My Enemy, My Husband

My Enemy, My Husband

By:  Fullofgrace  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
474views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

“Jangan berani nyentuh gue, dasar cowok sombong! Sok pintar banget!” -Brylea “Oh, istriku sayang! Cukup akui saja kalau gue cowok tampan dan memang pintar. Hanya lo aja yang sungkan untuk mengakui,” – Ethan Semua orang menginginkan satu kali pernikahan saja dalam hidupnya dan dengan seseorang yang mereka cintai tapi bagaimana jika pernikahan itu diawali dengan sebuah perjodohan? Mungkin dijodohkan dengan seseorang yang tak dikenal itu memang sangat tidak enak tapi ketahuilah… ini sudah biasa! Karena kali ini, ada kasus dimana seseorang harus dijodohkan dengan orang yang ternyata ia ‘kenali’ atau lebih tepatnya dijodohkan dengan musuhnya sendiri. Apa yang akan terjadi pada mereka disaat perjodohan ini ternyata tak bisa terelakkan? Apa kabar rumah tangga mereka? Bertemu secara tidak sengaja saja sudah membuatnya berdebat sampai pertemuan itu berakhir lalu apa jadinya jika kedua orang ini harus tinggal satu rumah karena status mereka kini menjadi sepasang suami istri? Inilah kisahnya, dua orang yang saling bermusuhan dan terpaksa harus menikah karena dijodohkan. Selamat membaca!

View More
My Enemy, My Husband Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
5 Chapters
Bab 1
“Bryl, kapan nikahnya?” Sebuah pertanyaan yang paling menyebalkan kembali ditujukan pada Brylea Amanda, gadis berusia 24 tahun yang baru saja menuntaskan pendidikan magisternya dengan nilai yang sangat memuaskan. Sudah bisa ditebak bahwa gadis satu ini memiliki otak yang cerdas. Belum lagi caranya untuk mengatur waktu dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang patut diacungi jempol karena kala itu, ia bekerja sambil menyelesaikan pendidikan magisternya. Wajahnya yang setengah berdarah Inggris dan setelah Indonesia itu tampak sangat cantik meski tak dipoles dengan banyak make up. Rambutnya sedikit kecoklatan dnegan warna mata abu-abu menawan. Brylea tersenyum tipis menanggapi omongan teman lamanya yang sedang duduk di hadapannya. Sudah lama sekali mereka tak bersua dan sekarang mereka sedang melaksanakan reuni kecil-kecilan yang hanya dihadiri oleh beberapa teman satu kelas ketika duduk dibangku SMA. Ya! Reuni ini tidak direncanakan dan mendadak terjadi karena kebetulan ada beberapa
Read more
Bab 2
Brylea memutuskan untuk bersikap sewajarnya saja setelah mendengar kabar bahwa musuhnya itu akan segera tiba. Ia sibuk dengan ponselnya sambil pelan-pelan meminum minuman yang telah ia pesan. Telinganya sedikit mendengar percakapan dari teman-temannya yang masih berlanjut dan tampaknya tidak sesuai juga jika ia ikut mencampuri apa yang teman-temannya bicarakan karena berada di luar konteks yang biasanya dikuasai oleh Brylea. “Ethan!” seruan Chelsea mengalihkan perhatian setiap orang yang berada di meja itu. Semua mata kini tertuju pada arah pandang yang sama dengan Chelsea, termasuk Brylea yang sedari tadi sibuk sendiri. Sejujurnya Brylea tidak sengaja menoleh, mungkin karena Chelsea berseru memanggil nama Ethan dengan tiba-tiba dan membuat Brylea terkejut. Brylea melihat seorang pria tampan, tegap, gagah dan rapi berjalan ke arahnya. Arahnya? Lebih tepatnya ke arah mereka dan ia meyakini bahwa pria itu adalah Ethan. Tentu ada beberapa hal dan bagian tubuh pria itu yang tidak beru
Read more
Bab 3
Brylea mematikan mesin mobilnya tepat di parkiran depan rumahnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan ia sebenarnya sudah lelah. Entah berapa lama ia berkumpul dengan teman-temannya tadi. Awalnya memang seru namun setelah Ethan datang, entah mengapa rasanya jadi seperti sedang menguras emosi.Tittt… tittt….Brylea mendengar suara klakson mobil yang cukup kencang, membuatnya tanpa sadar membalikkan badan. Bukankah ia sedang tidak berada di jalan raya? Ini adalah parkiran rumahnya dan tentu saja ada pagar pembatas yang tidak mungkin dilewati oleh mobil lain karena ia sudah menutup rapat pagar itu, lengkap dengan kuncinya yang sudah digembok rapat.Brylea menyipitkan mata melihat cahaya lampu mobil yang terang, terarah ke dirinya yang sedang berdiri tak jauh dari mobilnya sendiri. Ia tak melihat dengan jelas apa yang ada di depan sana hingga beberapa detik kemudian ia menyadari sesuatu. Bagaimana bisa ada mobil di tempat itu? Pikiran Brylea mulai berkelana lagi.“Apa ada yang
Read more
Bab 4
Senyum di wajah Ethan berubah seketika menjadi datar. Ia mengingat bagaimana ekspresi wajah Brylea saat melihatnya pertama kali saat keduanya bertemu tadi. Sungguh ekspresi yang tak berubah hanya wajah gadis itu saja yang tampak semakin dewasa di mata Ethan. Ethan menarik nafas dalam. Seharusnya ia tak perlu memikirkannya lebih lama, hanya saja hal itu begitu lucu dan cukup untuk menjadi hiburan baginya di saat-saat seperti ini. Ia sedang banyak urusan dan hal ini membuat syaraf-syaraf di otaknya tidak tegang lain.“Lucu sekali,” ucap Ethan singkat sambil kembali tersenyum tipis dan meminum minumannya lagi.Pikirannya terbayang lagi, mengingat saat ia tak sengaja melihat Brylea kemarin. Ya! Ethan baru saja tiba di Indonesia kemarin dan langsung menuju ke rumah yang baru saja selesai dibangun ini. Tentu bukan Ethan yang merancang rumah ini, tak ada sedikitpun campur tangannya dalam pengurusan rumah ini, bahkan pemilihan lokasi pun tidak.Tentu saja Ethan tercengang, nyaris tak percaya
Read more
Bab 5
"Maaf papa ganggu kamu malam-malam begini sayang," ucap sang papa dari seberang sambungan telpon. Brylea tersenyum tipis. Ia tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh papanya. Sedikit banyak, hatinya terasa hangat seketika saat mendengar suara sang papa yang sangat ia rindukan. Padahal belum lama mereka bertemu saat beberapa lalu Brylea pergi mengunjungi kedua orangtuanya namun rasa rindu sudah menghampiri."Sayang?" panggil sang papa karena Brylea sudah terdiam selama beberapa menit. Mungkin papanya ingin memastikan jika Brylea masih ada disambungan telpon dan ia tidak tertidur."Eh? Iya pa? Maaf, tadi ngelamun. Hehe," jawab Brylea seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. Ia dapat mendengar suara sang papa yang sedikit berdehem dari seberang sambungan telpon, membuat Brylea menantikan dengan sabar, apa kira-kira hal yang akan dikatakan oleh sang papa malam-malam seperti ini."Ada apa pa?" tanya Brylea lagi. Lagi! Tadi ia sudah menanyakan hal ini pada papanya melalui pesan
Read more
DMCA.com Protection Status