Share

Kasihan Kamu, Arman

"Sudah jam delapan Bu, saya permisi pulang aja yah, saya mau cek toko dulu, bentar lagi mau tutup," ujar Rahayu mengakhiri pertemuannya dengan Atikah.

"Iya Yu, makasih yah kuenya."

"Sama-sama Bu." Rahayu tersenyum puas, strateginya kali ini berhasil untuk membuat Atikah makin membenci Jelita.

Ardhan segera menjauh, dia tak ingin ketahuan Ibunya telah menguping pembicaraannya dengan wanita yang tidak dia kenal itu.

"Dhaaan ... kamu kok lama banget Bapak suruh lihat Ibu kamu, memangnya lihatnya di mana, di luar kota?" tegur Fadlan dengan nada mengejek.

"Hahaha ... maaf Pak, tadi lagi asyik dengerin perempuan pada ghibah, jadi aku lupa ngasih tahu Bapak."

"Memangnya siapa yang yang lagi ngeghibah, Dhan?"

"Lah, tadi Bapak nanyain siapa tamu yang datang, yaaah ... Ibu sama tamu itu yang lagi ngeghibah."

"Kamu Dhan, Bapak hanya nyuruh liatin siapa yang dateng, kok malah nguping obrolan mereka?"

"Tanggung Pak, kalau dilihat doang, lagian aku mau tahu yang diomongin Ibu-ibu apaan sih, hehehe
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status