Belenggu Cinta dan Dendam Sang Selebriti

Belenggu Cinta dan Dendam Sang Selebriti

By:  Khirani Sheeka  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
182views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sandara memutuskan pergi ke Jakarta, bertaruh nasib menjadi artis, tidak lain dan tidak bukan karena Sandara memiliki tujuan lain, yaitu balas dendam kepada sosok ayah kandung yang dua puluh tahun lalu meninggalkannya.

View More
Belenggu Cinta dan Dendam Sang Selebriti Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
5 Chapters
BAB 1
Teman dan Musuh--Pyar!Suara pecahan botol yang menghantam bagian belakang badan Sandara membuat Sandara terhenyak. Dentuman keras musik yang tadinya memeriahkan suasana klub malam menjadi redup seketika.“Auch,” lirih Sandara kala itu, kesakitan. Sensasi perih dan linu Sandara rasakan menjalar di seluruh bagian belakang badannya, khususnya di bagian atas.Seorang cewek berambut pendek yang berhasil ia selamatkan, membalikkan badan beberapa detik setelahnya dan memasang tampang kebingungan. “Eh, ada apa ini? Lo nggak apa-apa?” tanyanya pada Sandara yang akhirnya menjadi awal mula dari percakapan-percakapan lainnya.Cewek berusia dua puluh tahun itu bernama Naomi. Dia dan Sandara lahir di tahun yang sama, bahkan memiliki zodiak yang sama pula. Karena merasa cocok satu sama lain pun cepat akrab, sekarang Naomi menjadi satu-satunya teman Sandara di Jakarta.Pukulan malam itu masih meninggalkan bekas luka. Sandara mengenakan atasan yang memperlihatkan bagian belakang badannya. Di depan
Read more
BAB 2
Tepat Sasaran--“You okay?”Sejak pertemuan di klub waktu itu, Naomi sudah beberapa kali mengajak Sandara untuk bertemu lagi. Akan tetapi, Sandara selalu menolak. Hari ini Naomi senang karena Sandara mengajaknya bertemu untuk makan siang bersama.Sekarang Sandara dan Naomi sudah berada di salah satu restoran yang lokasinya tidak jauh dari gedung perusahaan Hillary Group yang tadi Sandara datangi. Mereka tengah menunggu makanan yang sudah mereka pesan untuk disajikan.“Aku baik-baik aja kok,” jawab Sandara.Naomi tidak percaya dan menyadari bahwa sebenarnya ada sesuatu yang telah terjadi pada Sandara. Namun, Naomi tidak bertanya kepada Sandara secara frontal.“Eh, gue baru denger lo ngomong pakai aku-kamu.”Sandara terkekeh. “Maaf. Kebiasaan.”“Nggak perlu minta maaf. Lagi pula, gue juga udah terbiasa. Beberapa temen gue yang dari Jawa emang rata-rata ngomong pakai aku-kamu. Gue malah sempet nggak percaya waktu lo ngomong kalau lo itu asalnya dari Jogja.”“Hm?” Sandara sedikit terkeju
Read more
BAB 3
Undangan Makan Malam--Tidak seperti rumah orang-orang kaya kebanyakan, rumah tempat Naomi tinggal termasuk kecil. Berada di kawasan yang cukup mahal, bangunannya termasuk tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan rumah-rumah di sekelilingnya. Desainnya sangat sederhana, tetapi barang-barang yang ada di dalam rumahnya merupakan barang-barang berkualitas premium.“Papa berangkat dulu, ya.”“Oke, Pa.”Sandi menikah dengan Mama Naomi—Hera—sepuluh tahun yang lalu. Kini hubungan Sandi dan Naomi sudah seperti ayah dan anak kandung. Hubungan mereka sangat dekat. Sebelum pergi, Sandi sempat cipika-cipiki serta mencium kening Naomi. Saat Sandi sudah tidak terlihat lagi, Ganesha dan Hera baru muncul berbarengan, bergabung dengan Naomi di ruang makan.“Papa mana?” tanya Ganesha.Ya, Ganesha adalah Kakak Naomi. Naomi adalah adik Ganesha. Mereka berdua saudara kandung.“Udah berangkat,” jawab Hera. “Nggak pamitan sama kamu emangnya?”Ganesha geleng-geleng kepala.“Mungkin kamu nggak denger. Past
Read more
Bab 4
Penuh Kepura-puraan--Kebetulan Naomi menanyakan soal casting.“Soal itu ... nanti gue juga pengen cerita sama lo.”Bagus.Sandara jadi punya kesempatan untuk melaporkan perlakuan Mega tadi pagi. Sandara memang sudah berniat akan memberitahukannya, tetapi tidak hanya di depan Naomi, melainkan di depan Hera juga.“Oke! Nanti cerita, ya.”Naomi terus melingkarkan tangannya di tangan Naomi sampai mereka memasuki rumah. Namun, tiba-tiba langkah Sandara meragu. Semakin lama, langkah Sandara mengecil. Sampai akhirnya, Naomi dan Sandara sama-sama berhenti, padahal belum sampai ruang makan.“Kenapa?” tanya Naomi yang menyadari bahwa sikap Sandara menjadi sedikit aneh.Sandara tidak lekas menjawab. Ia hanya terus memain-mainkan bibirnya, melihat ke mana-mana, seperti tidak fokus.“Hei, kenapa, San? Lo sakit?”Sandara geleng-geleng kepala.“Terus?”“Sebelum masuk lebih jauh, gue boleh tanya sesuatu nggak sama lo?” Bahkan Sandara tampak ragu-ragu dalam berbicara.“Iya. Ada apa?”“Lo ... adiknya
Read more
Bab 5
Rumor Perselingkuhan -- Drrt ... drrrt. HP Naomi bergetar di atas meja. Ketika Naomi baru menoleh, Raden sudah lebih dulu mengambil HP-nya. Sandara pun langsung bisa merasakan adanya firasat buruk. Naomi membiarkan Raden yang mengecek. “Eh, sori,” ucap Raden kemudian, setelah membaca pesan yang masuk. “Kenapa?” tanya Naomi, bingung. Raden menunjukkan pesan yang barusan dia baca. Ternyata pesan dari Sandara yang mengatakan, ‘Na, kayaknya gue harus pulang sekarang, deh’. “Sandara... Lo nggak nyaman ya, di sini?” tanya Raden secara frontal. “Atau lo masih gugup karena Kak Arbian mau ke sini?” “Ha? Enggak, kok. Nggak gitu.” Hanya Ganesha yang tidak tau apa yang sudah terjadi. Namun dia memperhatikan sembari menerka-nerka. “Terus kenapa? Kenapa buru-buru mau pulang?” “Soalnya....” “Mending lo nginep di sini aja nggak, sih?” “Nggak bisa,” jawab Sandara cepat. “Nggak apa-apa, San. Mending lo nginep di sini aja. Kayaknya baju tidur gue juga masih muat buat lo kok.” Sandara geleng
Read more
DMCA.com Protection Status