공유

Bab 2

last update 최신 업데이트: 2025-08-02 09:37:22

Suasana Ruangan VVIP yang semula tenang berubah menjadi tegang saat Adam mulai bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan ke arah Erica. Cahaya lampu kristal yang mewah memantul di lantai marmer, menciptakan kilauan yang kontras dengan ketegangan yang terasa di udara.

“Sudah berapa tahun kita tidak bertemu Leonor?” tanyanya menggelegak tenggorokan. “Ah, enam tahun sekiranya sejak kau menghilang?”

Setiap langkah Adam terasa ringan dan seakan bisa mencuri detak jantung Erica. Ia ingin kabur, melarikan diri dari tatapan intens Adam yang seakan menusuk jiwanya. Namun, tubuhnya terasa membeku, seolah terpaku di tempat.

Aroma parfum mahal dan aroma anggur mahal memenuhi ruangan, tetapi Erica hanya mampu merasakan keringat dingin yang membasahi kulitnya. Ia merasa tercekik, sesak napas. Ketakutan yang amat sangat menguasai dirinya. Adam terus mendekat dan mempersempit jarak di antara mereka. Ia berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkannya dari situasi yang mencekam ini.

"Maukah kau menceritakan kisah, kenapa kau bisa berakhir disini? "

Bola mata hitam itu menatap Erica dengan sorot tajam yang mengintimidasi, membuat Erica buru-buru menundukkan kepala. Sejak dulu Erica tidak pernah tahan jika Adam menatapnya seperti itu. Rasa takut dan malu bercampur aduk di dalam hatinya. Ia merasa sangat kecil dan lemah di hadapan Adam. ya, Lagi-lagi seperti itu.

Tetapi Adam tidak memberi kesempatan Erica untuk menarik napas panjang saat telapak tangan

Tubuh Erica sudah gemetar tapi ia tidak ingin Adam menyadarinya, maka tanpa paksaan ia mulai mengangkat dagu nya setinggi mungkin dan menyunggingkan senyuman yang menggoda.

"Tuan Adam, nama saya Rosse, dan maaf saya harus mengingatkan Tuan jika saya punya aturan tersendiri saat melayani klien-klien saya, tidak boleh ada yang membahas hal-hal pribadi disini, tugas saya hanya melayani Tuan dan memberikan malam yang tak terlupakan.”

Adam melepaskan cengkeramannya dengan kasar dan membuat Erica mundur beberapa langkah, tapi saat sudut bibir pria itu kembali terangkat, Erica bahkan tidak tahu itu berita baik atau sebaliknya.

“Ah, begitu?”

Erica mencoba menutupi rasa takutnya dan kembali tersenyum, melangkah mendekati Adam, tangannya perlahan naik dan mulai mengusap dada dalam balutan jas mewah itu. '' Tidak ada pembahasan pribadi, tuan. Tugas saya hanya memastikan tuan Adam merasa puas ''

“Bagaimana caramu membuatku puas, Leanor?''

Telunjuk Erica naik menyentuh bibir Adam. “Rosse, Tuan.'' ucap Erica lagi '' Apapun yang tuan inginkan ''

Adam menarik wajah Erica mendekat dan menempelkan bibir mereka, ciuman yang diberikan Adam penuh gairah dan kebencian, Erica tak mau kalah dan mulai membalas ciuman itu dengan gerakan yang tak kalah agresif, keduanya tenggelam dalam ciuman yang kasar dan liar, tidak ada yang mau berhenti. Seolah keduanya ingin menunjukkan siapa yang pantas untuk memimpin permainan ini.

Saat Erica benar-benar kehabisan napas, barulah Adam melepaskan ciumannya. Erica terengah-engah dan mulai mengisi rongga paru-parunya dengan oksigen.

Adam masih terus menatap Erica, menatap setiap lekuk tubuh di balik gaun mini itu, tubuh Erica benar-benar terbentuk dengan sempurna, ramping dan berisi ditempat yang seharusnya, tidak salah jika Erica menjadi ikon rumah bordil ini.

Erica menyadari arah tatapan Adam yang menelusuri tubuhnya, meski sulit membaca raut wajah pria itu, kadang Adam terlihat seakan sangat menginginkannya dan detik berikut nya raut wajah pria itu dipenuhi kebencian.

“Kau merawat tubuhmu dengan baik.” ucap Adam dengan suara rendah yang lebih menyerupai ejekan dari pada pujian.

Erica menyunggingkan senyuman kecil lagi “Tentu, Tuan.  Tubuh ini adalah aset saya untuk memuaskan setiap klien yang rela menghamburkan uang, demi menghabiskan malam yang panas bersama saya, Tuan.”

Mendengar kalimat itu sorot mata Adam berubah lebih gelap dan wajahnya perlahan menegang, Erica bahkan bisa melihat urat-urat disekitar dahinya mencuat.

Adam mencengkeram leher Erica dengan sangat kuat, pandangan Adam mengabur setiap kali melihat sikap angkuh gadis itu. Adam ingin melampiaskan hasratnya dengan Erica namun sisi dirinya yang lain ingin mencekik gadis itu sampai mati.

Erica yang merasa cekalan di pangkal lehernya semakin kuat tidak berusaha melepaskan tangan Adam.

Sebaliknya ia menatap Adam dan menyeringai nakal. “tidak saya sangka, tuan Adam menyukai permainan yang kasar, saya tidak keberatan dengan itu."

"Kau diam. Berani berbicara sepatah kata lagi aku akan membuatmu menyesal, Leanor!!" Sergah Adam.

Mendengar ancaman itu Erica tertegun, Erica mengenal Adam, sejak dulu pria itu memang memiliki temperamental yang buruk, tapi Erica tidak menyangka emosinya semakin tidak terkendali.

Adam melepaskan cengkeramannya pada leher Erica.

"Aku ingin pelayanan terbaik, kau harus membuktikan kualitasmu sesuai dengan harga yang kuberikan.”ucap Adam lagi, suaranya masih sedingin es kutub.

Lagian apa yang ia harapkan dari seorang Adam Kingsley? Perilaku dan sikap baik? Sampai langit runtuh pun Erica yakin pria itu tidak akan bersikap baik.

Apalagi saat mereka bertemu dalam situasi ini, sikap arogan dan angkuh Adam semakin menjadi-jadi.

Erica tersenyum lagi. “Tentu, Tuan Adam tidak akan kecewa.”

Sikap Erica yang tenang dan penuh percaya diri itu membuat Adam semakin jengkel. Dengan satu langkah kaki saja Adam sudah berhasil menggendong tubuh Erica di atas bahunya dan membuat kepalanya menjuntai dalam posisi terbalik, satu tangan Adam menahan paha gadis itu.

Bugh

Adam melemparkan tubuh Erica dengan cukup kasar ke tengah kasur, membuat gaun gadis itu tersingkap hingga keatas. Saat melihat Erica memakai G-string transparan dibalik gaunnya Adam berdecih.

''Kau benar-benar mempersiapkan semuanya rupanya.”

Erica perlahan bangkit dan duduk dipinggir kasur masih memasang wajah menggodanya.

Suara resleting dibuka. Erica menoleh ke arah Adam yang sudah berdiri di tepi ranjang, Erica bahkan tidak tahu kapan tepatnya Pria itu melepaskan jas dan kemejanya. Tapi, sekarang Adam sudah berdiri bertelanjang dada di depannya, menunjukan dada bidang dan otot-otot perutnya yang terbentuk sempurna.

"Aku ingin kau memuaskan ku lebih dulu dengan mulut tajammu itu.”

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Aku (bukan) Jalangmu   Bab 6

    Adam baru saja keluar dari kantornya dan kini berada di dalam mobil, dengan Sebastian yang setia duduk di kursi kemudi. Gila kerja adalah julukan yang sudah mendarah daging dalam diri Adam Kingsley. Sejak kepergian Erica, hidupnya hanya dihabiskan untuk bekerja—seperti mesin tanpa jiwa. Tapi jika harus bekerja hingga tengah malam? Itu sudah masuk dalam kategori kegilaan yang tak tertoleransi. Bahkan sekarang waktu sudah menunjukan dini hari. Adam menoleh ke arah Sebastian dengan nada datar. “Bagaimana kabar terbaru dari Leanor?” Dari helaan napas Sebastian yang berat, Adam langsung tahu bahwa berita yang akan ia dengar bukan kabar baik. “Nyonya Leanor pergi ke bar langganannya dan mabuk-mabukan bersama seorang gadis berambut pirang.” Adam mengusap wajahnya dengan frustasi sebelum mendesis, “Kenapa Leanor masih berteman dengan gadis aneh itu?” Adam menatap lurus ke depan, matanya tajam dan suaranya penuh sarkasme. “Kau tahu, Sebastian, namanya Lusy Smith. Campuran Rusia, da

  • Aku (bukan) Jalangmu   Bab 5

    Enam tahun yang lalu Erica menatap Adam yang tengah memakai kembali pakaiannya. Seperti malam sebelumnya, pria itu juga menginap di kamar asrama Erica. Malam itu mungkin menjadi malam terakhir mereka, karena keesokan harinya Adam akan pergi ke Swiss untuk menemani ayahnya dalam perjalanan bisnis. Meski ini adalah tahun terakhir Adam di perguruan tinggi, tapi ayah Adam sangat berambisi untuk memberi teori-teori kepemimpinan kepada putranya—meski Erica tidak terlalu yakin dengan itu. Kepergian Adam seolah hanya siasat agar pria itu menjauh darinya—menjauh dari gadis beasiswa yang digosipkan sering menghabiskan malam dengan Adam. Sadar diperhatikan, Adam akhirnya membalikkan badan. Ia tersenyum saat melihat Erica menatapnya sambil berbaring dengan selimut menutupi tubuh telanjangnya. Itu adalah pemandangan paling seksi menurutnya. "Sayang, jangan menatapku seperti itu. Kau tidak akan mengambil risiko jika aku membatalkan keberangkatanku, kan?" ucap Adam dengan suara lembut.

  • Aku (bukan) Jalangmu   Bab 4

    Pagi itu Adam bangun karena cahaya matahari menerobos melalui tirai dan mengganggu pandangannya. Setelah menggerak-gerakkan tubuh dan mengerjab beberapa kali, akhirnya Adam bisa membuka matanya dengan sempurna. Satu hal yang langsung terbesit dalam benaknya adalah Leanor Erica. Rahang Adam perlahan mengeras saat melihat ruangan itu sudah sepi, tidak ada tanda-tanda gadis bergaun ketat yang mendesah di atas tubuhnya tadi malam. Dan Adam benci setiap kali teman satu ranjangnya pergi sebelum ia bangun. Dimatanya itu seperti sebuah peghinaan. Adam meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang. Pada dering kedua, seorang wanita menyahut dari sana. “Nyonya Jane, tidak ku sangka pelayanan yang kau berikan sangat buruk. Aku membayar satu setengah juta dolar bukan untuk melihat ranjang di sebelahku kosong. Rosse kecilmu kabur sebelum aku membuka mata pagi ini.” Suara gugup Madame Jane terdengar dari sana. “Maaf, Tuan Adam. Jika itu mengecewakanmu, aku akan mengirim gadis terbaik ka

  • Aku (bukan) Jalangmu   Bab 3

    Malam itu Erica melayani Adam, tapi ada yang berbeda dengan kliennya kali ini.Adam bermain dengan sangat kasar, ia bahkan memasuki Erica tanpa pemanasan atau pelumas, membuat Erica mengerang kesakitan sepanjang malam.Setelah berjam-jam dalam permainan panas, akhirnya Adam tumbang juga. Tubuhnya terkapar di sisi ranjang dengan selimut menutupi sebatas pinggang.Kesempatan itu digunakan Erica untuk melihat wajah pria itu lebih jelas, karena sejak pertama kali bertemu tadi ia bahkan belum bisa menatap Adam dengan benar.Wajahnya masih tampan dengan sudut rahang yang tegas, hanya ada beberapa perubahan seperti bulu-bulu halus di sekitar rahangnya dan jakun yang mulai terbentuk semakin seksi, menandakan bahwa pria itu sudah berubah lebih dewasa. Tapi di mata Erica, saat Adam memejamkan mata, ia masih mirip dengan pria yang selalu menemani kamar asramanya bertahun-tahun silam.Erica menghela napas panjang, berusaha menepis perasaan aneh itu. Bagaimanapun ia melihatnya, pria yang sedang be

  • Aku (bukan) Jalangmu   Bab 2

    Suasana Ruangan VVIP yang semula tenang berubah menjadi tegang saat Adam mulai bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan ke arah Erica. Cahaya lampu kristal yang mewah memantul di lantai marmer, menciptakan kilauan yang kontras dengan ketegangan yang terasa di udara.“Sudah berapa tahun kita tidak bertemu Leonor?” tanyanya menggelegak tenggorokan. “Ah, enam tahun sekiranya sejak kau menghilang?”Setiap langkah Adam terasa ringan dan seakan bisa mencuri detak jantung Erica. Ia ingin kabur, melarikan diri dari tatapan intens Adam yang seakan menusuk jiwanya. Namun, tubuhnya terasa membeku, seolah terpaku di tempat.Aroma parfum mahal dan aroma anggur mahal memenuhi ruangan, tetapi Erica hanya mampu merasakan keringat dingin yang membasahi kulitnya. Ia merasa tercekik, sesak napas. Ketakutan yang amat sangat menguasai dirinya. Adam terus mendekat dan mempersempit jarak di antara mereka. Ia berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkannya dari situasi yang mencekam ini."Maukah kau men

  • Aku (bukan) Jalangmu   Bab 1

    Leanor Erica tiba di depan club malam Diamond, tempat hiburan paling elit dan terkenal di New York, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Hari ini adalah jadwal mendadak yang diatur oleh Madame Jane untuknya. Meski Erica sudah meminta cuti sehari sebelumnya, pemilik rumah bordil berkedok bar elit itu masih terus memaksanya, atau yang lebih tepat membujuknya. "Klien yang akan kau temani malam ini, bukan pria biasa, Rosse. Ia pewaris sebuah perusahaan besar yang sekarang berkembang paling pesat di negara ini. Pria itu bahkan tak segan mengeluarkan setengah juta dolar sebagai uang muka dan satu juta lagi setelah kau selesai memuaskannya." "Kenapa ragu, Rosse'i? Kau bisa mengantongi setengahnya, dan tentu operasi Elea bisa segera dilakukan." Tentu, saat mendengar nama Elea disebut, hati Erica langsung menciut, hingga akhirnya ia menyetujui permintaan Madame Jane. Toh, ia sudah terbiasa menghabiskan satu malam dengan para pria hidung belang lainnya selama ini, jadi kenapa harus

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status