Share

capther 157

Nisa baru ingat, jika bulan ini dia belum menstruasi.

"Kenapa, nak? Kamu gak berencana menunda kehamilan, 'kan?"

"Ee...nggak kok, Yah!" cicit Nisa.

"Syukurlah, gak baik kamu menunda kehamilan! Walau bagaimanapun, kamu harus menghargai keinginan suamimu! Lagi pula, Ahmad juga sudah besar, sudah sepantasnya punya adik!" nasehat Ayah Faisal.

"Iya Yah, dari awal menikah, Nisa gak ada niat untuk menunda kehamilan! Tapi kalau belum hamil, ya sabar aja!" jawab Nisa, tapi dalam hati Nisa berkata lain.

"Bagus itu, mumpung kamu masih muda, jadi peluang untuk hamil itu, masih besar! Ayah do'akan agar kamu secepatnya, bisa memberikan Keturunan buat Rasya!"

"Iya, Yah! Moga aja secepatnya dipercaya Allah!"

"In syaa allah, aamiiin!" doa ayah Faisal.

Ia ingin, dengan kehamilan, dapat mempererat cinta dalam rumahtangga putrinya.

Nisa yang masih terngiang pertanyaan ayahnya, dia mulai memikirkan perubahan yang terja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status