Yohan seperti tersambar oleh petir pada saat ini.Apa yang ingin dilakukan olehnya!Yohan sangat terkejut, bahkan alisnya yang sebelum ini berkerut, langsung diselimuti dengan kehangatan seperti gunung salju yang disinari dengan cahaya matahari.Seperti hujan lebat di tengah musim kemarau, serta pohon layu yang menghadapi musim semi.Langsung terdapat bunga-bunga yang bermekaran di atas tanah yang kering di dalam hati Yohan, dedaunan bergetar, serta juga terdapat rasa manis dan asam yang memenuhi dada Yohan, yang kemudian berubah menjadi sebuah api yang panas.Kali ini dialah yang melepas topengnya sendiri.Apakah Nabila akhirnya ingin menghadapi dirinya dengan jujur!Yohan menekan bagian belakang kepala Nabila dan memperdalam ciuman ini.Yohan menjadi bersemangat karena Nabila tidak mendorongnya.Jantung Yohan seperti terbakar dengan api. Yohan menggendong pinggang Nabila dengan satu tangan, lalu meletakkannya di atas meja. Yohan memeluk Nabila dan melanjutkan ciuman mereka, Yohan sam
Yohan sedang duduk di kepala tempat tidur, dia hanya mengenakan jubah longgar yang memperlihatkan tubuh berototnya yang sedikit berkeringat.Terdapat ekspresi malas di wajah Yohan yang tampan, sudut matanya juga masih sedikit memerah, bahkan rambutnya yang disanggul dengan rapi sudah berantakan pada saat ini.Saat ini, Yohan sedang menatap Nabila yang sedang duduk di sisi tempat tidur.Nabila sedang mengenakan pakaiannya satu per satu, lalu menyanggul kembali rambutnya. Setiap tindakan Nabila terlihat sangat menggoda yang membuat hati Yohan terbakar.Yohan tidak pernah menyangka bahwa dia masih bisa memiliki Nabila.Kejadian sebelum ini bagaikan sebuah mimpi.Saat Nabila hendak berdiri dan pergi, Yohan tiba-tiba memeluknya dari belakang."Jangan pergi. Aku akan membantumu menolongnya ...."Yohan tidak bisa melihat Nabila kehilangan nyawanya di Menara Abadi Sembilan.Nabila memotong ucapannya dengan tenang."Ini adalah urusanku."Yohan tidak ingin melepaskan Nabila, dia malah meletakkan
Pada tengah malam, Permaisuri Agung tiba-tiba sakit perut dan terus berteriak kesakitan.Tabib kekaisaran sudah pergi ke sana, Kaisar harus diberi tahu tentang hal ini.Ini adalah masalah mendesak, jadi Leonard memasuki aula dalam untuk melaporkan hal ini pada Kaisar.Leonard melihat pintu aula dalam yang tertutup dengan rapat. Saat Leonard membuka pintu dan ingin masuk ke dalam, di tiba-tiba mendengar sebuah suara yang membuat hati seseorang berdebar dengan cepat.Astaga!Di dalam sedang ....Leonard tanpa sadar melangkah mundur, lalu membalikkan badannya dan berlari keluar.Dari mana asal wanita di dalam kamar tidur Kaisar?!Leonard berlari keluar dan bertemu dengan Dafka.Jantung Leonard berdetak dengan cepat saat melihat pakaian pria di tangan Dafka.I ... ini adalah pakaian pria!Sebelum ini Leonard tidak mendengar dengan jelas. Apakah orang yang melayani Kaisar di dalam bukanlah seorang wanita, melainkan pria?!Gawat!Kenapa Kaisar bisa menjadi seperti ini!Dafka tidak mengetahui
Kota Narin terletak di sisi selatan Kota Zordo.Nabila telah tiba di Kota Narin pada empat hari kemudian.Tatapan Azriel yang mengikutinya sepanjang jalan terlihat masam.Di satu sisi Azriel sangat berterima kasih pada Nabila karena dia rela mempertaruhkan nyawanya untuk pergi ke Menara Abadi Sembilan. Karena Laina terus mengatakan bahwa dia ingin menolong kakaknya, tapi Laina langsung menyerah saat mendengar kakaknya berada di Menara Abadi Sembilan.Hanya saja, Nabila kembali memiliki hubungan dengan Kaisar Bajingan yang membuat Azriel merasa tidak nyaman.Pada akhirnya, Azriel tidak bisa menahan dirinya lagi saat mereka sedang makan di restoran.Azriel meletakkan sendok di atas meja dengan keras."Apa sebenarnya rencanamu! Apakah kamu masih mau bersama dengan kakakku!"Kalau masih ingin bersama dengan kakaknya, kenapa dia harus melakukan hal itu dengan Kaisar?Kalau tidak ingin, kenapa Nabila rela mempertaruhkan nyawanya untuk menolong kakaknya?Nabila mengambil lauk dengan tenang, "
Azriel merasa sangat marah.Ketukan pintunya seolah-olah bisa merobohkan pintu.Dia hanya pergi sebentar sebelum ini, tapi dia tidak melihat Nabila setelah turun ke lantai bawah.Azriel bertanya pada pengurus toko, lalu mengetahui bahwa terdapat seorang pria yang datang dan pergi ke kamar bersama Nabila.Azriel baru saja mengetuk beberapa kali, tapi tiba-tiba terdapat beberapa orang yang muncul. Tatapan mereka terlihat sangat tajam, seolah-olah mereka akan membunuh Azriel jika dia berani menerobos masuk ke dalam.Perasaan ini sangat aneh!Azriel curiga jika pria di dalam adalah Kaisar!Tiba-tiba pintu terbuka pada saat ini.Tatapan Nabila di balik topeng terlihat sangat dingin."Ada apa?"Azriel mengepalkan kedua tangannya, "Apa yang kalian lakukan!"Setelah Azriel selesai bicara, Nabila memegang kerah bagian belakang pakaian Azriel dan menyeretnya.Para pengawal, "?"Azriel dibawa kembali ke kamarnya, lalu Nabila mengingatkannya."Jangan buat masalah atau kita akan berpisah dari sini.
Saat Nabila sedang tenggelam dalam pikirannya, Yohan tidak bisa menahan diri untuk mengangkat dagu Nabila dan mencium bibirnya.Nabila segera mendorong Yohan, lalu berkata dengan tidak senang, "Apa yang Anda lakukan?"Yohan tersenyum."Aku mengagumimu, tidak melakukan ini dengan terpaksa, aku juga tidak bisa menahan diriku."Ini semua pernah diucapkan oleh Nabila.Terdapat ekspresi canggung di wajah Nabila.Pada saat itu Nabila mengira dia tidak akan pernah kembali dan melihat Yohan lagi, jadi Nabila mengikuti kata hatinya dan mencium Yohan pada saat itu.Hanya saja saat ini ....Nabila segera berdiri, "Saat ini sudah larut, Anda sebaiknya kembali ke kamar Anda untuk beristirahat."Yohan menatap ke arah pintu."Dafka, apakah masih ada kamar kosong?"Dafka yang berada di luar menjawab."Tuan, orang kita sangat banyak. Sudah tidak ada kamar kosong saat ini."Yohan menoleh ke arah Nabila dan berkata."Sepertinya aku harus tidur bersama Tuan Yolo malam ini."Nabila tahu bahwa Yohan sengaja
Yohan mengenal Azriel, dia mengetahui bahwa Azriel adalah adik Joseph.Jadi, Yohan sama sekali tidak memperlakukan Azriel dengan baik sepanjang perjalanan ini.Yohan sama sekali tidak mengetahui jika Azriel juga melakukan hal yang sama padanya.Bagi Azriel, kakaknya lebih baik ratusan kali daripada Kaisar Bodoh ini.Nabila pasti akan menyesali keputusannya!Dua hari kemudian, mereka telah tiba di kaki Gunung Yudon.Gunung Yudon sangat tinggi, puncak gunungnya diselimuti dengan kabut yang membuatnya terlihat seperti negeri dongeng.Hanya saja dewa dan iblis tinggal bersama di sini.Nabila merasakan niat membunuh yang kuat pada saat ini.Benar saja, setelah mereka turun dari kuda, terdapat ratusan pengawal rahasia yang muncul untuk menghalangi jalan mereka."Siapa kalian!"Azriel berkata dengan tidak sabar."Kaisar sudah datang, cepat berlutut!"Azriel berpikir Menara Abadi Sembilan adalah milik istana kekaisaran. Selama Kaisar memerintah mereka, mereka akan segera menyingkir, lalu Raja
Nabila segera menopang Yohan, Dafka juga segera membantu Nabila.Azriel, "!"Raja Nathan, "?""Apa yang kamu lakukan pada Kaisar!" teriak Raja Nathan dengan marah.Setelah Nabila menyerahkan Yohan pada Dafka, Nabila melangkah maju dan memberi salam pada Raja Nathan."Pangeran, tidak perlu mengorbankan nyawa prajurit yang tidak bersalah.""Aku adalah Yolo, aku ingin menantang untuk memasuki Menara Abadi Sembilan."Raja Nathan tidak mengatakan apa pun saat mendengar ini, tatapannya tertuju pada Yohan.Baru setelah Dafka membawa Kaisar ke dalam kereta kuda dan berpamitan padanya, Raja Nathan baru merasa lega pada saat ini.Dia menoleh ke arah Nabila dan bertanya dengan tajam."Kamu benar-benar ingin memasuki Menara Abadi Sembilan?"Nabila mengangguk."Benar!""Baik!" Raja Nathan menyetujui hal ini dengan cepat.Dafka memberi salam pada Nabila sebelum dia pergi."Tuan Muda Yolo, berhati-hatilah!"Saat ini Dafka tidak mengetahui bahwa Nabila bukan hanya Yolo, tapi juga mantan Ratu. Orang ya
Desas-desus tentang si kembar mendatangkan malapetaka bagi negara semakin tersebar luas.Meskipun Yohan mengutus orang untuk menekannya, sulit menghentikan mulut semua orang.Di istana.Para menteri tua itu menandatangani petisi yang menyuruh Kaisar dan Ratu untuk mengikuti peraturan lama dengan mengusir pangeran kedua.Apalagi di luar terlalu banyak gosip, jadi semua itu harus ditekan lebih dulu untuk menenangkan hati rakyat.Di Ruang Kerja Istana.Kaisar sangat marah.Dia menjatuhkan buku ke lantai tanpa melihatnya.Akan tetapi semakin dipikirkan, semakin jengkel jadinya. Dada Yohan agak sesak dan napas agak tersengal.Leonard membujuk Kaisar untuk tenang sambil memberi isyarat kepada anak angkatnya.Tidak lama kemudian, Nabila datang.Nabila memberi isyarat agar yang lain pergi sebelum mengambil buku di lantai.Saat melihatnya, kerutan di kening Yohan mengendur. Dia hanya bisa memaksakan senyuman karena tidak ingin Nabila khawatir."Nabila, kenapa kamu datang kemari?"Dia tanpa sada
Dafka mengenakan baju hujan dan topi bambu. Dia segera melepas topi bambunya sebelum memberi hormat kepada Kaisar dan Ratu dengan tangan ditangkupkan."Hormat kepada Kaisar, Yang Mulia Ratu! Kali ini aku kembali untuk menerima hukuman!"Dafka gagal melindungi Kaisar, menyebabkan Kaisar diculik oleh orang Jaming dan dirinya sendiri terluka parah. Baru sebulan yang lalu dia sadar sepenuhnya.Dia bergegas kembali tanpa menunggu lukanya sembuh.Dafka tahu dia telah melakukan kesalahan besar dan tidak layak lagi menjadi pengawal kekaisaran.Yohan menatap Dafka. Bagaimanapun, orang ini telah bersamanya selama bertahun-tahun dan memiliki hubungan baik."Baguslah kalau sudah kembali." Sebagai seorang Kaisar, tidak ada kata-kata emosional yang tidak perlu.Dafka mengangguk dan segera berdiri di belakang Kaisar untuk melindunginya.Baron berdiri di belakang Nabila, menyikut Dafka dengan lembut sambil mengedipkan mata dan bertanya dengan suara rendah."Kamu terluka parah? Masih bisa memegang peda
Rega tidak benar-benar mendambakan Ratu, dia hanya ingin membalas dendam pada Yohan karena mendesaknya untuk menikah.Semakin marah Yohan, Rega akan merasa semakin senang.Nabila juga bisa melihat Rega mirip dengan Pangeran Rio, orang yang menyembunyikan kekejaman di balik senyuman.Mungkin orang yang blak-blakan seperti Yohan tidak akan bisa menang."Kaisar itu mengkhawatirkanmu, kamu tidak perlu begini. Mengenai perebutan takhta, semua itu terjadi di luar dugaan. Tidak peduli seberapa suka bercanda dirimu, tetap saja tidak boleh mengungkit masalah ini." Nabila mengingatkan Rega dengan sikap protektif.Tidak masalah untuk bercanda, tetapi jangan berbicara sembarang dalam masalah penting.Amarah Yohan tiba-tiba meluap dan dia memegang tangan Nabila.Rega menangkupkan tangan."Aku telah salah bicara."Yohan berkata dengan tegas, "Ini bukan hanya tentang takhta, kamu juga harus mengerti kalau mendiang Kaisar telah memilih Nadine untukmu, jadi apa maksudmu aku merebutnya darimu?"Rega ber
Yohan selesai mandi dan berganti pakaian bersih.Saat melihat kedua putranya lagi, ternyata pengasuh sedang menyuapi mereka.Dia duduk di sebelah Nabila dan bertanya dengan suara rendah."Si bungsu selalu menangis, bukankah dia terlalu lemah?"Sudut bibir Nabila terangkat."Kudengar Ibu Suri bilang saat kecil kamu juga seperti ini."Ekspresi Yohan agak membeku."Mana mungkin? Putra sulung yang sama denganku."Nabila mengambil cangkir dan menyesap teh sebelum berkata dengan santai."Ibu Suri bilang si bungsu mirip denganmu."Yohan tidak akan bisa mengakuinya.Yohan selalu merasa mustahil dia seperti itu saat masih kecil.Setidaknya tidak akan "memercik" ke mana-mana.Guntur bergemuruh di luar, tetapi kedua anak itu tidak menunjukkan rasa takut karena ayah dan ibu ada di sisi mereka.Akan tetapi, tidak semua anak begitu beruntung.Banjir menyebabkan banyak anak terpisah dari orang tua mereka.Untung saja Yohan mengambil tindakan pencegahan lebih dulu dan menyuruh pemerintah memberikan ba
Sifa mengkhawatirkan Rega dan memohon untuk masuk ke istana.Dia baru bisa merasa lega setelah mengetahui Kaisar mengutus seseorang untuk menyelamatkan Rega.Hujan kali ini sangat deras sehingga seluruh Kota Zordo diselimuti air hujan dan langit mendung, membuat orang lesu.Seolah dunia akan segera berakhir.Payung yang Sifa pegang bergoyang tertiup badai, membuatnya tidak mampu berdiri dengan mantap.Para pengikut Sean juga terlihat sama menyedihkannya dengan Sifa.Sifa kenal pria bernama Sean itu, dengar-dengar dia adalah teman baik Yang Mulia Ratu.Dia menanyakan beberapa pertanyaan dengan ramah.Pengikut itu terlihat sedih seolah akhirnya telah menemukan seseorang untuk diajak bicara dan berkata dengan jelas."Saat Tuan Muda mendengar Yang Mulia Ratu telah melahirkan anak kembar, dia berencana datang ke Kota Zordo untuk mengirimkan hadiah. Tidak disangka dia akan begitu sial sehingga langsung tersapu banjir setelah tiba.""Tuan Muda terpeleset dan jatuh ke air.""Aku ingin menyelam
Hujan deras membuat Yohan mengkhawatirkan mata pencaharian masyarakat.Dikatakan bersiap menghadapi hari hujan, belum lagi sekarang hujan sudah mulai turun.Di tengah malam, Yohan buru-buru memerintahkan pengawal untuk memeriksa berbagai tempat.Hal ini mencegah pejabat setempat berbohong tentang bencana yang akan mengakibatkan tertundanya bantuan bencana.Begitu banjir terjadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menangani para korban.Saat Yohan kembali ke kamar, hari sudah hampir fajar.Nabila tidak tidur dan berinisiatif untuk memegang tangan Yohan saat pria itu menaiki kasur."Semuanya sudah ditangani?"Yohan mengangguk, terlihat agak linglung."Semua yang bisa dilakukan sudah dilakukan."Nada suara Nabila lembut, "Lakukan yang terbaik dan serahkan sisanya pada takdir."Yohan memeluk Nabila dan berkata sambil tersenyum."Tidak pernah kusangka kamu akan punya sisi lemah lembut."Nabila langsung tersedak."Kamu juga sama."Saat baru bertemu dengan Yohan, Nabila tidak merasa
Kedua anak itu membuka mata lebar-lebar dan menatap Nabila.Nabila terlihat tidak berdaya dan bertanya kepada Yohan."Jelaskan, kenapa aku meninggalkan suami dan anakku?"Nabila duduk tepat di sebelah Yohan dan memeluk salah satu anak.Yohan menatapnya dengan cermat."Kalau tidak mau orang lain tahu, jangan dilakukan.""Kabar Ratu memilih pria kesayangan di perkemahan militer telah tersebar luas."Meskipun begitu, Yohan tahu itu hanyalah rumor.Dia hanya ingin mendengarkan penjelasan Nabila.Nabila berjanji pada Putri Agung kalau dia tidak akan memberi tahu siapa pun tentang dirinya mencari suami sebelum masalahnya selesai.Jadi Nabila hanya tersenyum pada Yohan."Yang penting ini bukan untuk diriku sendiri.""Jangan-jangan ini membuatmu rendah diri?"Pangeran Clayton dalam pelukan Nabila bersandar di bahunya, terlihat sangat manja.Anak itu tidak tahu apa yang dibicarakan orang dewasa, hanya tahu kalau pelukan ibu terasa sangat hangat.Saat Yohan ingin bertanya lebih jauh, anak di dal
Selir Nita menganggap kedua pangeran itu sebagai anaknya sendiri. Kalau bukan karena takut melihat wajah ketus Kaisar, dia ingin datang ke Istana Rubi setiap hari.Melihat wajah kedua pangeran itu, Selir Nita merasa harem ini tidak terlalu membosankan.Tidak disangka saat sedang menggoda kedua pangeran, Putri Agung datang.Selir Nita langsung tercengang."Kak?"Putri Agung yang ada di depan ini telah berubah drastis sampai Selir Nita tidak berani mengenalinya.Putri Agung menatap Selir Nita dengan mata menyipit, lalu melihat ke sekeliling."Mana Yang Mulia Ratu?"Selain kedua pangeran, hanya ada Selir Nita dan pelayan di istana ini.Ada yang tidak beres ....Selir Nita menjelaskan tanpa memusingkannya."Barusan Pangeran Arvin menjatuhkan batu tinta dan menodai tubuh Yang Mulia Ratu. Dia pergi ke ruang dalam untuk berganti pakaian."Putri Agung tiba-tiba melangkah maju untuk meraih pergelangan tangan Selir Nita dan bertanya dengan suara rendah."Terus apa yang kamu lakukan di sini?""Ni
Permaisuri Agung meninggal tanpa sempat melihat wajah keturunannya.Di dalam ruang meditasi Gunung Junga, para pelayan berlutut sambil menangis tersedu-sedu.Di dalam istana.Di Istana Giok, Ibu Suri mendengar kabar buruk itu dan berdiri di samping kasur dalam kondisi syok untuk waktu yang lama.Saat Permaisuri Agung masih hidup, Ibu Suri begitu kasar dan bahkan bisa dikatakan kejam.Sekarang setelah meninggal, ternyata Ibu Suri merasa agak sedih.Ibu Suri menghela napas dan tenggorokannya tercekat."Mana Kaisar? Apa dia tahu tentang ini?"Bibi Asih buru-buru menjawab, "Ibu Suri, Kaisar telah mengutus orang ke Gunung Junga untuk menjemput Permaisuri Agung!"Keesokan harinya, peti mati Permaisuri Agung dibawa ke istana.Istana mengadakan upacara pemakaman untuk kematian Permaisuri Agung dan semua anggota keluarga kerajaan harus menghadiri pemakaman tersebut.Para selir di harem mengenakan pakaian berkabung untuk mengantar kepergian Permaisuri Agung.Di aula duka, tangisan terus terdenga