Sehari sebelum tahun baru, demi tiga kali upah lembur, kedua orangtuaku meninggalkan aku sendirian di rumah. Aku pikir selama dua puluh tahun ini, mereka selalu begitu. Jadi tahun ini, aku tidak ingin kesepian melewati tahun baru seorang diri. Akhirnya aku membawa Siomay pergi mencari mereka. Namun aku tidak pernah menyangka, kedua orang tuaku yang sering bilang mencari nafkah untuk menghasilkan lebih banyak uang, justru aku memergoki mereka turun dari mobil mewah. Mereka merangkul seorang anak lelaki yang tampak seumuran denganku, masuk ke hotel bintang lima sambil bersenda gurau. “Ayah, Ibu, kalian meninggalkan Nia seorang diri di rumah, nggak masalah? Ibuku berkata dengan datar, “Nggak apa-apa, dia sudah terbiasa kok.” Ayahku berkata dengan acuh tak acuh, “Dia nggak bisa dibandingkan denganmu, kamu adalah buah hati kami.” Aku pun berbalik dan pergi. Mereka pura-pura miskin, untuk menipuku. Kali ini, aku juga tidak berharap ditemani mereka.
View MoreDunia Joe serasa runtuh. Dia berusaha memberontak mati-matian, tetapi tidak berhasil. Polisi pun datang, kamera CCTV hotel merekam semuanya dengan jelas, jadi dia pun dibawa pergi.Orangtuaku menatapku dan berkata, "Maaf, Nia. Ini salah kami.""Ayah meminta maaf sebesar-besarnya. Bisakah kamu memberikan kesempatan Ayah untuk memperbaiki diri? Aku serahkan seluruh perusahaan ini padamu, biar kamu yang mengurusnya, oke?"Aku menggelengkan kepala dan melangkah mundur, melepaskan diri dari pelukan ibuku."Nggak usah, aku nggak tertarik."Ibu buru-buru berkata, "Nia, Ibu tahu kamu ingin melakukan penelitian. Ibu akan menyiapkan laboratorium penelitian untukmu. Kamu boleh melakukan apa pun yang kamu mau, oke? Nia, beri Ibu kesempatan agar bisa menebus kesalahan."Mendengar ucapan ibuku, aku tidak kuasa menahan tawa, "Kamu ingin menebus atau ingin menyelamatkan usaha Joekama?""Ibuku sayang, harga saham Joekama anjlok, Joe juga dipastikan masuk penjara, bisnis kalian anjlok. Sekarang baru ter
Aku tidak akan menyesal. Kalau tiga tahun yang lalu, mereka menunjukkan sedikit kebaikan dan ketulusan padaku, aku tidak akan menyerah.Namun kini aku tahu kalau semua ini dikarenakan ucapan tidak masuk akal seorang peramal.Hanya gara-gara ucapan konyol seorang peramal yang asal bicara, mereka memperlakukan aku seperti ini.Kalau saat itu peramal itu mengucapkan sepatah kata lagi, entah apakah nyawaku masih bertahan atau tidak? Apalagi waktu itu mereka hampir mau memberikan aku pada orang lain. Begitu memikirkan hal ini, aku tidak bisa memaafkan mereka.Oleh karena itu, setelah Profesor Halim mengikutsertakan namaku dalam daftar peserta, aku segera memulai kerja. Aku tidak memberi tahu siapa pun sebelum aku berangkat pergi. Hanya Profesor Halim dan beberapa kakak senior dan adik junior yang memiliki hubungan baik dengan aku saja yang tahu.Sebelum berangkat, mereka mengadakan pesta perpisahan untukku. Aku menatap hotel bintang lima ini dan tidak kuasa menahan desahan, "Tiga tahun lalu
Setelah berkata demikian, aku berbalik hendak pergi. Dia masih ingin pengawal menghentikan langkahku. Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Sanggupkah kalian menahanku? Status sosial aku saat ini bukanlah sesuatu yang bisa dibanding dengan para pengusaha seperti kalian. Kalau tidak percaya, coba saja. Kalau aku tidak keluar dari pintu ini lebih dari 5 menit, lihat saja apakah polisi akan datang atau nggak?"Mendengar hal ini, ayahku terduduk lesu di sofa dan melambaikan tangannya untuk membiarkan aku pergi. Aku pun segera pergi.Ibuku berteriak-teriak dengan nada memilukan di belakangku, tetapi aku mengabaikannya. Kasih sayang yang datang terlambat tidaklah bernilai, cinta mereka yang terlambat juga sudah tidak ada sejak dulu.Aku mengetahuinya saat pertama kali aku melihat Joe.Aku memang sudah kembali, tetapi negosiasi kali ini tidak membuat mereka sadar kalau aku sebenarnya tidak menginginkan mereka lagi.Ibuku bahkan menerima wawancara dengan seorang reporter dan mengungkapka
Saat melihatku, ibuku bergegas menghampiriku. Begitu dia mendekat, tanpa sadar aku mundur dua langkah dan menghindarinya.Saat itu dia agak kecewa, tetapi tidak banyak berbicara. Ayahku juga bergegas datang, termasuk kakek dan nenekku, mereka semuanya hadir. Aku duduk berhadapan dengan mereka, memperhatikan situasi mereka dan tidak dapat menahan diri untuk mengerutkan kening."Katakan saja apa yang ingin kamu katakan!""Nia, maaf. Ini salah kami. Waktu kamu lahir, kamu yang keluar lebih dulu. Rupamu putih dan gemuk.""Tapi tidak disangka, peramal yang dipanggil nenekmu bilang kalau kamu dilahirkan dengan takdir yang kuat. Kamu dan adikmu tidak cocok. Aku sempat bingung harus berbuat apa."“Aturan keluarga kita adalah anak laki-laki yang mewarisi bisnis keluarga. Jika kalian berdua bersama, kamu akan membawa nasib sial pada adikmu. Jadi kami harus memisahkan kalian. Awalnya kamu mau diberikan kepada orang lain, tapi aku tidak sanggup. Kemudian, kami sepakat untuk membesarkan kamu dalam
Aku harus tinggal di sini selama tiga tahun. Selama tiga tahun bersama tim penelitian, aku hampir tidak tidur dan sering lupa makan. Sampai tiga tahun kemudian, proyek penelitian kami baru mengalami kemajuan. Karena aku harus kembali untuk membuat laporan, jadi aku naik pesawat kembali. Sebelum pergi, tim proyek mengembalikan ponselku. Saat menyalakannya, aku mendengar suara yang akrab, tanpa sadar aku mencubit-cubit keningku. Ribuan pesan muncul di layar, juga banyak panggilan tidak terjawab. Selama ini, aku selalu mengabaikannya. Baru mau menyimpan ponselku, aku melihat ibuku mengirim pesan, "Nia, Ibu salah, Ibu seharusnya tidak memperlakukan kamu seperti itu. Pulanglah, biar Ibu meminta maaf padamu, oke?" “Kami punya alasan, bisakah kau mendengarkan penjelasanku? Nia, aku sangat merindukanmu. Ibu tidak tahu kamu pergi ke mana? Katakan padaku apakah kamu masih hidup? “Nia, apakah kamu benar-benar tidak menginginkanku?” Aku merasa agak konyol, ada kalanya aku sangat menghargai wa
Jimmy Torna, pria terkaya di Chamborg, membawa istri dan putranya pergi berwisata selama seminggu. Sepanjang perjalanan, dia tidak meneleponku sama sekali.Pada hari terakhir, sebelum kembali, Jimmy akhirnya teringat padaku. Namun dia sudah tidak dapat menghubungi ponselku. Saat itu, aku sudah tiba di laboratorium dan mulai melakukan penelitian tertutup.Jimmy melihat ponselnya dan merasa agak terkejut, "Kenapa Nia tidak menjawab telepon sih?"“Kurasa dia masih kerja paruh waktu deh? Bukankah dia bilang dia sudah mendapatkan dua pekerjaan sebagai guru bimbel lagi? Kurasa dia terlalu sibuk!”Jimmy berseru, “Apakah kita terlalu keras padanya? Melihat Joe, dibandingkan dengan Nia, usia mereka sama, Nia memang sudah bekerja keras.Jimmy tidak merasa seperti itu, “Tapi Nian bisa mandiri, seperti usianya ini bisa menghidupi dirinya sendiri, tidak membuat kita khawatir, seharusnya kamu merasa sangat nyaman.”Wanita itu mengangguk dan merasa demikian juga.Hanya saja, saat keduanya pulang ke r
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments