa yang sibuk bekerja. Sedangkan Mama? Alara tidak mengetahuinya. Papa tidak pernah menceritakan sosok Mama pada Alara. Tak ada yang mau terlahir seperti Alara, ejekan, hinaan hingga gunjingan Alara terima dengan diam tanpa melawan. Hingga suatu sore, Alara tak sengaja bertemu perempuan berhijab bersama beberapa anak seusianya yang tengah bermain di taman. Alara hanya melihat tak berani mendekat. Bunda. Setidaknya kata itu adalah kalimat yang mereka ucapkan kepada perempuan berhijab itu. Betapa murah senyum perempuan berhijab itu kepada mereka semua, bermain dan melempar canda bersama anak-anak begitu gembira. Lantas, tak sengaja kaki kecilnya berjalan menuju mereka. Ingin sekali Alara ikut bermain dan tertawa bersama, tapi apakah boleh? Apakah boleh Alara ikut merasakan kebahagiaan mereka ketika Alara sendiri terlahir dengan keistimewaan yang membuatnya dijauhi banyak orang? "Hai! Adek mau ikut bermain?" Tanya perempuan berhijab itu dengan nada yang lembut. "Bunda." Perempuan itu mengerutkan kening heran, lantas mengerti maksud kalimat "Bunda" dari Alara. "Iya, adek boleh kok panggil kakak Bunda. Sama seperti yang lain." Alara menatap perempuan berhijab yang tersenyum manis kepadanya dengan mata berkaca, "Boleh tidak Bunda jadi Bundanya Alara?" Perempuan itu merasa aneh dengan pertanyaan Alara, namun ia berusaha menanggapi pertanyaan Alara dengan senyuman, "Jadi adek namanya Alara, ya?" Alara mengangguk. "Iya, boleh kok Alara anggap Bunda jadi Bundanya Alara juga." Satu hal yang tidak perempuan berhijab itu sadari. Jika Alara menginginkan ia menjadi Bundanya, Bunda hanya untuk Alara. ***