150 Days My Angel

150 Days My Angel

last updateLast Updated : 2023-03-09
By:  matcharainbowOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
656views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Malaikat cantik harus turun ke bumi untuk menjalani sebuah hukuman. Bagaimana bisa seorang malaikat yang hidup tentram di akhirat harus menjalani kehidupan di bumi yang katanya begitu kejam? Di vonis Sang Senior 150 hari hidup di bumi, tentu saja tak terbayang olehnya. Malaikat cantik yang terbiasa hidup nyaman di akhirat, harus menjadi arwah gentayangan sebab tidak tahu arah tujuan. Meratapi nasib bagai arwah yang tidak diterima oleh akhirat dan sangat memohon untuk diperbolehkan pulang. Akan tetapi, Langit, seorang lekaki indigo yang memiliki kemampuan khusus, seketika merubah pandangannya tentang dunia. Yang mulanya ia menganggap dunia ini sangat ribet, ternyata tidak se-ribet itu karena Langit yang selalu mempermudahnya hidup di dunia. Hingga tumbuh perasaan aneh yang membuatnya menjadi tidak ingin pulang ke akhirat padahal masa hukumannya telah usai. Namun, bisakah dua orang dengan dunia yang berbeda bersama? Jika dipikir memakai akal sehat, itu tidak mungkin. Yang artinya, mereka tidak akan bisa bersama. Sekuat apapun itu mereka ingin mengubah takdir. Karena pada faktanya, manusia dan malaikat tidak bisa bersatu.

View More

Chapter 1

Prolog

Seorang malaikat cantik ber-baju putih tengah duduk di depan seorang lelaki bertubuh besar yang memakai pakaian berwarna serupa. Mendongak dan tangannya menyatu seakan meminta permohonan. Wajah memelas yang tak lupa malaikat cantik itu tampilkan. Membuat siapa pun yang melihatnya, akan luluh dan memaafkan semua kesalahan yang malaikat cantik itu perbuat.

"Tolong, ampuni aku. Aku janji, tidak akan mengulanginya lagi." Kedua telapak tangan malaikat cantik itu bergesekan di depan dahinya. Dengan mata terpejam seakan ia bersungguh-sungguh dengan permohonannya.

Lelaki berpakaian serba putih itu mengangkat dagunya angkuh. Seakan tidak terbuai oleh permohonan juniornya itu. Lalu, ia menatap bawah, mengarah malaikat cantik itu yang masih dengan posisi permohonannya.

"Ini sudah keberapa kalinya kau melakukan ini. Apakah aku akan percaya jika kau mengatakan yang kau ucapkan barusan? Sebagai senior yang berpendirian tegas, aku tidak akan memberikan toleransi lagi untukmu."

Malaikat cantik itu mendongak. Menatap wajah seniornya dengan ekspresi pasrah. Sungguh, ini semua diluar kendalinya. Siapa suruh, meletakkan nampan berisikan makanan di ruangan tanpa ada orang yang menjaganya? Memang, makanan itu disediakan untuk para senior berkumpul, dan untuk kesekian kalinya, saat para senior datang, makanan di meja sudah ludes habis.

Pelakunya masih sama, ialah malaikat cantik itu. Ia tidak bisa menahan jika menyangkut makanan apapun itu. Apalagi, makanan yang disediakan untuk malaikat senior dan junior jauh berbeda. Yang pasti, makanan para senior jauh lebih lezat. Sedangkan para junior, lebih dominan dengan sayuran. Dengan alasan agar para malaikat junior tumbuh dengan sehat, dan bisa menggantikan posisi para senior nantinya.

Tapi, si malaikat yang memang sering dijuluki malaikat cantik itu, tidak dapat menahannya.

"Senior tampan, kasih aku satu kesempatan lagi. Aku mohon." Malaikat cantik itu kembali menggesekkan kedua telapak tangannya. Bahkan kini lebih keras. Seakan gesekan itu berpengaruh untuk permohonannya.

Malaikat senior itu menggeleng. Membuat malaikat cantik yang melihat itu menurunkan kedua bahunya lesu. Kalau sudah begini, apapun yang akan ia lakukan, tidak akan berpengaruh.

"Senior... " Malaikat cantik itu melirih. Lalu, matanya membulat ketika tangan senior-nya terangkat di udara. Sudah siap untuk menjentikkan jarinya.

"Sesuai aturan, kamu akan di hukum karena telah berapa kali memakan makanan para malaikat senior tanpa izin. Kamu di hukum untuk turun ke bumi selama 150 hari. Tanpa membawa apapun dari akhirat, dan hidup bagaikan angin di sana. Tanpa siapa pun yang dapat melihat mu."

Malaikat cantik itu membulatkan matanya. Menggelengkan kepalanya cepat saat tangan senior-nya sudah ingin menjentikkan jari ajaibnya.

"Tidak, tidak, jangan, Senior. Tidak!"

Tik

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status