Share

5. Lalisa Manoban

Author: suncake
last update Huling Na-update: 2025-08-29 22:17:11

"Abi!" panggil Khalisa seraya mempercepat jalannya untuk mengejar pria itu.

Khalisa baru saja tiba di SMA Gentara, saat hendak ingin melangkah ke kelasnya, ia melihat Abi berada di depannya dengan jarak yang cukup jauh.

Abi menoleh ke belakang saat mendengar panggilan tersebut. Ia menghentikan langkahnya saat mengetahui orang yang memanggil dirinya adalah Khalisa.

Abi menaikkan kedua alisnya.

"Kenapa, Lisa?" tanyanya.

"Sebentar," balas Khalisa. Ia lalu membuka resleting tas punggungnya.

"Ini uang kamu," ujar Khalisa seraya memberikan sebuah amplop putih kepada Abi.

Abi terlihat tergelak melihat tingkah Khalisa saat ini. Menurutnya gadis di depannya saat ini sangat lugu.

"Ya ampun Lisa, kamu lucu banget sih. Pake di amplopin segalak," ujar Abi lalu kembali tergelak.

Tanpa sadar Khalisa menaikkan kedua sudut bibirnya melihat Abi saat ini.

"Astaghfirullah!" gumam Khalisa saat menyadarinya, ia segera menggelengkan kepala.

"Eh, kamu kenapa?" tanya Abi yang tentunya mendengar perkataan Khalisa.

Khalisa menggelengkan kepalanya sebagai balasan dari pertanyaan Abi.

"Amplopnya cepat di ambil, entar keburu bel!" ujar Khalisa.

Khalisa tidak sadar, dari tadi semua orang yang berlalu lalang membicarakan dirinya. Mereka membicarakan tentang sang murid baru yang terlihat alim saat ini malah bercanda dengan seorang cowok di depan umum.

Abi menolak.

"Nggak, aku nggak mau kamu gantinya pakai uang."

"Terus ganti pakai apa dong?" tanya Khalisa.

"Selama seminggu kamu harus traktir aku makan, gimana?" ujar Abi seraya tersenyum kecil.

"Okedeh, makannya juga 'kan pakai uang kamu," balas Khalisa seraya menaikkan kedua sudut bibirnya.

"Astaghfirullah! Kamu itu ukhty lho. Kok masih pagi berduaan di depan umum." Suara serak yang terdengar membuat Khalisa menoleh ke arah sumber suara tersebut. Sedangkan Abi ia sudah bisa melihat siapa orang itu.

"Kamu," balas Khalisa.

"Hai, gue Aidan Reynaldi Renandra. Kalau lo ukhty namanya siapa?" ujar Aidan seraya memberikan pergelangan tangannya agar dijabat oleh Khalisa.

Khalisa menatap datar ke arah Aidan, tentu ia masih kesal dengan laki-laki itu, tapi ia diajarkan untuk tidak membenci sesama.

"Kamu bilang apa tadi, berduaan di depan umum? Aku baru tau kalau ada orang yang berduaan di depan umum," balas Khalisa.

Sungguh, saat ini Aidan merasa sangat malu. Bisa-bisa gadis yang di depannya saat ini menganggap dirinya goblok.

"Dan kamu tau? Ukhty itu artinya saudara perempuan. Jadi semua perempuan di sini adalah ukhty!" lanjut Khalisa, nada suaranya lebih tinggi dari sebelumnya.

Sial! Lagi-lagi Aidan salah, ia kira ukhty itu adalah perempuan berhijab. Aura kepintaran dirinya akan berkurang di mata gadis itu sekarang.

"Udah, Lisa. Kita pergi aja!" sahut Abi terlihat kesal.

"Oo jadi nama lo Lisa. Lo kayak nama jodoh gue. La Lisa Manoban," sambung Aidan lalu tersenyum.

Khalisa tidak habis pikir dengan seorang Aidan. Bagaimana cowok itu bisa tau siapa jodohnya, hanya Tuhan lah yang Maha Tahu. Khalisa yakin jika La Lisa Manoban itu adalah mantan pacar dari Aidan.

Omong-omong Khalisa tidak terlalu mengetahui tentang artis-artis korea. Bukannya dia kudet, hanya saja ia tidak tertarik dengan yang semacam itu karena hal seperti itu lebih baik dihindari.

"Umm, ini pertama kalinya sih gue minta nomer cewek duluan. Tapi karena gue penasaran sama lo, gue kasih lo kesempatan buat ngasih nomer lo ke gue," ujar Aidan seraya tersenyum ke arah Khalisa.

Khalisa membelalakkan matanya sempurna mendengarkan perkataan Aidan. Cowok di depannya ini memang.... Astagfirullah!

"My Honey Aidan! Kok kamu nggak bales DM aku sih!" Suara cempreng yang sangat dikenalnya tersebut, membuat Aidan langsung menoleh ke belakang.

Wajah Aidan terlihat ketakutan.

"Gue kabur dulu ya, kalau kita ketemu lagi lo jodoh gue," ujar Aidan dan dengan secepat kilat langsung berlari meninggalkan Khalisa dan Abi.

Khalisa sangat tidak suka mendengarkan perkataan Aidan bahwa dirinya adalah jodoh laki-laki itu. Demi squidward yang enggak pernah suka sama spongebob, Khalisa tidak mau.

Khalisa menoleh ke arah gadis yang baru saja mengejar Aidan. Dia gadis yang membully dirinya di toilet waktu itu, Widia.

"Lisa."

Suara serak itu membuyarkan lamunan Khalisa.

"Eh iya apa?"

"Kamu nggak mau masuk kelas?" tanya Abi.

"Ya maulah," jawab Khalisa seraya tersenyum kecil.

"Yaudah ayok!" Abi langsung menarik pergelangan tangan Khalisa.

"Eh!" Dengan reflek Khalisa menyentak tangan Abi agar melepaskan tangannya.

"Ya ampun Sa, aku minta maaf ya. Sumpah aku nggak bermaksud," Wajah Abi terlihat menyesal.

Khalisa diam sejenak.

"Umm, kamu duluan aja ya. Aku mau wudhu dulu," ujarnya.

***

Seisi kantin SMA Gentara saat ini dihebohkan dengan sang ketua dari Pentara baru saja menyatakan cintanya dengan adik kelas.

Semua orang masih tidak percaya dengan yang dilakukan oleh Avior Diego Aldinata saat ini.

"Huaaa hati gue sakit banget," Suara itu berasal dari Lili, memang dirinya sangat mengidolakan seorang Avior Diego Aldinata.

"Sabar Li, lo sih cuma cinta dalam diam doang!" sahut Dea.

"Lo ngehibur atau ngehina, De?!" balas Adelia.

"Aku baru tau, kalau Lili suka sama Avi," sambung Khalisa.

"Lili suka sama Avi dari kelas XI, Sa," ujar Dea.

"Cobak lo kayak Pelangi ya, dari dulu nggak berhenti ngejar cinta nya Langit, eh sekarang malah jadian," sambung Adelia menatap Lili.

Lili terlihat menyeka matanya, padahal Khalisa bisa lihat tidak ada cairan bening di sana.

"Gue sama Glen makan disini." Suara Abi mengalihkan perhatian keempat gadis itu. Tiba-tiba saja Abi datang menghampiri mereka berempat bersama Glen.

"Btw Sa, kata Abi, lo neraktir kita hari ini," sambung Glen yang membuat Lili, Adelia dan Dea membelalakkan matanya mendengarkan perkataan laki-laki itu.

"Kok gitu sih Sa, kita malah nggak di teraktir!" sahut Lili histeris.

"Eh nggak kok, aku kan pernah cerita sama kalian, kalau aku minjem uang Abi waktu itu. Aku neraktir Abi buat gantiin uang itu. Kalau Glen, itu juga jadinya Abi yang teraktir," balas Khalisa.

"Wah ternyata lo tukang ngutang ya, Sa!" sahut Glen.

"Lo diam atau lo pergi dari sini!" ancam Abi menatap tajam ke arah Glen.

"Bi, lo kan baik. Lo juga teraktir kita bertiga ya," ujar Dea berharap.

Abi hanya menganggukkan kepalanya mendengarkan perkataan gadis itu.

Lili yang tadi sempat terlihat sedih sekarang malah tersenyum senam.

Khalisa kembali mengedarkan pandangannya menatap ke arah Avi yang tadi sudah menyatakan cintanya kepada adik kelas. Terlihat saat ini, geng Pentara melangkah untuk meninggalkan kantin.

Sial! Tanpa sengaja Aidan menoleh ke arah Khalisa dan lagi-lagi tatapan mereka bertemu. Khalisa langsung saja mengalihkan pandangannya.

"Guys, Aidan kayaknya mau ke sini!" Suara itu berasal dari Lili yang melihat Aidan seperti melangkah ke arah meja panjang yang ditempati mereka.

___________________

Jangan lupa buat vote dan komen!

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Astaghfirullah My Husband!    10. Salah Sangka

    Aidan mengendarai motornya menuju rumah Avior. Tepat dipertengahan jalan, hujan tiba-tiba saja mengguyur jalanan ibu kota.Aidan berniat untuk menepikan motornya sejenak untuk menunggu hujan reda. Tapi niatnya dibatalkan saat melihat seorang gadis dari seberang sana yang terlihat terus berjalan di tengah-tengah hujan begini. Sepertinya gadis itu tidak sadar jika saat ini Aidan mengikutinya. Aidan jelas bisa mendengar jika gadis itu terisak seperti sedang menangis. Dia kenapa? Pikir Aidan. Aidan mengernyitkan dahinya saat gadis itu melangkah menuju ke arah jembatan. Melihat kondisi gadis itu yang seperti berantakan membuat Aidan berpikiran yang tidak-tidak. Aidan turun dari motornya, lalu mengikuti langkah gadis itu. Gadis itu berhenti tepat di atas jembatan. Gadis itu masih tidak sadar jika Aidan mengikutinya. Suara tangisan jelas di dengar oleh Aidan dari gadis itu. Apa dia mau bunuh diri?Tapi kenapa? Kenapa dia nangis seperti itu? Pertanyaan-pertanyaan itu dipikirkan oleh

  • Astaghfirullah My Husband!    9. Sifat Asli

    "Abi, ibu kamu di mana?" tanya Khalisa. Saat ini ia sudah berada di rumah pria itu tepat pada pukul lima sore. "Dia mungkin ada di kamar, ibu udah nunggu kamu dari tadi," jawab Abi. Khalisa mengangguk. Tapi ia merasakan sesuatu yang aneh saat ini. Mengapa rumah Abi seperti tidak ada orang lain selain mereka berdua. Semua ART pria itu tampak tidak terlihat. "Kamu tunggu di sini aja dulu ya, aku mau manggil ibu," ujar Abi. Hanya selang beberapa menit Abi kembali menuju Khalisa dengan membawa segelas jus jeruk."Ini kamu minum dulu, ibu aku masih mandi," ujarnya lalu menyodorkan jus jeruk untuk Khalisa.Khalisa mengambil jus jeruk yang diberikan oleh Abi."Makasi," ujarnya. Lalu meminum jus jeruk tersebut hingga menyisakannya setengah."Sebenarnya aku mau ngomong sesuatu sama kamu," lanjut Khalisa."Oow ya, mau ngomongin apaan?" tanya Abi."Umm, ibu kamu kok sampai sekarang nggak keliatan.""Kamu cuma mau ngomongin itu? Astaghfirullah kamu gemas banget sih, Sa. Ibu aku katanya harus

  • Astaghfirullah My Husband!    8. Kesalahan

    Tidak ada manusia yang suci di dunia ini, semua orang pasti memiliki dosa. Semua orang pasti memiliki kesalahan. Tapi sebaik-baik orang yang melakukan dosa adalah menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Begitu pun juga dengan Khalisa. Saat tiba di SMA Gentara, ia langsung mencari keberadaan Abi. Dirinya ingin menyelesaikan semuanya. Betapa bodohnya ia, semalam ia hanya mengangguk menjawab pertanyaan Abi. Itu artinya dirinya sudah melupakan larangan Allah untuk tidak mendekati zina. Abi memang laki-laki baik. Tapi laki-laki yang sebenarnya baik sudah pasti tidak akan mengajak untuk melakukan kesesatan. Semalaman Khalisa menyesali perbuatannya. Kenapa malam itu ia terbuai oleh perkataan Abi untuk berpacaran. Ini tidak boleh. Hari ini, Khalisa akan mengakhiri semuanya. Khalisa tidak peduli walaupun hubungannya hanya berlangsung beberapa jam. Dirinya sungguh menyesal.Khalisa bisa saja menghubungi Abi lewat handphone, tapi ia ingin meminta maaf secara langsung

  • Astaghfirullah My Husband!    7. Pacaran?

    Khalisa mengecek handphonenya, sudah tertera pukul 21.34 pm dan dirinya masih berada di rumah Abi.Jangan salah paham dulu! Mereka bukan hanya berdua, tapi Adelia, Surya dan Farel juga bersama mereka. Ibu dan juga adik perempuan Abi, juga ada di sana. Khalisa tidak terbiasa tidak ada di rumahnya pada jam segini. Ia sudah berapa kali mengecek handphonenya untuk melihat jam. "Astaga, gue kayaknya harus pulang duluan. Adik gue tiba-tiba aja sakit dan sekarang adik gue di rumah sakit." Suara histeris itu berasal dari Adelia setelah membaca pesan dari mamanya. "Yaudah, lo pulang aja Del! Biar kita yang lanjutin tugasnya," balas Abi. "Terus aku pulangnya nanti sama siapa dong?" tanya Khalisa. Memang, saat berangkat ke rumah Abi, Adelia lah yang menjemput gadis itu ke rumahnya. "Aduh Sa, sorry banget ya. Soalnya kasian ibu gue sendirian di rumah sakit. Lo pulang nanti sama Abi aja ya," balas Adelia. Khalisa hanya menghela napas pasrah mendengarkan perkataan gadis itu.Adelia beralih men

  • Astaghfirullah My Husband!    6. Panas

    "Kecerdasan yang paling cerdas adalah takwa. Dan kebodohan yang paling bodoh adalah maksiat."¶¶¶"Lo ngapain ke sini?!" Suara ketus itu berasal dari Abi ketika Aidan saat ini sudah berdiri di dekat Khalisa. Aidan menatap malas ke arah Abi. "Santai dong bro, keliatan banget lo takut kesaing sama gue," ujarnya seraya tergelak. "Hai Bos, lo duduk di dekat gue aja sini!" sahut Glen, ia memang sangat mengagumi para anggota Pentara. Abi menoleh ke arah Glen. "Lo apaan sih, Glen!" ketusnya."Kok lo kayak nggak suka banget sama gue," Aidan menatap ke arah name take cowok itu. "Nama lo bagus juga ya, Abibanyu Latif Affan," lanjut Aidan. Abi menatap tajam ke arah Aidan. "Kamu ngapain ke sini?! Jangan buat ulah lagi deh!" sahut Khalisa yang sebelumnya hanya diam."Nyamperin lo kali Sa," sahut Lili seraya tersenyum jahil ke arah Khalisa. Aidan menaikkan salah satu sudut bibirnya memandang ke arah Khalisa. Ia sebenarnya penasaran dengan nama panjang gadis itu. Karena name take yang dipakai

  • Astaghfirullah My Husband!    5. Lalisa Manoban

    "Abi!" panggil Khalisa seraya mempercepat jalannya untuk mengejar pria itu. Khalisa baru saja tiba di SMA Gentara, saat hendak ingin melangkah ke kelasnya, ia melihat Abi berada di depannya dengan jarak yang cukup jauh.Abi menoleh ke belakang saat mendengar panggilan tersebut. Ia menghentikan langkahnya saat mengetahui orang yang memanggil dirinya adalah Khalisa.Abi menaikkan kedua alisnya."Kenapa, Lisa?" tanyanya. "Sebentar," balas Khalisa. Ia lalu membuka resleting tas punggungnya."Ini uang kamu," ujar Khalisa seraya memberikan sebuah amplop putih kepada Abi. Abi terlihat tergelak melihat tingkah Khalisa saat ini. Menurutnya gadis di depannya saat ini sangat lugu. "Ya ampun Lisa, kamu lucu banget sih. Pake di amplopin segalak," ujar Abi lalu kembali tergelak. Tanpa sadar Khalisa menaikkan kedua sudut bibirnya melihat Abi saat ini."Astaghfirullah!" gumam Khalisa saat menyadarinya, ia segera menggelengkan kepala. "Eh, kamu kenapa?" tanya Abi yang tentunya mendengar perkataa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status