Share

LUPAKAN KAMI DAN HIDUPLAH BAHAGIA ( 2 )

Pagi ini aku terbangun agak terlambat, tak ada yang berbeda. Hati dan otakku masih sama kusutnya seperti kemarin.

Setelah membersihkan tubuh aku berniat mengunjungi rumah Ramlah. Agak tak tahu diri memang, karena baru ingin mencarinya setelah belasan tahun berlalu. Sahabat apa aku ini!

"Dek, sarapan dulu." Kak Tera berjalan dari arah dapur. "Sayhan temanmu itu sudah sarapan, dan sekarang sedang berjalan-jalan bersama Langit mengelilingi desa." Bersama Langit? Astaga, semoga anak Yusuf tersebut tidak banyak bicara tentangku. Dadaku seketika bertalu.

"Ayo, ada Syahrin dan Yusuf juga.  Mereka menunggumu." Pandai sekali kakakku ini melempar adik perempuan satu-satunya pada dua sosok jelmaan Ifrit.

"Aku tidak lapar."

Kenyang dengan slide-slide gambaran Yusuf dan keluarga bahagianya kemarin. Mana mungkin aku punya nafsu makan.

"Sedikit saja, Syahrin ingin bicara. Sebentar lagi Kak Min dan Alfi juga akan datang." Kak Tera memegang tanganku, agak memaksa.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status