author-banner
Ayla
Ayla
Author

Novel-novel oleh Ayla

Miliknya Di Antara Dua Dunia

Miliknya Di Antara Dua Dunia

Dalam dunia gelap bernama Varethar, malam bukan sekadar waktu, melainkan kekuasaan. Seraphine Elira Ravelle, seorang gadis yatim piatu dari desa terkutuk, tak pernah menyangka darahnya mengalirkan warisan kuno—keturunan terakhir dari garis kerajaan pengusir kegelapan. Ketika ia dijadikan tumbal dalam ritual pengabdian kepada Raja Malam, Kaelith Nocturne, justru hidupnya dimulai. Kaelith, makhluk abadi yang pernah mencintai seorang manusia—dan dikhianati, melihat Seraphine sebagai ancaman... dan kemungkinan penebusan. Tapi cinta dalam dunia yang memakan cahaya tidak tumbuh dari pelukan. Ia tumbuh dari luka. Dari darah. Dan dari pilihan antara mencintai... atau menghancurkan.
Baca
Chapter: BAB 43 — DALAM DADA YANG TAK PUNYA BENTUK
“Pertarungan sejati bukanlah antara dua tubuh. Tapi antara keyakinan dan penghapusnya.”Void tidak gelap.Void terlalu terang—sampai bentuk pun terhapus olehnya.Taran berdiri di tanah yang tak bisa disentuh.Segalanya seperti sedang mengingat dirinya sendiri, lalu lupa.Setiap langkah menciptakan jejak yang langsung menguap, seperti dunia ini sedang menolak keberadaannya.Di tengah pusaran itu, Seraphine masih diam.Matanya tertutup. Cahaya leyline menyelimuti tubuhnya seperti kepompong yang terbuat dari kata-kata yang pernah ia ucapkan.Namun... di sekitarnya, Eidolon mulai menyusun bentuk.Bukan dalam tubuh, tapi dalam kenangan.> “Taran...” suara itu datang dari bayangan di belakangnya.Ia menoleh.Itu suara ayahnya, pria yang telah mati sebelum ia bisa mengucapkan perpisahan.> “Kau tak pernah cukup, Taran. Kau tak pernah jadi apa-apa. Kau hidup dari bayangan orang lain.”Taran memejamkan mata. Ini bukan kebenaran. Tapi juga bukan kebohongan sepenuhnya.> “Apa kau pikir Seraphine
Terakhir Diperbarui: 2025-07-14
Chapter: BAB 42 — APA YANG TERLEWAT DARI CELAH
“Void tak pernah menutup sempurna. Ia selalu menyisakan celah untuk mereka yang tak seharusnya lahir.”Malam ke-76 setelah dunia terbelah.Bulan tergelincir ke balik kabut, sinarnya retak seperti cermin yang pernah menyimpan masa lalu.Di Cahluna, semua berjalan dalam diam yang bersahabat.Petani mulai bercocok tanam. Anak-anak belajar membaca batu.Dan Seraphine, masih menjadi nama yang hanya dibisikkan saat angin terasa terlalu sunyi.Tapi malam itu, bumi tidak bergumam seperti biasanya. Ia... menelan suara.Hutan yang berada di utara Cahluna—yang sejak kehancuran disebut Hutan Mati—mengeluarkan getaran aneh. Bukan suara. Tapi denyut.Denyut seperti... sesuatu yang bangkit.Atau lebih tepatnya—masih lapar.---✧ AWAL DARI KETIDAKMASUKAKALANTaran terbangun. Dadanya berat, seperti dipukul dari dalam.Seekor gagak, yang sudah lama tak terlihat di sekitar mereka, bertengger di ambang jendela pondoknya.Matanya tidak mencerminkan pantulan.Hanya... kehampaan.Meliora juga merasakannya.
Terakhir Diperbarui: 2025-07-14
Chapter: BAB 41 — HARI SETELAH DUNIA MATI
"Setelah gemuruh terakhir lenyap, yang tersisa bukan keheningan. Tapi luka yang berbicara dalam bisu."Dunia tidak hancur. Tapi ia juga tak sepenuhnya utuh.Ia bernapas, seperti tubuh yang baru bangkit dari koma panjang—terengah, limbung, dengan mata yang masih mencari makna dari cahaya.Langit telah berubah warna.Biru... tapi bukan biru yang biasa. Ada semburat perak, seperti bekas luka mengambang yang belum sepenuhnya mengering.Di tepi runtuhan kota Siderra—yang dulu berdiri di antara dua leyline utama, kini hanya ladang abu dan reruntuhan kuarsa retak—Taran duduk. Ia menatap horizon dengan mata kosong, tombaknya tertanam di tanah, bukan sebagai senjata, tapi sebagai penanda kubur bagi waktu yang tak bisa dikubur.“Dia berhasil, kan?”Suara Meliora pelan, nyaris seperti angin. Ia berjalan perlahan, gaunnya berkibar tertatih, robek oleh perang, tapi masih mengusung sisa keanggunan.Taran tidak menjawab. Hanya mengangguk sekali.Tapi dalam anggukan itu ada pengakuan yang pahit: Sera
Terakhir Diperbarui: 2025-07-10
Chapter: BAB 40 — SOVEREIGN VS DEITY: PERTARUNGAN KOSMIS VAULT TERAKHIR
"Bukan yang terkuat yang menang, tapi yang paling pantas menguasai kehancuran."Arena Pertarungan: Dimensi Inti VaultLangit leyline retak sepenuhnya.Waktu dan ruang berlipat, menciptakan Void Nexus — ruang tak bernama tempat realitas lumat.Di sinilah Sovereign Seraphine berdiri berhadapan dengan Deity Zevalhar.Seraphine: berselimut sayap darah leyline, 9 plasma lingkaran aktif.Zevalhar: tubuh darah semi-dewa, mata pusaran hitam pekat.Suara Mahkota bergetar mengisi kehampaan:“Kau tak akan pernah mampu melawan hakikat asalku, Seraphine.”“Aku bukan melawan hakikatmu…”“...aku menolak takdirmu.”Awal DuelLedakan pertama dimulai.Zevalhar memuntahkan:"Void Pulse Crush" — gelombang anti-materi leyline."Dominion Grasp" — cakar darah yang menjerat dimensi.Seraphine membalas dengan:"Crimson Cascade Spiral" — rotasi leyline darah murni."Absolute Purity Breaker" — ledakan plasma yang memurnikan ruang.Setiap benturan teknik memecahkan dimensi Vault.Efek Samping BencanaSementara p
Terakhir Diperbarui: 2025-06-24
Chapter: BAB 39 — MAHKOTA BERNYAWA: KEBANGKITAN ZEVALHAR AWAL
"Kekuasaan sejati tak perlu tuan. Ia hanya butuh wadah."Situasi: Mahkota Mulai BangkitDalam ruang kontrol leyline yang hancur sebagian, aura darah hitam mulai membentuk pusaran spiral.Fragmen Zevalhar — yang tadinya terpisah — kini menyatu.Pelan tapi pasti, ia membentuk bentuk semi-fisik:Mahkota Zevalhar Purba.Tiga puncaknya berdenyut, seolah bernafas.Nadi-nadi darah mengalir melingkar di antara ukiran purbanya.Suara purba mulai mengisi udara:“Akhirnya… aku bebas…”Semua orang di ruangan — Seraphine, Altheon, Varion, Meliora — terdiam, tubuh mereka bergetar di hadapan entitas purba ini.Vault MengintervensiVault darah yang ada dalam tubuh Seraphine tiba-tiba beresonansi liar, mencoba melawan kehadiran Mahkota.Namun tekanan Mahkota terlalu besar.Vault Seraphine mulai retak lebih dalam."Grrh… tidak... aku belum selesai!"— Seraphine menahan rasa sakit yang mencabik seluruh jiwanya.Nyssa mencoba menopang tubuhnya, tapi energi Mahkota mendorong semua mundur.Altheon: Proposa
Terakhir Diperbarui: 2025-06-24
Chapter: BAB 38 — RESONANSI MAHKOTA: AWAL KEBANGKITAN VAULT PURBA
"Bila kau terlalu lama menatap kekuasaan, kekuasaan mulai menatap balik."Lokasi: Kuil Central Vault — Ordo LuminarisTiga fragmen Mahkota Zevalhar kini disatukan dalam ruangan isolasi leyline.Dikelilingi oleh lingkaran segel plasma, mantra pengunci dimensi, dan penjaga darah terbaik Ordo.Namun bahkan perlindungan tertinggi itu tak cukup untuk menahan bisikan Mahkota.Fragmen mulai beresonansi:DUM-DUM-DUM.Nadinya berdenyut seperti jantung para dewa yang dibangkitkan.Pertemuan StrategisSeraphine, Altheon, Varion, dan High Seer Meliora berkumpul.“Mahkota mulai hidup kembali,” ujar Meliora, wajahnya pucat.Varion menambahkan:“Leyline global mulai bergeser. Vault mulai bergetar. Jika kita tak segera menyegel ulang, dunia bisa runtuh.”Altheon menatap semua dengan dingin:“Atau… kita bisa memanfaatkannya.”“Berhenti, Altheon!” seru Seraphine.“Kita mengumpulkan fragmen untuk mengamankan dunia, bukan menguasainya!”Altheon menyipitkan mata.Untuk pertama kalinya, retakan ideologi me
Terakhir Diperbarui: 2025-06-24
Antara Peran dan Perasaan

Antara Peran dan Perasaan

Nara Ayuningtyas, seorang perempuan 28 tahun, cerdas dan mandiri, baru saja kehilangan ayahnya yang meninggalkan warisan dalam bentuk utang besar. Satu-satunya cara menyelamatkan rumah masa kecil dan menjaga ibunya tetap aman adalah dengan menerima tawaran tak lazim: menikah secara kontrak selama dua tahun dengan Raydan Dirgantara, CEO muda perusahaan properti ternama yang membutuhkan istri formal demi memenuhi syarat wasiat sang kakek untuk mendapatkan kendali penuh atas perusahaan keluarga. Pernikahan mereka hanya di atas kertas—dingin, berjarak, penuh batasan. Tapi hidup tak pernah mematuhi kontrak. Di balik sorotan publik, sorotan keluarga, dan sorotan diri mereka sendiri, mulai tumbuh sesuatu yang tak terdefinisikan: keakraban, pengertian, bahkan rasa cemburu yang tak pernah tertulis dalam klausul mana pun.
Baca
Chapter: Bab 133 – Di Hadapan yang Telah Pergi, Aku Akhirnya Pulang
Pagi itu mendung menggantung seperti awan-awan tua yang enggan bergerak.Nara menyetir sendiri, tanpa Raydan, tanpa Alana.Hanya satu tujuan: makam ayah.Buku memoarnya ia bawa, dibungkus kain flanel abu-abu.Di dalamnya terselip surat kecil yang belum pernah ia buka—tulisan tangan ayahnya yang ditemukan ibunya di kotak berkas lama.Nara belum pernah ke sana sejak pemakaman.Bukan karena tak peduli, tapi karena belum siap menatap nisan dan mengakui:> “Aku menyalahkanmu terlalu lama.”---Makam itu terletak di bawah pohon kamboja.Tanahnya sudah mulai rata.Batu nisannya sederhana—nama, tanggal, dan doa yang singkat.Nara duduk bersila, meletakkan bukunya pelan.> “Ayah… aku menulis buku.”“Tentang hidup yang ayah tinggalkan. Tentang aku yang belajar bertahan.Tentang cinta yang datang dengan cara yang… aneh.”“Dan aku benci mengakuinya, tapi banyak hal yang kuhadapi ternyata tak jauh berbeda dengan yang ayah alami.”Ia membuka halaman terakhir, dan mulai membacanya pelan.Suaranya pe
Terakhir Diperbarui: 2025-07-06
Chapter: Bab 132 – Sorot Lampu dan Bayangan yang Tetap Tinggal
Malam premiere berlangsung mewah.Karpet merah.Kilatan kamera.Wartawan berbaris.Para pemain tampil glamor dalam balutan busana rancangan desainer.Poster besar terpampang di pintu bioskop utama, dengan judul yang sama: Pulang Tidak Selalu ke Rumah.Nara berdiri di tengah keramaian itu.Wajahnya tersenyum. Tubuhnya diam.Tapi batinnya bergema: hening, nyaring, sepi, padat.> “Semua ini… terasa asing,” bisiknya pelan.Raydan di sisinya, mengenakan setelan sederhana, menoleh.“Karena ini bukan tentang kita lagi.Ini tentang kisah kita… yang kini dimiliki orang banyak.”Dan memang, saat film diputar dan layar lebar menyala,Nara tidak benar-benar menonton.Ia lebih sibuk memperhatikan ekspresi penonton:mereka tertawa saat adegan manis.Menangis saat adegan pertengkaran.Hening saat adegan Raydan versi layar memeluk Nara versi layar setelah pulang dari Eropa.Tapi tak satu pun dari mereka tahu:betapa nyata rasa takut yang menyelimuti setiap malam Nara selama di benua lain,betapa cang
Terakhir Diperbarui: 2025-07-06
Chapter: Bab 131 – Kata yang Akhirnya Pulang
Peluncuran buku “Pulang Tidak Selalu ke Rumah” diadakan di sebuah galeri kecil di jantung Jakarta.Dekorasi sederhana. Cahaya hangat.Barisan kursi penuh wajah-wajah penasaran—beberapa pembaca setia blog Nara,beberapa teman komunitas, dan…di baris depan, duduk seseorang yang tak pernah absen dalam proses penulisan: Raydan.Dan di sampingnya, mengenakan dress kuning muda yang dipilihnya sendiri, Alana menggenggam buket kecil.---Nara membuka acara dengan senyum gugup.> “Saat pertama menulis memoar ini, aku tidak tahu apa yang ingin kuceritakan.”“Apakah tentang pernikahan yang tak direncanakan?”“Atau tentang peran yang dipaksa dimainkan sebelum benar-benar siap?”> “Tapi saat menulis bab terakhir, aku sadar…”“Ini bukan buku tentang kegagalan yang dibungkus manis.”“Ini buku tentang kejujuran yang akhirnya berani bicara.”Ia lalu membuka lembar terakhir,yang selama ini hanya ia baca sendiri—hingga malam sebelum acara ini.> “Bab 23 – Orang yang Membuatku Percaya Lagi”> “Namanya
Terakhir Diperbarui: 2025-07-06
Chapter: Bab 130 – Panggung yang Tak Pernah Mereka Minta
Undangan itu datang lewat email dari universitas ternama.Acara seminar bertajuk “Pernikahan dan Pemulihan: Membangun Kembali Setelah Retak.”Mereka tak pernah mencari sorotan.Tapi kisah mereka—yang tersiar pelan dari mulut ke mulut melalui Rumah Pulang, melalui komunitas kecil, hingga media lokal—membuat nama Nara dan Raydan disebut-sebut sebagai pasangan yang layak bicara.Nara sempat ragu.Bukan karena ia malu, tapi karena ia tahu: bicara tentang masa lalu berarti membuka luka—yang bahkan belum sepenuhnya sembuh.> “Apa kita siap?” tanya Nara.Raydan menatapnya.“Kalau kita tunggu sampai benar-benar siap… mungkin kita enggak akan pernah datang.”---Di atas panggung, dengan mikrofon kecil di dada dan sorotan lampu putih,Nara membuka sesi itu bukan dengan teori. Tapi dengan kejujuran.> “Kami tidak menikah karena cinta.Kami menikah karena situasi. Karena syarat warisan. Karena rasa bersalah.Dan… kami tidak langsung jatuh cinta setelah itu.”> “Fase pertama kami adalah saling men
Terakhir Diperbarui: 2025-07-06
Chapter: Bab 129 – Pohon dari Surat yang Tak Pernah Dikirim
Nara mulai menyadari sesuatu berubah di belakang rumah.Bukan secara tiba-tiba. Tapi perlahan, seperti musim yang bergeser diam-diam.Ada deru cangkul. Ada bau tanah basah.Dan ada Raydan—yang setiap pagi, setelah subuh, menyibukkan diri di taman kecil mereka.Nara sempat mengira itu bagian dari hobi barunya.Tapi ternyata lebih dalam dari itu.---Suatu siang, saat ia hendak menjemur cucian, Nara melihat sesuatu yang aneh.Di sudut taman, tersembunyi di balik semak lili paris, ada papan kayu kecil bertuliskan:> “Dari surat yang tak pernah sampai.”Penasaran, ia menyibak daun-daun yang menghalangi, dan menemukan sebuah kotak kayu kecil yang dilapisi pelapis tahan air.Di dalamnya, ada gulungan-gulungan kertas tua.Beberapa sudah lusuh, beberapa masih rapi.Saat dibuka, Nara tercekat.Itu surat.Tulisan tangan.Tulisan tangannya sendiri.---Surat-surat itu adalah draf lama yang ia tulis saat masa awal pernikahan—saat ia tak tahu harus berbicara pada siapa,saat luka terlalu malu unt
Terakhir Diperbarui: 2025-07-06
Chapter: Bab 128 – Di Persimpangan Ambisi dan Akar
Undangan itu datang dalam map hitam mengilap. Nama pengirimnya cukup untuk membuat siapa pun terpaku: > PT GRAHA UTAMA PRIMA – Holding Nasional Properti & Investasi Isinya singkat dan tegas: Raydan Dirgantara diundang untuk menjabat sebagai Komisaris Utama, menggantikan salah satu tokoh senior yang pensiun dini. “Ini level nasional, Ray. Gedung-gedung yang kamu lewati di Jakarta… semua ada dalam portofolio mereka.” Begitu kata rekan bisnisnya saat mereka bertemu. Raydan tidak menjawab cepat. Ia menatap map itu lama. Terlalu lama, sampai bahkan kopi yang dibawakan Nara dingin tak tersentuh. --- Di rumah, saat malam menurun perlahan, Nara bertanya lembut: > “Kamu ingin terima?” Raydan mengangkat bahu. > “Dulu aku pikir iya. Tapi sekarang… aku nggak tahu. Rumah Pulang baru jalan satu kaki. Kalau aku terima, aku harus pindah ke pusat. Harus hidup dengan dunia yang aku tinggalkan lima tahun lalu.” Nara diam. Ia tahu tawaran ini bukan sekadar jabatan. Ini adalah pintu masa
Terakhir Diperbarui: 2025-07-02
Anda juga akan menyukai
Reinkarnasi Dewa Terkuat
Reinkarnasi Dewa Terkuat
Fantasi · Efrianto H.
44.3K Dibaca
REINKARNASI
REINKARNASI
Fantasi · Alya Snitzky
44.0K Dibaca
TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG
TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG
Fantasi · MISTERIOUS
43.6K Dibaca
Reborn Change Destiny
Reborn Change Destiny
Fantasi · Aerina Ay
43.0K Dibaca
Dewi Medis Kesayangan Kaisar
Dewi Medis Kesayangan Kaisar
Fantasi · Xiao Chuhe
42.7K Dibaca
Ksatria Naga Phoenix
Ksatria Naga Phoenix
Fantasi · Zhu Phi
42.5K Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status