Share

Bab 4

Author: Sixteenth Child
Madeline tidak bisa menemukan rantai yang menghubungkan gadis yang memanggilnya ‘anak dusun’ barusan dengan Meredith yang ia kenal selama ini.

Sejak ia masuk ke dalam Keluarga Crawford dan bertemu Meredith, ia merasa kalau Meredith adalah gadis muda yang murah hati, elegan, baik, dan lembut. Namun, sekarang ini …

“Aku sangat marah! Aku membuang banyak waktu dan tenaga untuk membuat rencana yang sempurna dan membuat Jeremy meminum minuman yang sudah dicampur obat itu. Aku bahkan menelepon wartawan untuk mengambil foto dan merekam bukti bahwa aku menghabiskan malam bersama Jeremy pagi-pagi sekali agar kakek tua Whitman itu setuju untuk menikahkan Jeremy denganku. Siapa mengira kalau aku salah membaca nomor kamar dan tidur dengan seorang gelandangan yang menyedihkan. Tanpa direncanakan, aku membiarkan Madeline memetik keuntungan dari kejadian itu!”

Jadi, inilah kebenarannya; inilah wajah asli saudara perempuan yang baik yang beberapa menit yang lalu memintakan ampun atas namanya.

Jantung Madeline kini berdegup sangat cepat. Ia merasakan luapan emosi penuh kesedihan yang sangat kuat.

Gadis itu adalah kekasih yang berharga yang sangat baik hati dan lembut di mata Jeremy.

Dia juga gadis yang sabar dan gampang diatur di mata semua orang.

Apalagi, dia adalah kakaknya yang selama ini sangat ia hormati.

“Kau juga bodoh sekali. Bisa-bisanya kau masuk ke ruangan yang salah” Ibu Meredith, Rose, mengeluh.

“Aku ingin nantinya jadi lebih menyenangkan jadi aku juga meminum obat-obatan itu. Bagaimana aku bisa tahu kalau obat itu sangat ampuh?” nada suara Meredith menaik. “Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Aku tidak rela kalau dia masih ada di posisi Nyonya Whitman meskipun hanya untuk beberapa detik lagi. Jeremy adalah milikku!”

“Gampang. Lihat saja betapa khawatirnya Jeremy tadi. Selama kau yang meminta, dia pasti akan menceraikan anak liar itu!” Jon percaya diri.

Rose mulai tertawa senang. “Ayahmu benar. Jeremy dipaksa orang tua itu untuk menikahinya. Orang yang dia cintai itu kamu. Selama kau tahu apa yang harus kau katakan, posisi Nyonya Whitman akan menjadi milikmu!”

Meredith menyeringai. “Pelacur itu kira siapa dirinya? Berani-beraninya dia melawanku untuk memperebutkan Jeremy. Kalau sumsum tulang belakangnya tidak cocok denganku, dia tidak akan pernah bisa melangkahkan kaki ke dalam rumah kita. Tahukah kau betapa jijiknya aku setiap kali aku harus memanggilnya ‘adik’?”

Begitu mendengar kata-kata Meredith, Madeline merasa pandangannya menggelap. Ia juga merasakan hawa dingin merayap dari telapak kakinya.

Keluarga Crawford mengadopsinya bukan karena niat baik tapi karena Meredith membutuhkan sumsum tulangnya.

Sepanjang lima tahun terakhir, Meredith selalu memanggilnya ‘adik’ itu hanya sebagai sebuah pertunjukan kasih sayang yang munafik.

Kapan pun ia tidak ada, Madeline bukan siapa-siapa buat mereka.

Heh.

Begitu ironis.

Tiba-tiba Madeline merasa mual. Kenyataan pahit ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

“Menyebalkan sekali! Aku sudah sengaja merancang kejadian bunuh diri palsu ini untuk membuat Jeremy menceraikan pelacur itu. Namun, sebelum aku punya kesempatan untuk membujuknya, dia harus pergi untuk menghadiri suatu rapat darurat,” Meredith mengeluh, terganggu.

Usaha bunuh diri Meredith sudah dirancang sedemikian rupa; Meredith sudah membuat sebuah pertunjukan yang akan memicu Jeremy untuk menceraikan Madeline sesegera mungkin.

Madeline merasa bahwa segala sesuatunya tiba-tiba menjadi konyol. Bagaimana bisa seorang pria yang pintar dan bijaksana seperti Jeremy jatuh cinta pada gadis seperti Meredith?

“Mer, Jangan khawatir. Nanti aku akan menelepon Jeremy dan bilang padanya kalau pelacur itu datang ke sini dan membuat masalah lagi; dia membuatmu mencoba bunuh diri lagi karena stres berat. Aku yakin Jeremy akan setuju untuk menceraikannya kalau itu terjadi.”

Rencana Rose terdengar dari dalam ruangan, dan sepertinya Meredith puas dengan itu.

“Mom, kau sangat pintar. Ayo kita lakukan itu!”

Harapan terakhir Madeline untuk mendapatkan kembali kasih sayang mereka runtuh dalam sekejap mata.

Madeline menyeringai tipis dan berjalan masuk setelah tanpa ragu-ragu mendorong pintu hingga terbuka. “Aku juga percaya bahwa selama aku hidup, posisi Nyonya Whitman tidak akan pernah jatuh ke tanganmu, Meredith!”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Irha BoRa
min critanya bagus tapi syngg bacanya pake koin😔
goodnovel comment avatar
La Ode Usman
Bagus dan mantap
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2479

    Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2478

    Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2477

    Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2476

    Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2475

    "Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk

  • Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa   Bab 2474

    Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status