Share

17. Pensiun Jadi Aligator

Dengan perlahan Satya menggerakkan pinggulnya, maju mundur dengan teratur. Binar terus-terusan mencakar lengan Satya. Makin dicakar rasanya Satya makin penasaran dan makin terus berpacu. Sempitnya lubang surgawi milik Binar juga membuat Satya ikut merintih, rasanya terjepit sempurna di dalam.

Desahan demi desahan terdengar. Satya sangat menyukai desahan dari Binar, sangat seksi.

Akibat nikmat, tanpa sadar Satya mempercepat temponya. Uh, rasanya seribu kali terjepit-jepit.

"Tu-Tuan, pelan ... pelan-pelan! Aaaahhhhh ...."

Mendengar rintihan dari Binar, Satya akhirnya melambatkan pergerakannya kembali.

"Maaf, Bi, keenakan jadi lupa." Satya pun kemudian mencium leher Binar, meninggalkan tanda merah di sana. Pelan-pelan bibir itu turun menuju ke dada Binar. Satya menjilatnya dan menghisapnya dengan lembut.

Binar sepertinya mulai menikmatinya. Ia juga suka dengan sensasi geli-geli syahdu dari bibir dan lidah Satya pada dadanya.

Gara-gara milik Binar yang masih sempit, akhirnya Satya pun he
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Nado Saranghae 💕
wkwkwkwkwk... hrsnya Binar yg pingsan krna lepas segel, ini malah Bang Sat yg pingsan krna sosok gelap Davi.. wkwkwkwkwk..
goodnovel comment avatar
FabianRaka_28
badan aja gede bang sat...
goodnovel comment avatar
EmiraFH
Astaga ini bambang satya kenapa main pengsan2 ............
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status