Short
Mereka Menyesal Setelah Aku Menikah

Mereka Menyesal Setelah Aku Menikah

By:  LangarCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Chapters
3.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Donny akhirnya menyetujui permintaanku untuk menikah. Dia secara khusus memintaku untuk berpakaian rapi dan mengatakan jika dia sudah menyiapkan kejutan untukku. Namun, saat aku datang dengan pakaian terbaikku, ternyata tidak ada pengantin pria di acara pernikahan. Donny berbalik dan tersenyum kepada adik tiriku di sampingnya. "Kamu bilang pernikahan itu rumit dan membosankan. Hari ini, aku tunjukkan pernikahan yang seru padamu, bagaimana menurutmu?" Pembawa acara pernikahan pun mengumumkan dengan suara lantang, "Pernikahan ditunda." Sahabat masa kecilku bahkan menarik bola air yang sudah disiapkan sebelumnya dan menjatuhkannya di atas kepalaku, hingga membuat seluruh tubuhku basah kuyup. Donny tersenyum nakal sambil mengangkat alisnya kepadaku. "Kirana, ini cuma lelucon saja. Kamu benar-benar mengira aku akan menikahimu?" Pernikahan ini hanyalah sandiwara yang mereka buat untuk menyenangkan adik tiriku yang menderita depresi. Melihatku diam, Donny kembali tertawa dan berkata, "Kalau kamu memang begitu ingin menikah, pilih saja salah satu tamu yang ada di sini dan menikahlah dengannya." Namun, ketika aku benar-benar berjalan bersama pengantin pria ke pelaminan …. Mereka malah jadi panik.

View More

Chapter 1

Bab 1

Pembawa acara di atas pelaminan sudah selesai membacakan janji pernikahan, tetapi pengantin pria tidak kunjung naik ke pelaminan.

Para tamu di bawah mulai berbisik-bisik.

Aku pun sadar. Ini merupakan skenario satu lagi yang dibuat untuk mempermalukanku.

Benar saja. Di bawah pelaminan, Donny Aditya dengan santai memainkan cincin di tangannya, lalu berbalik sambil tersenyum dan bertanya pada adik tiriku, Tasya Atmaja.

"Tasya, bukankah kamu bilang upacara pernikahan itu sangat rumit dan membosankan? Dua orang membaca janji pernikahan, memasang cincin, lalu semuanya selesai."

"Sekarang aku akan menunjukkan padamu seperti apa rasanya menikah seorang diri. Bagaimana? Menarik, 'kan?"

Kakakku, Bayu Atmaja, langsung menangkap maksudnya dan dengan lantang mengumumkan lewat mikrofon. "Pernikahan ditunda."

Teman masa kecilku, Haris Andika, juga berteriak keras, "Tasya, lihat ke sini."

Bola air di atas kepalaku tiba-tiba jatuh. Meskipun aku sempat menyadarinya dan menghindar dengan cepat, bola itu tetap mengenaiku secara tidak terduga.

Rambutku basah kuyup dan menempel di sisi wajahku. Sementara, air menetes deras dari rokku yang basah.

Aku mencengkeram erat kedua sisi gaunku.

Barulah pada saat itu Tasya tertawa kecil.

Donny perlahan mendekat, berpura-pura peduli padaku, tetapi suaranya terdengar menggoda.

"Kenapa Kirana? Kamu nggak senang?"

Kemudian, dia menoleh. Sambil bercanda, Donny meninju pelan Haris. "Mainnya keterlaluan begini. Kalian nggak memikirkan kalau hari ini Kirana yang jadi pengantinnya?"

Saat aku mengira Donny benar-benar menyadari jika lelucon ini sudah keterlaluan, Donny justru menyerahkan cincin yang seharusnya disematkan di jari tengahku, beserta kotaknya ke tanganku.

"Bukankah kamu ingin menikah? Ingin jadi pengantin wanita? Aku kabulkan keinginanmu. Aku bahkan memanggilkan pembawa acara, pendamping pengantin dan para tamu untukmu."

Donny malah mencibir melihat tatapanku yang dingin.

"Kamu menatapku seperti itu, jangan-jangan kamu benar-benar mengira aku akan menikahimu? Aku cuma membantumu mewujudkan keinginanmu. Aku nggak pernah bilang kalau aku akan menikahimu."

Terakhir, Donny bahkan berbaik hati menambahkan satu kalimat lagi.

"Jaga baik-baik cincin pernikahannya, jangan sampai hilang. Soalnya pengantin pria nggak punya cincin cadangan untukmu."

"Oh, aku lupa. Pernikahan ini bahkan nggak ada pengantin prianya."

"Wah, ternyata pernikahan ini bahkan tidak ada pengantin prianya, ya?"

Haris tidak menyembunyikan nada ejekan dalam suaranya.

"Tapi, menurutku Kirana sudah siap untuk menikah denganmu. Lihat saja, betapa resmi dandanan dia hari ini."

Kalimatnya langsung membuat semua orang menoleh dan memusatkan pandangan pada gaun pengantinku yang basah kuyup.

Jika ini terjadi sebelumnya, aku pasti akan menahan air mataku dan dengan suara pelan memohon pada Donny agar tidak mempermalukanku di depan begitu banyak orang.

Akan tetapi, sekarang aku hanya bisa menghapus air mata di wajahku secara diam-diam, berusaha agar riasan wajahku tidak rusak.

Dengan suara acuh tak acuh, aku mengucapkan terima kasih pada mereka.

"Terima kasih kalian sudah menemaniku menjalani prosesi pernikahan ini. Tadinya aku agak gugup, tapi sekarang sudah jauh lebih baik. Nanti saat benar-benar menikah, harusnya bisa lebih lancar."

Donny tertegun untuk sesaat, lalu tertawa terbahak-bahak.

"Kamu ini benar-benar bodoh atau cuma pura-pura bodoh? Masih berpikir kalau aku akan menikahimu?"

"Kamu nggak lihat? Aku cuma ingin membuat Tasya senang."

"Wanita yang merendahkan harga dirinya demi merayu pria, cuma akan terlihat murahan."

Donny bahkan tidak mau repot-repot menyembunyikan raut wajahnya yang penuh ejekan itu. Dia sama sekali tidak peduli seberapa besar luka yang bisa ditimbulkan oleh kata-katanya padaku.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status