Share

Serangan brutal sang arwah

"Kamu sudah gila ya, Dew?"

Tak kuhiraukan lagi darah yang mengalir hingga ke leherku. 

Jangan tanya rasanya bagaimana, perih bukan main. 

  Tak cukup sampai di situ saja, ia mendekatiku lagi, badanku gemetar bukan main. Ingin berteriak meminta tolong, tapi mulut ini begitu sulit dibuka. 

Peluh sebesar biji jagung terus berderai membasahi tubuhku. 

Dewi mengangkat tengannya sejajar ke depan, tubuhku lemas tak mampu barang bergeser apalagi lari. 

Ia berhasil meraih leherku, dicekiklah hingga nafasku tak sampai di kerongkongan. 

Kepalaku berdenyut kala kurasakan oksigen dalam paru-paruku kian menipis. 

"Bismillahhirrohmannirrohim ..."

Dalam situasi seperti ini, kenapa hafalan ayat-ayat pendek yang dulu sewaktu kecil pernah kupelajari, hilang seketika dari memori otakku. 

Terus saja kulafaskan basmalah sebanyak-banyaknya. 

Hingga saat tubuhku sudah benar-benar tak berda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status