LOGINKesibukan di rumah Danny dan Camelia berjalan seperti hari kemarin. Di kebun belakang rumah, Danny menemani para tukang menyelesaikan pembuatan rumah pohon. Sedangkan, Camelia ditemani Tina mengerjakan pesanan kue klien di dapur.
"Wah, ini yang ulang tahun apa anak orang kaya ya, Mbak Lia? Cake yang dipesan sampai susun tiga, sudah begitu full dekorasi pula pesanannya!" komentar Tina sambil memixer cream gula yang nanti akan digunakan majikannya.
Camelia melihat-lihat referensi dekorasi yang bagus untuk cake ulang tahun remaja putri. Rencananya akan dihias dengan banyak krim gula warna- warni. Ada pula boneka princess dengan gaun berenda-renda cantik yang telah disertakan oleh klien agar ikut dipasang di atas kue.
"Iya, ini cake untuk pesta sweet seventeen di ballroom Hotel Royal Ambarukmo. Artinya memang yang berulang tahun ini berasal dari keluarga berada, Tin!" jawab Camelia. Dia jadi terkenang masa remajanya ya
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah takdir dua bocah itu akan bersinggungan? Jawabannya, YA. Mereka akan bertemu kembali ketika telah sama-sama dewasa. Judul bukunya adalah Dimanja Suami Crazy Rich.Seiring berlalunya waktu, Danny dan Camelia telah memantapkan hati untuk kembali ke Indonesia. Mereka memberikan lisensi penuh kepada Mr. Douglas Lechivre sebagai presiden direktur perusahaan yang menaungi bisnis waralaba cafe berfokus makanan snack tradisional Ndonesia yang awalnya berpusat di Paris, dekat Menara Eiffel tersebut. Sejumlah besar dana kompensasi pelepasan saham Danny dan Camelia beserta pesangon atas pengabdian selama 15 tahun di Perancis diberikan dari perusahaan itu. Pasangan suami istri yang masih tetap mesra tersebut memantapkan hati membuka usaha di kota Surabaya sekaligus merawat dua buah hati mereka yang beranjak remaja.Tak disangka, kakak Danny satu-satunya sepulang dari Australia menyelesaikan studi justru menganggap Danny sebagai ancaman dalam pembagian w
Malam ini adalah anniversary pernikahan Danny dan Camelia yang kesepuluh. Mereka masih menetap di Paris. Bahkan, Mister Douglas Lechivre terus menerus membujuk pasangan suami istri itu untuk berpindah kewarga negaraan saja ke Perancis. Katanya, sudah cukup bertahun-tahun tinggal di Paris sebagai pendatang, lebih baik diresmikan saja sebagai warga negara Perancis.Namun, Danny dan Camelia masih saja ragu-ragu karena mencintai tanah airnya dan berharap suatu hari bisa kembali tinggal di Indonesia. Dua anak mereka yaitu Fresia yang berusia sembilan tahun dan Reynoir, adik laki-lakinya yang berusia tujuh tahun malahan sejak lahir berdomisili di Paris. Sayang sekali, orang tua mereka bukan warga negara Perancis karena sebenarnya pengurusan kedua anak itu akan lebih mudah menjadi warga negara Perancis."CHEERS!" Para tamu undangan pesta sederhana perayaan hari jadi pernikahan Danny dan Camelia bersulang French Champagne dengan meriah. Apartemen tempat tinggal mereka didekorasi seperti acar
"OEEEKKK!" Suara tangis bayi memecah keheningan di ruang bersalin. Senyuman bahagia terlukis di wajah ayah dan ibundanya. Danny mengecup kening Camelia yang basah oleh keringat setelah berjuang mengejan selama nyaris satu jam. Kelahiran putri pertama mereka berlangsung normal dan aman.Perawat bergegas membersihkan bayi mungil nan cantik yang diberi nama Fresia Anastasia Sasmita. Tak lama kemudian bayi tersebut dibawa kembali untuk menjalani inisiasi menyusui dini bersama Camelia. Danny masih menemani istrinya untuk melihat Fresia merangkak di atas perut Camelia sampai menemukan puting susu untuk minum ASI pertama kalinya. Dia pun berkata, "Ternyata wajahnya mirip aku ya, Lia Sayang!" "Iya dong, Mas. Kan kamu bapaknya. Masak mirip bule Perancis!" canda Camelia sambil memeluk sang putri kecil untuk disusui."Kamu ini! Semoga nanti adiknya cowok dan mirip mamanya yang lembut," sahut Danny. "Jangan langsung gass bikin lagi anak berikutnya ya, Mas. Capek bawanya 9 bulan lho!" sergah C
Hari-hari di Paris dijalani oleh Danny dan Camelia penuh kebahagiaan. Meskipun negara itu bukanlah tanah kelahiran mereka, tetapi lembaran baru kehidupan lengkap dengan kisah cinta yang manis tertulis dari waktu ke waktu.Camelia sering diajak oleh Danny berjalan-jalan menikmati pemandangan berdua baik di pantai maupun berbagai obyek wisata yang ada di kota Paris dan sekitarnya. Kendati perut istrinya semakin membuncit karena proses kehamilan yang semakin mendekati hari kelahiran putri pertama mereka. Sore itu, Danny dan Camelia menitipkan cafe pada para karyawan dan karyawati mereka sejenak. Pasangan suami istri itu berencana untuk menikmati matahari terbenam di Paris Plages. Paris tidak memiliki pantai laut alami, tetapi ada pantai buatan yang disebut Paris Plages yang muncul setiap musim panas di tepi Sungai Seine dan Bassin de la Villette. Tepi Sungai Seine itu diubah menjadi pantai berpasir buatan dengan kursi berjemur, payung, dan aktivitas lainnya setiap musim panas. Sekitar
"Tolong jangan terlalu banyak mengajak pasien bicara ya, Pak, Bu. Tubuhnya masih sangat lemah dan rentan!" pesan perawat sebelum papa mama Patra masuk ke dalam ruang ICU dengan mengenakan pakaian steril.Suara mesin perekam detak jantung berbunyi ritmis dan aroma antiseptik serta obat-obatan menyeruak dari dalam kamar berpencahayaan terang itu. Nyonya Adelia Halim bersama suaminya melangkah tanpa suara menghampiri ranjang tempat putra mereka terbaring tak berdaya."Patra, ini Mama dan Papa jenguk kamu!" ucap Nyonya Adelia Halim sambil menahan tangis.Di tempat tidur pasien, Patra menoleh ke arah mamanya di kanan lalu ke arah papanya di kiri. "Ma, Pa ... sepertinya ... Patra sudah saatnya ... pergi. Nitip Mike yaa ... cucu kalian," ucap Patra dengan napas terdengar berat."Pasti kami akan jaga Michael, kamu nggak usah kuatir. Patra, kamu harus kuat dan sembuh untuk bisa tetap berada di dekat anakmu—melihat dia bertumbuh besar!" Nyonya Adelia Halim menangis di pelukan suaminya."Ma, tol
Bunyi sirine ambulans yang mengangkut pasien kritis meraung-raung di jalan raya kota Jakarta. Mobil-mobil di depannya memberikan jalur bebas hambatan sebagai sebuah toleransi yang juga wajib dilakukan.Dari belakang ambulans yang membawa Patra menuju ke rumah sakit. James mengemudikan mobil Porsche ditemani Tatiana yang memeluk erat Michael. Dia telah mengirim pesan ke mamanya agar menghubungi keluarga Halim untuk menyusul ke Jakarta."Kak, bagaimana seandainya Patra nggak bisa bertahan? Keluarga Halim pasti akan menyalahkan aku atas kejadian naas tadi!" ujar Tatiana cemas."Kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh, Sayang. Itu insiden yang tidak disengaja dan pilihannya sulit. Patra tertembak peluru nyasar karena ingin melindungi kamu dan Mike. Aku akan belain kamu seandainya keluarga Halim murka!" hibur James. Dia pun gundah mengingat Patra adalah putra tunggal keluarga Halim. Lagipula biasanya pria itu menggunakan jasa pengawal pribadi, kenapa justru setelah divonis kanker kelenjar pr







