Terjebak Permainan Mr. Sean

Terjebak Permainan Mr. Sean

Oleh:  Vaanella  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
28Bab
2.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bagi Sienna Adelaide, Sean Ezra Kanaka adalah sahabatnya, yang merupakan pria seksi yang tidur dengan banyak wanita. Selama sepuluh tahun ini, ia tidak pernah menganggap Sean sebagai pria seutuhnya. Akan tetapi, semuanya perlahan berubah ketika ia menyetujui sebuah hal konyol. Sienna setuju untuk belajar cara berciuman dengan Sean, seorang pria yang handal mempermainkan wanita. Awalnya, Sienna hanya ingin belajar menjadi seorang yang handal dalam berciuman. Akan tetapi, hal itu justru membuat mereka semakin terikat dalam sebuah lingkaran gairah. Sienna mulai menyukai Sean yang ternyata selama ini sudah mencintainya. Namun, tentu saja cerita cinta mereka tidak akan semulus itu. Ada berbagai hal yang menghalangi mereka. Berbagai hal yang akan membuat mereka menyadari perasaan masing-masing, bahwa perasaan ini tidak hanya sekadar gairah sesaat saja. Ada banyak pula pengorbanan yang harus mereka lewati untuk bisa bersama-sama saling mencintai, dengan seutuhnya.

Lihat lebih banyak
Terjebak Permainan Mr. Sean Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Sakhila Baruna
Walaupun ide cerita biasa, namun penulis bisa menuliskan dengan sangat baik dan dengan caranya sendiri. worth to read...
2022-11-16 16:21:16
5
28 Bab
1 | Sienna Adelaide
“Sean,” panggil Sienna ketika ia melepaskan sepatu karetnya dan mengganti dengan flat shoes yang ia bawa. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang residen tahun ke dua di Mont-Sien Medical Center, rumah sakit swasta terbaik dan terbesar yang ada di Jakarta. Rumah sakit ini kini menjadi pilihan bagi para pasien Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. "Sean, aku baru selesai kerja," kata Sienna lagi. Oleh karena itu, menjadi residen di rumah sakit ini adalah impian banyak orang, karena jika sudah menjadi residen di sini, maka besar kemungkinan akan langsung bekerja di sini. “Hm?” jawab Sean di ujung sana. Sienna mengerutkan keningnya karena mendengar suara Sean yang cukup aneh di telinganya. Tidak–bukan cukup aneh–ia sudah sangat terbiasa mendengar suara Sean yang seperti ini. Ia hanya tidak menyangka kalau Sean akan melakukannya di sore hari seperti ini. “Kamu lagi sama cewek?” tanya Sienna lagi. Sean tidak perlu menjawab k
Baca selengkapnya
2| Apakah Sienna Adalah Simpanan Presdir?
“Dokter Sienna?” panggil Viola. Sienna yang baru saja selesai menjadi dokter pendamping untuk operasi transplantasi hati menatap Viola. “Ya, sus?” “Dokter dicari oleh Bapak Dirut di ruangannya,” kata Viola lagi. Sienna menganggukkan kepalanya dan berterima kasih dengan perawat itu. Ia melihat jam pada ponselnya. Masih ada tiga puluh menit sebelum dirinya mengikuti dokter utama untuk melakukan visit kepada para pasien. Seharusnya, ia menggunakan waktu tiga puluh menit itu untuk makan siang, tidur dan menyikat giginya. Namun, ia memutuskan untuk menemui direktur utama rumah sakit ini. Di belakang Sienna, Viola menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Enggak. Enggak mungkin. Aku yakin dokter Sienna bukan tipe cewek simpanan..” “Tapi dokter Sienna cantik, badannya bagus dan masih muda,” jawab Annisa dari belakang. Viola dan Annisa saling pandang, kemudian mereka memutuskan untuk tidak membahas hal itu lagi. Sementara itu, Sienna berbelok ke arah lift dan menekan nomor lantai paling t
Baca selengkapnya
3| Sean Cemen
Sienna memasuki mobil Sean yang sudah terparkir di depan lobi rumah sakit, dengan banyak bungkusan kertas dengan logo ‘M’ berwarna kuning. Dengan cepat, aroma burger yang sangat terkenal dari merek itu terkuar menggantikan aroma tubuh Sean. Sienna menghadap ke kursi belakang dan meletakkan beberapa bungkusan itu, di sana dan beberapa lagi di pangkuannya. Mobil yang sangat mahal ini mulai berjalan, karena sebenarnya mobil tidak boleh berhenti di depan lobi. “Kamu baik-baik saja?” tanya Sean sambil melirik ke arah Sienna yang hanya diam dan memandangi bungkusan kertas berisi makanan itu. Ia akan membuka lampu mobil karena ingin melihat wajah Sienna, namun wanita itu menahan tangannya. Pada saat itu, Sean tahu kalau Sienna sedang tidak ingin dilihat, bahkan oleh sahabatnya sendiri. “Aku–” kata Sienna membuka mulutnya, namun ia cepat-cepat menutup mulutnya kembali dengan kedua telapak tangan. Setelah mengatur napasnya, ia kembali melanjutkan, “Kamu tahu rasanya ditanyain kayak gitu di
Baca selengkapnya
4| Rencana
Sejak empat tahun yang lalu, setelah menyelesaikan kuliahnya Sean langsung duduk di kursi presiden direktur, menggantikan ayahnya yang langsung mundur dari posisi itu dan kini menjadi chairman di Pelltun Ippolito Holdings. Pelltun Ippolito Holdings adalah sebuah perusahaan yang menjadi induk dari beberapa anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Mulai dari Pelltun Beton, Ippolito Tol, Energi Ippolito dan juga Pelltun Ippolito Land. Pelltun Ippolito Land adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang real estat yang didirikan enam tahun yang lalu oleh Sean sendiri. Saat itu, ia masih berkuliah pada tahun pertamanya. Anak perusahaan ini adalah langkah utamanya untuk bisa menduduki posisi seorang presiden direktur dua tahun setelah ia mendirikan Pelltun Ippolito Land. "Pak," panggil sekretarisnya ketika ternyata, Sean hanya melamun sejak tadi. "Anda memerlukan waktu sebelum melanjutkan rapat ini?" Sean menggelengkan kepalanya. "Saya baik-baik saja. kita bisa lanjutkan."Mes
Baca selengkapnya
5| Sean Ingin Mencium Leher Sienna
Sienna berjalan dengan cepat memasuki pintu utama keluarga Kanaka ini. Rumah ini sangat besar dengan gaya victoria yang berdiri di atas lahan yang sangat luas. Meskipun tidak banyak penghuninya, namun Sienna selalu merasa kalau rumah ini sangat hangat. Ia selalu merasa nyaman jika sedang berada di antara keluarga Sean. Dengan cepat, kakinya yang sudah sangat hapal dengan ruangan yang ada di rumah ini pun melangkah ke arah ruang makan. Ketika ia tiba di ruang makan, ia melihat Sean yang sedang menggendong Blaire. Ia tersenyum dan berjalan lebih cepat. “Sean?” Sean yang sedang berusaha untuk menidurkan Blaire pun menoleh dan tersenyum lega. “Maaf aku harus merepotkan kamu.” Sienna meletakkan tasnya ke atas meja makan dan segera mencuci tangan dengan bersih. Setelah itu, ia mengelap tangannya sampai kering dan berjalan ke arah mereka. “Hi, Bie.” Bayi berusia satu tahun itu menoleh ke arah Sienna dan mengulas senyuman. Sienna mengulurkan tangannya. “Mau aku gendong?” Blaire menu
Baca selengkapnya
6| Sean Membingungkan
Sienna menghabiskan makanannya dengan cepat karena ternyata, ia merasa sangat lapar. Sean yang melihat hal itu hanya menatap dengan heran. Ia sudah berteman dengan Sienna selama sepuluh tahun, dan wanita ini selalu makan dengan sangat banyak. Namun, tubuh Sienna tetap sangat ramping. Entah kemana larinya semua makanan-makanan itu. “Aku udah hubungin beberapa temen aku dan mereka setuju. Sisanya akan aku tanya besok,” kata Sienna setelah ia meminum air putih. “Aku temani kalau begitu.” Kening Sienna berkerut. “Kamu enggak ke kantor?” “Besok hari Sabtu, Sienna,” jawab Sean. “Oh…” Ia lupa kalau besok adalah hari sabtu. Sienna menyentuh bibir gelasnya dengan jari, sementara Sean masih merasa marah setiap kali memikirkan tentang bahu Sienna yang memar. Oleh karena rasa marahnya itu, akhirnya Sean berkata, “Siapa yang membuat bahu kamu seperti itu?” “Aku sendiri. Aku kepeleset..” “Sienna..” “Beneran,” jawab Sienna sambil berdecak. Sienna tidak ingin mengatakan yang sejujur
Baca selengkapnya
7| Sienna Selalu Menghancurkan Pakaian Sean
Di kota Barcelona, Richard dan juga Jacqueline sedang duduk di kursi yang menghadap ke jendela yang menyuguhkan pemandangan kota Barcelona dari ketinggian lantai tiga puluh apartemen ini. Sejak tiba di kota ini beberapa jam yang lalu, Richard langsung disibukkan dengan beberapa pertemuan dan Jacqueline menemani suaminya dengan sangat sabar.Mereka baru bisa beristirahat di apartemen yang beberapa tahun lalu dibeli oleh Richard. “Kamu capek?” tanya Jacqueline sambil menyentuh lengan suaminya. Richard tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Meskipun lelah, ia selalu merasa lebih baik setiap kali bersama dengan istrinya. “Kamu sudah menelepon Sean untuk menanyakan keadaan Bie?” “Ya,” jawab Jacqueline. Kali ini, raut wajah Jacqueline yang awalnya serius berubah menjadi lebih antusias dan penuh senyuman kegembiraan. Melihat raut kegembiraan itu, Richard mengubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Jacqueline. “Kamu bahagia karena Bie tidak menangis?” tanya Richard, berusaha
Baca selengkapnya
8| Sandiwara
Dua hari kemudian, Sean sudah kembali bekerja dan sedang sangat sibuk. Hari Senin adalah hari dimana ia tidak memiliki pertemuan dengan siapapun. Karena, hari Senin ia akan memeriksa semua berkas yang harus ia tandatangani. Juga menyelesaikan permasalahan yang harus segera ia tangani. Meskipun ia tidak memiliki jadwal rapat, namun hari Senin adalah hari yang sama sibuk dengan hari lainnya bagi Sean. Akan tetapi, hari ini terasa lebih ringan baginya. Karena, Sienna berjanji akan memasakkannya makanan untuk makan malam nanti. Ia tidak sabar untuk segera pulang meskipun ia baru tiba tidak lebih dari dua jam yang lalu. Ia juga tidak sabar untuk melihat Blaire. Benar. Aku tidak sabar untuk bertemu dengan Bie. Bukan karena makanan Sienna, pikir Sean. “Pak,” panggil Elijah ketika pria itu memasuki ruang kerja Sean. “Maaf mengganggu. Tapi ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda.” “Minta mereka menunggu sampai besok,” jawab Sean tanpa menatap ke arah Elijah. "Aku yakin kamu ta
Baca selengkapnya
9| Bersedih
Bintang Film Indonesia adalah sebuah acara tahunan yang digelar oleh sebuah stasiun televisi swasta tanah air yang bekerjasama dengan asosiasi film Indonesia untuk acara ini. Oleh karena itu, acara ini merupakan anugerah untuk para penggiat film di Indonesia. Mulai dari aktor dan aktris, penulis, tim produksi, produser, sutradara dan lainnya. Acara ini adalah target bagi semua penggiat film untuk membuktikan hasil karya mereka. Acara ini tidak hanya dinantikan oleh para penggiat film, tapi juga oleh para masyarakat yang ingin melihat aktor dan aktris kesayangan mereka mendapatkan piala penghargaan. "Kita bener-bener pasangan yang serasi, Sean," kata Ivanka sambil tersenyum. Sean membalas senyuman itu dan kembali fokus pada jalan raya. Mereka akan memasuki daerah tempat acara akan digelar, dan barisan panjang mobil yang mengantarkan para tamu mulai memanjang. Malam ini, mereka mengenakan pakaian dengan warna senada. Sean mengenakan tuksedo berwarna biru navy, sementara Ivanka
Baca selengkapnya
10| Pemandangan Yang Menenangkan
Sean tiba di rumah keluarganya pada pukul satu dini hari. Ketika ia memasuki pintu rumah, ia segera melepaskan tuksedo dan dasi kupu-kupu yang terasa mencekiknya selama ia mengenakannya. Sean melangkah ke arah ruangan tamu yang lampunya masih menyala dan terdiam ketika ia melihat siapa yang ada di sana. Di salah satu sofa itu, ia melihat Sienna yang sedang bersandar dan sepertinya sudah terlelap. Wanita itu memeluk Blaire yang terlihat sangat nyaman menengkurap di dada Sienna. Sekali lagi, ia merasa hangat pada hatinya ketika melihat pemandangan itu, padahal sebelumnya ia merasa sangat lelah. Sekarang, ia tidak ingin melakukan apapun dan hanya ingin menatap apa yang sekarang sedang ia lihat dengan lebih lama. “Non Bie nya tadi rewel gak bisa tidur, Den,” kata seseorang di belakang Sean. Sean berbalik dan mendapati Mary yang sudah berada di belakangnya. “Bie demam lagi?” “Enggak panas badannya. Tapi kata Non Sienna, dedeknya mau tumbuh gigi lagi, makanya rewel. Terus Non Sienn
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status