Share

15

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-07-28 07:31:16

*

Pertemuan kedua mediasi.

Roma melemparkan uangnya ke atas meja dengan dibungkus amplop coklat, do deoan anggota polisi wanita itu meminta agar semuanya di akhiri.

"Ini uangnya, saya mohon ini diakhiri Pak."

"Bagaimana ibu Ratna?"

"Iya, Pak saya setuju," jawabku.

"Setelah proses mediasi ini saya harap kalian memperbaiki hubungan atau jika tidak ... maka saya mohon untuk tidak saling mengganggu atau mengusik lagi. Kami dari pihak kepolisian, tidak mau tahu dan tidak mau dengar ada masalah yang terjadi kedua kalinya, apalagi sampai terulang kembali adegan pemukulan dan penganiayaan!" tegas Bapak itu dengan wajah seriusnya.

"Siap, Pak, insya Allah."

"Dengar Bu Ratna, Bu Rina, jika sekali lagi ini terulang, maka kalian akan langsung kami dibuatkan ke dalam penjara tanpa bertanya lagi. Sudah mengerti?!"

"Sudah Pak," jawab kami nyaris bersamaan.

"Baik, silakan tanda tangani surat damai, bersalaman, bubar dan kembali ke rumah masing masing."

"Iya, Pak."

Aku rindu wanita itu secara bergant
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anakku Disakiti Selama Aku Merantau di Luar Negeri   26

    "Apa wanita itu datang minta maaf dengan tulus, apa kau yakin dia tak bermodus, jangan jangan dia ingin melenyapkanmu dengan cara halus, karena kau mengambil semua hartanya?" tanya Kang Maman padaku."Tak tahu kang, aku jenis manusia simpel yang kalo dia ajak damai ya damai, diajak ribut ya ribut," jawabku."Apakah kau tak terlalu naif?""Tidak, Kang, aku tetap waspada.""Setelah damai, apa dia ingin lepas tangan?""Tidak juga, dia akan bertanggung jawab, lagipula polisi mengawasi masa uji coba kebebasannya.""Aku tak habis pikir, kok bisa bebas, selalu bebas," ujar akang sambik menekan dahinya."Mereka mampu, dan juga punya orang dalam, pamannya polisi, sepupunya juga," jawabku."Harusnya dia menanggung lebih banyak," gumam Akang."Tapi sebanyak itu sudah banyak, Kang, daripada tidak sama sekali," balasku."Lalu .. apa rencanamu tentang Agus."Mendengar nama suami membuatku seakan memaksa kepala untuk masuk ke dalam bara panas. Aku benci mengingat tentangnya, bahkan tentang tatap ta

  • Anakku Disakiti Selama Aku Merantau di Luar Negeri   25

    Aku sedang sibuk membersihkan rumah Emak dan menanti material pembangunan rumahku ketika tiba-tiba seorang wanita berdiri di ambang pintu dengan wajah yang terlihat setengah takut dan malu."Rina ... ada apa ya?"kuedarkan pandangan barangkali dia membawa rombongan seperti biasa."Aku ingin bicara," ucapnya yang tiba-tiba terlihat kalem dan pelan."Aku tidak mengerti apa yang kamu inginkan tapi silakan duduk ucapku sambil mempersilakan dia duduk di amben bambu depan rumah emak."Duduklah, Maaf rumahku tidak sebagus rumahmu," ujarku sambil mempersilahkan dia."Terima kasih.""Jadi katakan?""Uhm, aku datang kemari dengan segala ... maksudku, aku minta maaf ...." Dia menggeleng pelan dan terlihat malu mengucapkan semua itu."Hmm, aku tidak paham," jawabku mengernyitkan alis."Begini ... Atas semua yang terjadi kemarin-kemarin aku datang untuk minta maaf.""Sebenarnya aku merasa tidak nyaman dan sedikit curiga. Aku tidak bisa percaya wanita yang cukup dan temperamen sepertimu datang dan

  • Anakku Disakiti Selama Aku Merantau di Luar Negeri   24

    Sepulangnya dari pengadilan kutemui kedua anakku yang tengah sibuk belajar di balai bambu depan rumah emak.Mereka menyambut dengan pelukan rindu dan gembira karena di tangan aku membawa makanan dan mainan."Wah, mainan, makasih Bu," ujar Dimas yang kini keadaannya telah berangsur jauh membaik luka luka mulai mengering dan rambut di kepalanya sudah sedikit tumbuh."Dengar, Sayang, ibu mau bicara. Mulai sekarang ibu sudah bercerai dengan Ayah, artinya kita sudah tidak bisa lagi bersama dengannya. Tolong pengertiannya untuk tidak lagi mencari ayah, ya," ujarku memeluk."Bagaimana kalo ...." Ada rona keraguan di wajah anak perempuanku."Ada ibu, ibu akan mendukung dan melindungi kalian juga mencukupi kebutuhan kalian. Yang kuinginkan hanya satu fokus belajar dan kita akan saling mendukung," jawabku tersenyum kembali.Dari bola mata tari kulihat gadisku sedikit bersedih, dia menangis dengan bibir bergetar."Ayah memilih bersama istri barunya karena dia mencintainya, dia menjadi bersama

  • Anakku Disakiti Selama Aku Merantau di Luar Negeri   23

    Ini adalah hari persidangan terakhir dimana putusan akan dibacakan kepada Ibu Rina dan suamiku. Aku dan sepupuku Julia pergi ke pengadilan dengan menaiki motor, melewati kantor polisi yang kemarin menahan kami. Setelah insiden 4 hari yang lalu yang berakhir dengan janji damai, bahwa keluarga Rina akan membangunkan rumah baru untukku, dan Saipul yang laknat itu dia tetap akan menjalani hukuman penjara selama satu tahun sesuai dengan undang-undang yang berlaku, aku merasa puas sekali.Hukuman satu tahun itu masih adalah hukuman yang ringan dibanding jika dia telah menyebabkan bahaya bagi orang lain atau menimbulkan kematian maka hukumannya bisa berubah jadi hukuman seumur hidup.Kumasuki ruang pengadilan bersama Julia dengan hati berdebar sementara di tempat itu ada banyak sekali keluarga Rina dan keluarga Kang Agus yang menghadiri persidangan. Setelah rangkaian persidangan eksploitasi anak, penggelapan harta, penipuan, dan kelalaian, akhirnya sampai pada puncak di mana kita akan men

  • Anakku Disakiti Selama Aku Merantau di Luar Negeri   22

    Entah kenapa tiba-tiba saja Eman merasa bahwa sebaiknya kami membawa pria babak belur ini ke rumah Rina agar wanita itu segera mengakui perbuatannya. Di sisi lain aku akan menghubungi polisi agar datang ke tempat Rina dan melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.Sebenarnya setelah masuk gerbang Desa banyak orang yang memperhatikan motor kami berempat membawa warga desa mereka, terjadi kehebohan dan mereka merasa bahwa Saiful telah mengalami tabrakan. Beberapa warga baru duyung-duyung datang ke tempat Rina untuk menyaksikan apa yang terjadi.Tok ... Tok.Salah satu sepupuku mengetuk rumah wanita angkuh itu.Tidak lama kemudian daun kayu berukir mewah itu terbuka dan Rina keluar dari sana dengan piyama tidurnya."Siapa sih malam-malam begini datang dan mengetuk pintu?" sungutnya karena mengantuk.Menyaksikan kami beramai-ramai di rumahnya serta melihat Saiful yang sudah babak belur pria itu langsung terkejut dan menutup mulutnya dengan kedua tangan dengan panik.Bruk!Eman melem

  • Anakku Disakiti Selama Aku Merantau di Luar Negeri   21

    Kami berkumpul dan langsung berdiskusi perihal kejadian yang menimpa keluarga kami. Dengan menghubungkan satu bukti dan analisa ke analisa lain, aku dan pada saudaraku yakin bahwa kebakaran yang terjadi terakhir kali adalah kebakaran yang disengaja."Iya, Teh, pasti mereka yang telah menyiramkan bensin selagi kita sedang tidur.""Iya, Teh, mana bisa ada apa tanpa dipantik, saya yakin gerombolan orang yang datang pagi tadi, merekalah pelakunya.""Apa mungkin mereka akan seberani itu?""Tentu saja berani, mereka merasa aman dan di atas angin karena punya banyak saudara laki-laki, atau mungkin karena melihat keluarga kita yang sedikit dan tidak menunjukkan keberanian," jawab Eman."Tapi kita gak punya bukti.""Aku yakin, pasti ada yang melihat mereka masuk kampung," desis Eman."Ya, Kang Eman, coba tanya sama Asep dan kawan dia, biasanya mereka suka nongkrong di gardu pinggir desa sampai larut."Kebetulan pemudan yang bernama Asep itu lewat dan terlihat hendak pergi ke sawah, Eman lal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status