Share

Bab 56

Penulis: Sunshine
"Bos, polisi sudah sampai," lapor salah satu bawahan Christian dengan tergesa-gesa.

Christian dapat mendengar suara sirene dan keributan yang menggema di luar.

"Semua yang ada di dalam! Segera menyerah atau kami akan pakai kekerasan!" perintah polisi melalui pengeras suara.

Christian menoleh ke arah dua bawahannya sambil menunjuk ke arah Siti dan Candra.

"Bawa mereka berdua pergi bergabung dengan tamu lainnya," perintah Christian.

"Suruh mereka semua kirim pesan kepada orang tua masing-masing untuk minta tebusan sebesar 160 miliar. Uangnya harus disiapkan dalam waktu 30 menit. Kalau nggak, kita akan mulai menembak mereka."

Para pengawal menangkap Siti dan Candra, lalu menyeret mereka pergi. Sementara itu, Christian berjalan ke aula depan.

Christian mengambil mikrofon yang terhubung pada sistem suara aula Klub Hiana, lalu berbicara pada pihak berwenang di luar.

"Bebaskan adikku, Erwin si Raksasa dari penjara sekarang juga!" ucap Christian.

"Bawa dia kemari. Kalau nggak, kami akan habisi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 413

    Minggu lalu, Satria Panggabean duduk di hadapan Jebran Kasmir di ruang kerja privat yang kental dengan aroma kayu ek dan perabot kulit tua.Gelas kristal dan sebotol anggur yang belum dibuka berkilauan di atas meja yang berada di antara mereka."Satria," kata Jebran. "Aku nggak paham maksudmu. Kau mau aku kembali ke kursi gubernur? Kau nggak punya kuasa untuk itu."Jebran membuka botol anggur terbaiknya, menuangkan anggur merah tua ke dalam gelas Satria."Aku memang nggak punya kuasa," jawab Satria sambil menerima tuangan itu. "Tapi Raja punya. Dia bisa mengembalikanmu ke kursi gubernur."Jebran tertawa pendek, getir. "Kau tahu di mana posisiku. Aku selalu ada di pihak raja lama. Raja yang baru? Dia benci aku. Dia kasih jabatan gubernur ke Celyn Kusuma cuma untuk menyingkirkanku.""Raja melihat lebih banyak daripada perkiraanmu, Jebran." Satria memutar gelas anggurnya, menyesapnya, lalu matanya membesar. "Anggur kuno yang luar biasa."Jebran menyeringai tipis."Dia memperhatikanmu," la

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 412

    "Lela!" teriak Bonny. "Gimana kau bisa menyebut dirimu seorang ibu? Putrimu sudah nggak terkendali.""Kau gagal, benar-benar gagal. Kau sungguh nggak tahu malu sebagai seorang ibu."Lela menoleh padanya. "Bonny, aku peringatkan satu kali saja. Melisa putri Jebran. Dia sudah memegang otoritas sebagai pemimpin Keluarga Kasmir dan gubernur sendiri.""Kalau dia memutuskan untuk membunuhku, nggak seorang pun bisa menghentikannya. Jadi sebaiknya kau pastikan dokter yang kau bawa ke sini bisa menyelamatkan Jebran. Dia satu-satunya yang bisa mengendalikan Melisa."Wajah Bonny memerah karena marah."Aku berusaha melakukan yang terbaik untuk adikku! Beraninya kau membiarkan dia mengancamku? Aku harus mengajari keponakanku cara menghormati bibinya!" Dia berbalik dan bergegas keluar.Seorang pengawal Keluarga Kasmir mengangkat pistolnya dan menembak.Tembakan meletus, dan Bonny menjerit ketika peluru menembus kakinya. Darah mengucur deras di roknya, menggenang di lantai."Astaga! Kau menembakku?!"

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 411

    Siang harinya, jet pribadi mereka mendarat di kediaman Keluarga Kasmir.Keluarga Kasmir adalah salah satu garis keturunan penguasa tertua di Kota Verma, dan rumah keluarga mereka mencerminkan kekuasaan selama berabad-abad.Rumah besar itu menjulang tinggi bak benteng megah, taman dan kolamnya yang luas ditata oleh para ahli fengsui ternama.Setiap pohon, setiap batu, setiap riak air ditempatkan untuk menyalurkan keberuntungan tanpa henti kepada garis keturunan Kasmir.Ratusan penjaga berpatroli di sekeliling, mata mereka tajam, senapan mereka terarah.Melisa berjalan di samping Alvaro, jari-jarinya mencengkeram bagian belakang kemeja Alvaro seolah-olah itu penyelamatnya.Dia terus berada di dekat Alvaro, hampir terlindung dalam bayangannya, langkahnya ragu-ragu tetapi mantap.Dia ingin sekali menarik Alvaro lebih dekat, tetapi rasa malu menahannya. Namun, rasa takut kehilangan membuat cengkeramannya tak tergoyahkan."Alvaro, akhirnya kau di sini. Tolong, bantu kami memeriksa Jebran. Te

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 410

    Beberapa hari berlalu, dan Alvaro sudah kembali ke rutinitasnya. Hanya saja sekarang ada sesuatu yang baru.Dia telah membimbing Joselin, melatihnya dengan keseriusan yang hanya dia peruntukkan bagi mereka yang paling berbakat.Wanita itu akan menjadi monster yang ganas.Pantas saja dia begitu kuat sejak kecil, mengalahkan orang yang ukurannya dua kali lipat darinya dengan naluri alami.Dia punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi manusia super, bahkan mungkin lebih berbakat daripada Alvaro sendiri.Alvaro memberikan segalanya tanpa menyembunyikan apa pun.Alvaro memercayainya.Alvaro percaya Joselin akan menggunakan tekniknya untuk kebaikan.Sebesar apa pun kemarahan Joselin, dia tidak pernah melewati batas. Dia menyerang, menyesali perbuatannya, lalu berhenti.Dia tidak pernah sanggup benar-benar menyakiti seseorang, apalagi membunuh.Alvaro mencurahkan segalanya padanya, seolah-olah mewariskan ilmunya akan menebus segala dosa-dosa yang dia perbuat di dunia.Joselin menenggelamkan d

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 409

    Keesokan paginya, suasana di Vila Keluarga Kusuma sangat tidak tenang.Febrian Kusuma telah mengadakan rapat keluarga darurat, memanggil semua orang kembali ke rumah lama.Dan satu per satu, setiap anggota Keluarga Kusuma tiba. Tak seorang pun berani absen.Sebagai anak tertua, Febrian selalu menjadi tulang punggung. Namun hari ini tatapannya memancarkan sesuatu yang berbeda, tekad sekuat baja dan api amarah yang membara.Saudara-saudaranya, Dendi dan Sandi, serta adik perempuannya, Sabrina, semuanya sudah menikah dan berkeluarga, memenuhi meja panjang, anak-anak mereka duduk dengan tenang di dekatnya.Dendi bersandar, kekesalan terlihat jelas di wajahnya. "Febrian, aku lagi sibuk waktu terima pesan darurat darimu. Ada apa ini?"Sabrina mendengus sambil memamerkan gelang berliannya."Kak, uang yang kau kirim nggak cukup buat aku hidup layak. Gara-gara kau panggil kami begini, kami harus tinggalkan semua urusan. Jadi, habis segala kekacauan ini selesai, sebaiknya kau transfer uang tamba

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 408

    Polisi sudah memenuhi jalan, mengepung Organisasi Kujaya dan ratusan preman yang berlutut.Dan sirene masih meraung-raung, semakin keras, semakin dekat, seolah-olah seluruh pasukan Kota Vilego diturunkan ke jalan itu.Malam penghakiman itu telah memanggil semua polisi di kota.Maximus Kei berteriak panik, suaranya pecah karena putus asa."Tolong! Tolong kami! Orang-orang ini gila, membunuh dan melukai orang nggak berdosa seperti kami! Tolong, Pak Polisi yang baik, selamatkan kami!"Dari tepi lokasi kejadian, para warga yang menonton meluapkan amarah mereka."Lagi-lagi?! Polisi-polisi sialan itu datang untuk menyelamatkan para bajingan itu?" geram salah satu dari mereka."Aku sudah melapor, tapi nggak pernah ada hasil. Polisi cuma duduk bareng para preman, menghitung uang kita bersama-sama."Warga lain menggelengkan kepala dengan getir."Kita bayar pajak untuk memberi makan polisi, lalu kita diperas untuk memberi makan para preman. Pada akhirnya, kita cuma sapi perah buat mereka."Alvar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status