Short
Anak Durhaka Dibutakan Nafsu

Anak Durhaka Dibutakan Nafsu

Oleh:  GoodieTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
13Bab
29Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ibu mertuaku mengalami kecelakaan mobil dan masuk ke ruang gawat darurat. Setelah menelepon suamiku yang merupakan seorang pengacara sebanyak lebih dari 20 kali, barulah dia menjawabnya. "Kamu bikin ulah apa lagi? Stacy lagi ada sedikit masalah, aku lagi bantu dia. Jangan bikin keributan." Aku menahan perasaan tertekan dan memberitahunya bahwa ibu mengalami kecelakaan dan memintanya mentransfer 200 juta. Namun, dia malah percaya pada ucapan mantan kekasihnya, lalu memarahiku. "Apa hubungannya kecelakaan ibumu sama aku? Jangan harap bisa ambil uang dariku untuk keluargamu. Jangan ganggu, aku lagi sibuk!" Telepon ditutup dengan tergesa-gesa. Tak lama kemudian, mertua dinyatakan gagal diselamatkan dan meninggal dunia. Tiga hari kemudian saat persidangan dimulai, aku malah melihat suamiku duduk di kursi pembela. Dengan penuh keyakinan, dia membela mantan kekasihnya yang mabuk dan menabrak orang. Dengan kepandaiannya dalam berbicara, dia berhasil membuat mantan kekasihnya bebas dengan alasan "bukti tidak cukup". Hatiku benar-benar hancur. Setelah sidang selesai, aku langsung mengajukan perceraian. Dia malah panik. "Ibuku baik sekali sama kamu. Kalau kamu cerai sama aku, dia pasti akan sedih!" Aku hanya tertawa sinis dan melemparkan kwitansi biaya rumah sakit dan surat kematian ke wajahnya. Dasar bodoh ... dia bahkan belum tahu, ibunya sudah tidak ada.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Saat menerima telepon dari rumah sakit, seluruh tubuhku mendadak terasa limbung. Ibu mertuaku baru saja datang ke rumahku untuk mengantarkan acar kesukaan suamiku, Carlos. Baru saja keluar dari pintu, beberapa saat kemudian dia sudah mengalami kecelakaan.

Aku panik luar biasa dan buru-buru melesat menuju rumah sakit. Sepanjang jalan, aku terus-menerus menelepon Carlos. Dia seorang pengacara. Biasanya dia memang sibuk dan lumayan sering mengabaikan teleponku.

Akan tetapi, kali ini tidak boleh! Ibunya sedang di rumah sakit, nyawanya di ujung tanduk!

Aku menekan tombol panggil lagi, tetapi Carlos tetap tidak mengangkat. Aku mengernyit kesal, lalu menaruh ponselku. Kemudian, aku berlari sendiri menuju ruang gawat darurat dan bertanya pada perawat dengan terengah-engah.

"Gi ... gimana keadaan ibu mertua saya?"

Perawat menghela napas, "Pasien masih dalam penanganan, tapi kondisinya nggak terlalu baik. Keluarga sebaiknya bersiap-siap."

Aku semakin panik dan buru-buru kembali menekan nomor Carlos. Kali ini, akhirnya dia menjawabnya. Namun baru saja dia membuka mulut, nada bicaranya sudah terdengar sangat tidak sabar, "Minerva, kamu ribut apa lagi? Kamu sudah telepon lebih dari 20 kali, nggak tahu kalau aku sedang sibuk?"

Aku baru hendak bicara, tiba-tiba terdengar suara lembut seorang wanita di sampingnya, "Carlos, jangan pergi ya? Aku benar-benar takut ...."

Carlos segera menenangkannya, "Nggak apa-apa, ada aku di sini. Orang-orang jahat itu nggak akan bisa mencelakaimu."

Sudah lama sekali dia tidak bicara padaku dengan suara selembut itu. Dalam sekejap, hatiku terasa dipenuhi hawa dingin.

Tenggorokanku terasa kering saat bertanya, "Sibuk yang kamu maksud itu ... sibuk apaan?"

Di ujung sana, Carlos terdengar mendengus kesal. Meskipun tidak melihat wajahnya, aku bisa merasakan kejengkelannya.

"Stacy ada masalah, dia ditipu orang. Dia sendirian di sini, nggak kerabat sama sekali. Jadi, dia terpaksa minta tolong aku sebagai teman lamanya. Jangan bikin ribut lagi, bisa nggak?"

Stacy. Lagi-lagi Stacy.

Stacy adalah cinta pertama Carlos. Sejak dia kembali ke negara ini sebulan lalu, entah sudah berapa kali aku mendengar nama itu keluar dari mulut Carlos.

Entah itu alasan Stacy rumahnya kebanjiran karena pipa bocor dan Carlos harus menolong memperbaiki. Atau katanya Stacy diikuti orang dan Carlos tidak bisa membiarkan dia celaka, jadi harus melindunginya.

Di mulut Carlos, Stacy digambarkan sebagai wanita lembut yang tidak suka merepotkan orang lain. Namun bagiku, Stacy lebih mirip bayi besar yang sama sekali tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan selalu saja menyusup ke dalam hidupku setiap saat.

Waktu luang Carlos hampir seluruhnya dihabiskan untuk wanita itu. Karena masalah itu, aku dan dia sudah sering bertengkar. Dari awal dia berjanji tidak akan lagi berhubungan dengan Stacy, sampai akhirnya semakin lama semakin memperlihatkan ketidaksabarannya.

Terakhir kali bertengkar, dia bahkan berkata, "Aku dan dia sudah cerita masa lalu, jangan berpikiran macam-macam. Kalau aku dan Stacy benar-benar ada sesuatu, apa aku masih akan menikah denganmu?"

Mengingat ucapan itu, hatiku terasa makin getir. Aku baru saja hendak memberitahunya tentang kondisi ibu mertua, tapi ujung telepon malah terdengar nada sibuk. Carlos benar-benar menutup telepon!

Aku buru-buru menelepon lagi. Satu kali, dua kali ... tetap tidak dijawab. Semakin lama, hatiku makin mencelos. Sampai entah sudah mencoba berapa kali, akhirnya telepon diangkat.

Takut dia akan buru-buru menutup lagi, aku segera menyampaikan kabar itu. "Ibu kecelakaan, masih di ruang gawat darurat! Cepat datang! Terus, uang di kartuku nggak cukup untuk biaya rumah sakit, bisa nggak kamu transfer 200 juta?"

Tak kusangka, bukan Carlos yang menjawab telepon itu. Terdengar suara lembut Stacy, tetapi kalimatnya membuat darahku mendidih.

"Kak, aku tahu kamu ingin sekali Carlos segera pulang, jadi kamu sengaja mengarang alasan ini, 'kan? Tapi aku benar-benar nggak bisa ditinggal di sini. Begitu urusannya selesai, aku akan kembalikan dia padamu, ya?"

"Soal uang itu ... sebaiknya kamu jangan nipu Carlos lagi. Beberapa hari lalu aku dengar sendiri, ibumu minta 200 juta darimu untuk membelikan rumah adikmu."

Carlos ada di sampingnya. Aku langsung mendengar suaranya yang penuh amarah, "Minerva, kamu ini benar-benar tukang bantu adikmu, nggak bisa ditolong lagi!"

"Apa hubungannya kecelakaan ibumu sama aku? Meskipun dia mati, jangan harap bisa menguras uang dariku untuk keluargamu. Jangan ganggu aku lagi, pergi!"
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
13 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status