Share

34

last update Last Updated: 2025-12-11 22:08:49

Tepukan pelan di lengannya membuat jantung Aleya hampir copot.

"Tante Aleya."

Suara kecil itu membuat Aleya langsung lega. Awalnya dia fikir tadi Bi Atumlah yang memergokinya, atau Harun, ternyata Aqilah.

"Sayang, ngapain kamu disini?" setengah berbisik sambil menunduk, menyamakan tinggi badannya dengan Aqilah. Si bocah kecil yang entah kapan datangnya, tiba-tiba saja sudah ada di sebelah nya.

"Tante juga ngapain, nguping ya?"

Buru-buru Aleya membekap mulut Aqilah lalu mengajaknya pergi dari sana. Jangan sampai Mama Rieta ataupun Aisyah, tahu dia sedang menguping. Selain itu, obrolan Mama Rieta dan Aisyah, tidak sesuai untuk anak seusia Aqilah. Dia bawa Aqilah ke dapur, dimana ada Bi Atum disana yang sedang sibuk beres-beres. Dapur sudah seperti kapal pecah akibat ulah Aleya dan Aqilah.

Aqilah sudah terlihat memakai pakaian yang berbeda, tapi pertanyaannya, dimana Harun sekarang. Bukankah tadi mereka bersama?

"Cerai itu apa, Tante?"

Aleya terperangah diberi pertanyaan seperti itu. Rup
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   55

    Aqilah mendecih, mendengar perkataan papanya barusan. Jika memang papanya setia, ada banyak cara untuk mendapatkan anak laki-laki. Salah satunya dengan cara adopsi."Nanti akan tiba masanya, kamu akan faham. Saat ini, yang harus kamu tahu, papa sayang sama Aqilah. Papa tidak membedakan kamu dengan keyla, kalian berdua sama-sama anak papa.""Tapi Aqilah tetap gak bisa menerima Tante Aleya, Pah. Aqilah kecewa sama papa.""Aqilah ngga harus Nerima Tante Aleya kok, Papa akan pisah sama Tante Aleya.""Papa yakin?" tanya Aqilah tidak sepenuhnya percaya."Hem," Harun mengangguk. "Papa tidak mau kehilangan cinta anak papa demi mempertahankan cinta papa ke Tante Aleya. Kami akan berpisah. Tapi, boleh gak, papa minta satu hal?""Apa?" tanya Aqilah."Tolong terima keyla sebagai saudara kalian. keyla tidak salah apa-apa. Dia nggak ngerti apa-apa. Sejak lahir, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang papa. Apa kalian gak kasihan, sama dia?"Aqilah menatap lurus hamparan gelombang yang silih berga

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   54

    Deburan ombak dan kicauan burung terdengar mendominasi. Seorang pria dengan putrinya, duduk di hamparan pasir putih yang luas. Sepi, pantai ini memang tidak terbuka umum. Privat beach, salah satu fasilitas hotel tempat mereka menginap. Untuk beberapa saat, tidak ada yang bicara diantara mereka berdua. Menatap hamparan laut luas, dengan hati yang bergejolak.Harun, dia duduk berjarak dengan Aqilah. Bukan keinginannya, melainkan putrinya itu yang tidak ingin dekat dengan dirinya saat ini. Sejak kedatangannya tadi Aqilah menunjukkan ekspresi tidak bersahabat."Kenapa dia manggil Papa dengan sebutan papa?" Tanya Aqilah memecah keheningan."Karena keyla juga anak papa." Jawaban Harun itu sontak membuat Aqilah mengepalkan kedua telapak tangannya mengepal kuat. Gurat kemarahan tampak jelas diwajahnya. Bahkan lebih jelas ketimbang saat ia datang dan duduk disebelah putrinya.Harun mengulurkan tangan, ingin mengelus kepala Aqilah. Namun dengan cepat gadis remaja itu menepisnya dengan kasar."K

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   53

    "Apa kabar, Mbak?" Kalimat Aleya itu menjadi pembuka obrolannya dengan Aisyah.Rasa canggung, malu, bersalah, dan masih banyak lagi yang rasa yang membuat dia terlalu malu untuk menatap Aisyah.Dia bukan pelakor. Sudah berkali-kali kalimat itu dia tekankan pada diri sendiri, namun tetap saja, rasa bersalah itu tetap ada, malah kian membuncah. Harun dan Aisyah berpisah, sedikit banyak karena kehadirannya. Tapi lagi-lagi dia tekankan, bukan dia yang sengaja hadir, tapi takdir yang membuat dia ada diantara mereka.Ah... sudahlah, membela diri seperti apapun, dia akan tetap dicap sebagai wanita kedua. Wanita yang kehadirannya dianggap sebagai perusak rumah tangga orang lain. Seperti yang terngiang dikepala Aqilah, mungkin.Mereka berdua berada di pantry mini yang ada di kamar Aisyah. Memilih tempat itu karna Keyla sedang menonton TV. Bocah itu tidak masih ingin menonton dan rasanya tidak enak jika meninggalkan Keyla sendirian, sementara Aqilah pergi karna emosi yang sedang disusul keluar

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   52

    "Papaa!"Aleya dan Harun terbangun karena pekikan Keyla. Keduanya segera beranjak, mendekati Keyla yang terduduk diatas ranjang."Papa." Anak berusia 9 tahun itu beringsut, memeluk erat Harun yang duduk di tepi ranjang."Kamu mimpi buruk?" tanya Aleya yang juga duduk ditepi ranjang.Keyla menggeleng."Lalu?" tanyanya lagi karena penasaran. "Kenapa kamu teriak manggil papa.""Aku hanya takut saat terbangun, gak melihat Papa ada di sebelahku. Aku fikir, papa udah pergi, ninggali aku dan mama lagi."Harun mengusap kepala Keyla lalu mencium puncak kepalanya. Kedua matanya menatap Aleya penuh arti. "Papa tidak pernah ninggalin kalian,"Kalimat serta tatapan itu terasa seperti sindiran bagi Aleya. Iya, dia yang pergi, dia yang meninggal, bukan Harun. Tapi, harus yah diperjelas seperti itu?"Kenapa Papa sama Mama tidur di bawah?" tanya Keyla."Ranjangnya tidak cukup, Sayang.""Cukup kok. Tidur diatas ya, Keyla ingin tidur bareng."Sebelum Aleya menjawab, Harun lebih dulu mengiyakan. Jujur sa

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   51

    Aleya terus terusan menguap. Dia sudah sangat mengantuk namun mati-matian ditahannya karena Harun belum juga mau pulang."Sudah jam sebelas, Mas." Sengaja dia bicara seperti itu agar Harun sadar diri untuk segera pamit. Setelah menemani Keyla tidur tadi, pria itu belum juga beranjak dari atas ranjang meski si anaknya sudah terlelap."Terus?" Menyebalkan, pria itu malah balik nanya tanpa rasa bersalah."Ya kamu pulang. Aku mau tidur," Aleya menutup mulutnya yang terbuka karena menguap dengan telapak tangan. Gara-gara Harun rebahan di atas ranjang, dia jadi gak ada tempat untuk meletakkan punggung lelahnya."Aku tidur disini."Aleya langsung melotot. Tidur disini, yang benar saja."Kenapa, gak boleh?"Aleya membuang nafas berat. "Kamu gak lihat, ranjangnya sempit. Cuma cukup buat aku dan Keyla.""Cukup kok. Kalau gak percaya, ayo kita coba." Harun menggerakkan kepalanya kearah ranjang. Meminta Aleya untuk ikut naik kesana."Gak usah aneh-aneh. Buruan pulang, aku mau tidur.""Aku sudah t

  • Aku Di Antara Pernikahan Pertama   50

    mama rieta diam seribu bahasa. Menurutnya dia adalah solusi yang tepat saat ini. Jangan sampai salah bicara hingga dapat mempengaruhi hubungan Aqilah dan papanya."Mah, Nek," desak Aqilah."Apa benar, Mama dan Papa bercerai gara-gara wanita itu?" Dia berdecak pelan karena sang mama tidak kunjung menjawab jujur. Ia sudah tahu semuanya, saat ini yang ia harapkan adalah kejujuran dari kedua wanita dewasa itu."Kalau Mama diam, itu artinya benar." Lelah menunggu jawaban, dia menyimpulkan sendiri.mama rieta menarik napas dalam, lalu menghembuskan perlahan. "Benar, tapi tidak seratus persen.""Maksud Nenek?""Mama kamu memang mengajukan gugatan cerai karena adanya Tante Aleya. Tapi Tante Aleya juga tidak seratus persen salah. Dia menikah dengan Papa kare—""Menikah!" Aqilah syok mendengar kata menikah. Dia bahkan memotong kalimat neneknya sebelum wanita itu menyelesaikan. Dadanya terasa sesak, sama sekali tidak menyangka jika ternyata, papanya menikahi wanita lain selain mamanya. Ini benar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status