Share

Dua Puluh Tujuh

"May, ini ATM buat kamu. Pergunakan dengan baik ya. Jangan boros-boros make uang. Kirim ortu kamu secukupnya. Bayar kontrakan, listrik, dan belanja juga secukupnya. Nanti mas minta dua juta aja buat ngasih Ana dan untuk pegangan mas ya," ujarku sembari memberikan kartu ATM yang tadi pagi dikembalikan Ana padaku setelah hampir tiga tahun berada dalam penguasaannya.

"Memangnya ada berapa uang di dalamnya, Mas?" tanya Maya sambil memicingkan matanya ke arahku. Ada binar gembira yang tampak jelas di sana.

"Gak tau. Soalnya Ana itu boros sekali. Mungkin gaji mas gak pernah ada sisanya buat ditabung. Tiap hari kerjaannya makan enak terus sama belanja. Tiap minggu perawatan di salon dan ke mall. Capek mas ngikutin gaya hidupnya. Tiga tahun nikah gak bisa beli apa-apa. Cuma punya mobil yang mas pake sekarang aja. Itu pun karena mas ngambil pinjaman di bank," sahutku sembari mendengkus kesal mengingat kelakuan Ana yang selalu membuatku tak tenang.

Mende
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yung
jadi malas baca yg kisah arya nih thoor,aku lebih senang baca kisah ana saja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status