Ketika Bao sedang menangis, naga dewasa sedang berjaga di depan rumah terkejut. Ia segera merubah dirinya menjadi manusia. Naga itu mendekati Bao dan berlutut di hadapannya. Supaya sang naga itu bisa mengimbangi tinggi badan Bao. “Pangeran,” seru sang naga itu. “Paman Zhang, dimana ayah? Huaha,” tanya Bao menangis dengan kencang. “Pangeran dari mana? Kami mencarimu,” ucap Zhang nama naga itu tiba-tiba saja panik.Bao belum bisa menghentikan tangisannya. Ia menangis bukan karena sedih. Melainkan Bao sangat marah. Zhang berusaha merayu Bao agar tidak menangis. Ia membaca mantra lalu tak lama ada es krim satu mangkuk berada di depannya. Ia memegang es krim itu dan menyodorkan ke Bao. “Anak manis jangan menangis. Ini paman kasih es krim,” rayu Zhang sambil tersenyum. Bao yang melihat es krim itu matanya berbinar seketika. Ia segera meraih es krim tersebut dan memakannya. Bao tersenyum sambil menghabiskan es krim tersebut. “Ada apa?” tanya Zhang. Bao mulai menceritakan apa yang dide
Zhang dan Ma sudah sampai rumah sakit. Mereka merubah dirinya menjadi manusia. Mereka sangat mirip seperti orang-orang mengejar Davey tadi. Mereka melihat-lihat seperti orang ketakutan. Jujur mereka baru kali ini melangkahkan kakinya masuk ke rumah sakit. Aroma obat sangat jelas tercium hingga ke hidung mereka. Mereka baru mengetahui aroma obat modern seperti ini. "Apakah rencana ayah berhasil membunuh Luna dan kawan-kawannya?" Marlina tersenyum membayangkan jika mereka sudah tiada. "Lalu, kalau mereka sudah tidak ada, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Andika sambil menatap sang adik. "Aku ingin beli baju-baju mahal untuk dipamerkan ke teman kampusku. Sekalian aku pengen ganti mobil. Kalau bisa beli mobil sport keluaran terbaru," seru Marlina sambil bergelayut manja di lengan Andika. Andika hanya bisa mengembuskan nafasnya dengan kasar. Ia tidak tahu harus berbuat apa kepada sang adik. Hampir setiap hari pekerjaannya pamer kepada teman-temannya. Sesungguhnya ia malu dengan kelak
“Masa ibu lupa dengan kami sih?” tanya Bao tersenyum manis. Luna bingung harus berkata apa. Semalam ia masih teringat tentang dirinya kecelakaan. Sekarang ada kedua anak kecil hadir di hadapannya. Luna menggelengkan kepalanya dengan cepat. Mana mungkin usianya masih muda memiliki dua anak kecil? Jangankan punya suami, pacar juga tidak punya. “Dia,” tunjuk Davey ke arah Luna sambil memandang mereka. “Bukan ibu kalian.” “Tapi beliau adalah Ratu Fang Hua istri dari Raja Cheng,” celetuk Lulu tanpa berdosa, “Apa-apaan ini? Drama apa lagi ini!” Davey kesal kemudian berdiri. Mata Davey membulat sempurna. Ia melihat beberapa foto Luna bersama Mia terpampang jelas di dinding. Davey juga menyapu kamar Luna hingga tersadar. “Perasaan, semalam kita masih berada di Malang. Kita pergi menuju ke bandara beramai-ramai dengan memakai mobil ayah?” Davey mengerutkan keningnya dan keluar dari kamar Luna.“Siapakah kalian ini? Kok kalian memanggil aku ibu? Aku sendiri belum menikah sama sekali,” k
Luna tidak paham apa yang dirasakan oleh Davey. Ia membiarkan saja Davey merangkulnya sesuka hati. Sedangkan Mia sengaja berada di belakang mereka. Mia memang sengaja hanya demi melindungi Davey. Tak lama Cheng masuk ke dalam tubuh Davey. Ia memang sengaja melakukannya demi menyentuh Luna. Rasa cintanya kepada Ratu Fang Hua sangat besar. Ia sudah berjanji akan melindungi ratunya sampai kapanpun. "Kenapa kamu masuk ke dalam tubuhku?" tanya Davey dalam hati. Davey sengaja berkomunikasi bersama Cheng memakai hati. Ia tidak mau raganya berbicara sendiri. Ia tidak mau dikira sebagai pria yang memiliki kebutuhan khusus. "Aku memang sengaja masuk ke dalam tubuhmu hanya ingin mengingatkan. Kalau aku ingin mencium aroma ratuku!" Cheng tersenyum mengejek. Saat masuk ke dalam lift, Cheng sengaja mengendalikan tubuh Davey. Cheng menyuruh jiwa Davey tertidur sementara. Ia ingin berbicara kepada Luna dan Mia dengan leluasa. "Apakah Davey benar-benar ingin kesini?" tanya Alina sambil meenyodor
"Bruno itu sangat licik sekali. Jangankan Bruno, Dira maupun kedua anaknya juga licik. Berbagai cara yang ia lakukan demi mendapatkan kekuasaan di perusahaan ini. Cepat atau lambat Bruno akan mengumumkan kematian ahli waris perusahaan ini. Aku ingin meminta kamu supaya mengembalikan ingatannya pada malam tadi. Walau menyakitkan tapi mereka harus tahu. Dibalik kecelakaan mereka ada Bruno," jelas Luna.Sang raja naga mencerna perkataan Luna. Ia baru sadar jika rencananya ini tidak tepat. Cepat atau lambat Bruno akan mengumumkan kematian sang ahli waris perusahaan Torres group ke berbagai media."Kok aku baru sadar ya? Jika kesalahanku ini akan membuat bencana besar bagi keturunanku," ucap Cheng. "Jangankan Bruno, masih banyak lagi musuh dalam selimut di dalam keluarga Torres. Aku sudah mengantongi nama-namanya. Tapi kami nggak bisa melawannya. Dikarenakan kami bukan anak kandung dari Tuan Dave." Mia mengeluh sambil menatap langit-langit. Melihat sang ratu dan selirnya gelisah, sang ra
Mereka bingung dengan perkataan Cheng. Bukankah penjelajah waktu sering ditemukan di dalam novel Fantasi. Atau bahkan di komik-komik yang sedang happening sekarang? Kedua Kakak adik itu saling memandang dan mencerna perkataan Cheng. "Ada-ada saja Tuan Raja Naga. Sebenarnya kami sering mendengar istilah sang penjelajah waktu. Kalau di dunia nyata belum ada sama sekali. Kami sering menemukan di dalam dunia novel maupun komik online." Luna membuat Cheng bingung.Di dalam dunia naga, sang penjelajah waktu sudah tidak asing lagi. Bahkan para naga sering melakukan pertapaan demi mendapatkan ilmu untuk menjelajah waktu ke masa depan maupun masa lalu. Jadi buat mereka hal itu sudah menjadi biasa."Kalau kamu mau aku serius. Aku bisa mengajakmu ke masa lalu kalian. Bahkan kalian akan mengetahui, siapa diri kalian sebenarnya?" Cheng paham dengan kebingungan kedua Kakak adik itu."Kalau menurut logika itu sangat gila. Tidak ada orang yang mampu percaya dengan itu semuanya. Masalah ini menjadi p
Ketiga pria itu bingung. Dengan cepat mereka menetralisir keadaan. Namun Dave dapat menangkap wajah bingung."Nanti saya kirimkan tuan," jawab Dicon. "Saya tidak akan menandatangani surat ini sebelum melihat barangnya. Dan satu lagi, jangan melarangku bekerja sama dengan pihak lain. Karena aku memiliki hak sepenuhnya pemegang perusahaan ini," jelas Dave. Salah satu dari mereka tidak terima. Orang tersebut tetap memaksa Dave. Cheng menyuruh Davey mendekati sang ayah. Davey pun berjalan perlahan mendekati Dave. "Ayah, jangan pernah tanda tangani surat itu. Walau orang itu memaksa jangan sekali-sekali menandatanganinya," pinta Davey. Dave tersenyum hangat kepada Sang putra. Dave melambaikan tangannya untuk segera mendekat. Davey menatap tajam ke arah ketiga pria tersebut. "Tolong tanda tangani surat itu. Bahan bakunya akan saya kirim sekarang juga." Tino memaksa Dave menandatangani surat tersebut. "Aku tidak tahu kalian siapa. Surat perjanjian tidak tertuliskan seperti itu. Seluruh
"Malam-malam begini mau kemana?" Davey bingung dengan Luna."Udah, ikut saja." Luna menarik tangan Davey. Mia yang masih sibuk dengan ponselnya dikejutkan oleh ulah Luna. Selain menarik tangan Davey, Luna menarik tangan Mia. Mia akhirnya berdiri dan tersenyum.Tak lama Cheng datang. Ia tidak sendiri. Ia datang bersama Tse dalam bentuk naga. Untung saja Davey tidak pingsan. Karena mereka adalah naga dewasa yang memiliki tubuh sangat besar sekali."Huaha, keren sekali! Apakah ini nyata?" tanya Davey. "Ya... Ini sangat nyata." Cheng turun dengan santai. "Jujur, selama ini aku melihat naga di internet. Dan sekarang aku benar-benar melihatnya. Ingin rasanya aku berubah menjadi naga," ucap Davey bersemangat ingin menjadi naga.Cheng merubah dirinya menjadi manusia. Begitu juga dengan Tse, Tse mendekati Cheng lalu memilih untuk diam. Tse akan berbicara jika diperintah oleh sang raja naga. "Tse, bawalah kami ke beberapa hari yang lalu. Biar mereka tahu apa yang dilakukan oleh Bruno!" tita