Share

Ujian Terryn

Terryn menarik napasnya di depan pintu ruangan Deva yang juga ruang kerjanya. Satu tekad sudah dibulatkan gadis manis yang baru saja habis menangis itu.

‘Apapun yang akan terjadi dalam tiga bulan ini, aku harus bisa membuatmu bahagia, Kak Deva, meski kau tak mencintaiku sedikitpun, tak melihat padaku sekejap pun, aku akan tetap jadi istrimu yang baik dan yang bisa kau andalkan. Itu semua sebagai bentuk pengabdianku kepadamu karena aku benar-benar ingin jadi istrimu yang pada akhirnya akan kau ceraikan.’

Seulas senyum terbaiknya menghiasi bibir Terryn lalu dia masuk dan duduk di kursinya. Deva terdengar mendehem dan memandangnya tajam.

“Kau kemana saja? Aku menunggumu makan siang tau!”

Terryn mendongak dan berharap dia sedang salah dengar.

“Kak Deva nunggu Yin untuk makan siang gitu? Kenapa gak bilang sama Yin.” Terryn melongo dan melihat ke arah meja masih utuh dua porsi nasi padang yang tersaji. Terryn menelan a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status