Share

SAH

Hari ini adalah pernikahan Rangga dan Ayra. meskipun tanpa cinta, namun Rangga menggelar pernikahan dengan sangat mewah.

" Kamu sangat cantik sayang, aku yakin Rangga akan terpukau melihat kamu" Ucap Mishel

Ayra hanya tersenyum, seharusnya ini adalah hari yang sangat bahagia. andaikan Rangga menikahinya karena mencintainnya. tapi semua hanya lah mimpi Rangga tidak mungkin mencintainya

-- bentuk kesabaran yang paling sulit adalah kemampuan untuk bertahan dalam situasi yang tidak kamu inginkan.

sepedih apapun hidup yang kita jalani nanti, tetaplah untuk tersenyum. karena Allah akan selalu ada untuk kita--

Lalu Ayra turun dari lantai atas tempat dia di rias menuju tempat prosesi pernikahannya. Semua mata terpukau dengan kecantikan Ayra

"Seharusnya aku yang di dandani seperti itu bukan Ayra" Ucap Zea

"Kamu bisa mencari laki-laki kaya raya disini, temen- temen Rangga pasti kaya raya semua" Jawab Tante Dina

"Tapi apa ada yang se kaya Rangga? lihat rumahnya aja mewah banget, belum lagi barang barang lain nya, aku membayangkan jika aku jadi istri Rangga aku pasti akan mendapatkan semua fasilitas itu" Ucap Zea membayangkan

"Itu pun kalo dia menganggap kamu istrinya, kalo dia menganggapmu pembantunya, gimana?" Ucap Dina menakuti anaknya

Zea pun langsung terdiam dengan perkataan Mamahnya.

"Terimakasih Ayra, paman akan pastikan hidup kamu bahagia" Pamannya berbisik ke Ayra

"Tapi, apa Ayra nanti bisa meluluhkan hati Tuan Rangga?" Wajah Ayra mulai murung

"Paman yakin kamu pasti bisa, meskipun Rangga orang yang kasar dan dingin, Paman yakin ada satu titik hatinya untuk kebaikan, dan Paman yakin kamu bisa meluluhkan hatinya Rangga". Ucap paman memberi semangat

Ayra berjalan diatas karpet merah menuju penghulu dan tamu undangan. Ayra berusaha untuk tetap tersenyum.

Acara akad berlangsung Rangga hanya perlu sekali tarikan nafas untuk mengucapkan ijab qabul, dan semua saksi mengatakan " SAH "

Ayra resmi menjadi istri Rangga, seseorang CEO tampan dan sukses. Ayra hanya menunduk dan tidak terasa air mata nya mengalir. Rangga yang mengetahui hal itu langsung mencekram tangan Ayra dari bawah meja penghulu.

"Tidak usah menangis, semua sudah terjadi. Tunjukan wajah bahagiamu atau Pamanmu akan menjadi mayat saat ini juga". Ancam Rangga

Ayra mendengar itu menjadi ketakutan. Dia segera menghapus air matanya dan tersenyum. Sementara di belakang mereka, Paman mengeluarkan air matanya.

"Maafkan saya Mas, saya gagal membuat Ayra bahagia" Ucapnya dalam hati

Acara ijab qabul selesai para tamu di minta untuk menikmati hidangan yang sudah di siapkan. Banyak sekali makanan yang di sedikan mulai dari makanan khas dalam negeri maupun dari luar negeri.

Zea dengan Mamanya berusaha mendekati pria yang di duga CEO seperti Rangga. Dari penampilannya dia sangat kaya dan Zea berpura pura jatuh terpeleset dan menabraknya

"Aduhh, maaf tuan saya tidak sengaja" Ucap Zea dengan senyuman genitnya

Pria itupun tidak menghiraukan Zea dan pergi meninggalkannya. Zea pun merasa kesal dengan sikap acuh nya pria itu.

Di pelaminan Ayra berusaha untuk tetap tersenyum dan menyalami semua tamu yang hadir.

Acara pernikahan dan resepsi dilaksanakan hingga malam hari hingga semua tamu sudah pulang yang tertinggal hanyalah keluarga dan para pekerja.

Ayra terlihat sangat lelah dan ingin meminta izin ke kamar lebih dulu, namun tidak berani. karena wajah Rangga yang tadinya ramah berubah menjadi datar.

Paman dan Keluarganya akhirnya meminta izin pulang. Ayra mengantarkan mereka sampai depan, tapi sebelum pergi Paman memeluk Ayra dan berbicara

"Jaga diri kamu baik baik ya, teruti semua perintah Rangga jangan membantah. Paman yakin hatinya akan luluh dengan kebaikanmu, jadilah istri yang terbaik untuknya" Ucap paman

Ayra pun hanya mengangguk dan Paman melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan Ayra.

"Untuk apalagi kamu di luar, masuk ke kamar sekarang!" Perintah Rangga

Ayra hanya mengangguk dan langsung naik masuk kekamarnya.

kemudian dengan langkah kasarnya, Rangga masuk ke kamar Ayra yang kebetulan tidak di kunci.

Melihat Rangga masuk dengan wajah marah Ayra merasa takut. Namun dia kumpulkan keberanian untuk bertanya.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Ayra bertanya

"Rapihkan barang-barangmu dan pindah ke kamar saya sekarang juga" perintah Rangga

"T...tapi tuan" Ayra merasa ada yang tidak beres

"Ini perintah. saya tidak mau dibantah" bentak Rangga

Ayra hanya bisa mengikuti semua perkataan Rangga. dia seperti boneka yang siap di mainkan oleh tuannya.

Ayra segera merapihkan barang-barang yang di perlukan sebelum memasuki kamar suaminya itu.

Ayra mengetuk pintu terlebih dahulu setelah ada sahutan dari dalam barulah ia masuk.

Ayra sangat kagum dengan kamarnya Rangga yang sangat luas dan mewah.

"Maaf, saya taruh barangnya dimana ya?" Ayra bertanya kepada Rangga

"Letakan di ruangan itu, disana ada lemari kosong. letakan disana semuanya" Rangga menjawab tanpa menoleh kepada Ayra

Ayra membuka lemari yang berada disudut dan menyimpan semua pakaian disana

kemudian ia masuk ke kamar mandi yang bersebelahan dengan ruangan tadi, Dia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

"Maaf, saya tidur dimana tuan?" Ayra memberanikan diri untuk bertanya

"Tempat tidur disini hanya ada satu, jadi kira-kira kamu tidur dimana? jangan pernah membuat saya marah". R

angga Tegas

Ayra tidak menjawab, dia hanya menganggukan kepala nya lalu dia naik ke tempat tidur ukuran king size.

kasurnya sangat empuk dan wangi.

Malam itu, Ayra tidur dengan Nyenyak.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status