-Nandara POV- Apa yang harus kulakukan sekarang? apa aku harus mengalah? aku tak pernah berfikir ini semua akan terjadi. Sepertinya aku harus mengubur perasaanku dalam-dalam. Meskipun hari-hariku terasa biru, aku tak boleh menyerah untuk membangun kembali tembok pertahananku. Aku tak ingin semua terasa canggung dan aneh. Aku harus melakukannya. -Gara POV- Terhenti. Satu kata itu cukup untuk mendeskripsikan duniaku sekarang. Semuanya terjadi dalam sekejap, aku tak tahu harus berbuat apa. Aku merasa canggung dan sungkan atas apa yang terjadi. Siapa yang salah dalam keadaan ini? Siapa yang harus bertanggung jawab? aku juga tidak tahu tentang hal itu. -Nadira POV- Suasana apa ini? Aneh rasanya berada dalam situasi 'terjepit' ini. Apa aku telah melakukan kesalahan? Apa yang harus aku lakukan? Ayolah, aku tak tahu apapun. Aku hanya melakukan kegiatanku sehari-hari dan tak ada yang salah dariku. Aku yakin! seratus persen yakin! Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka? Apakah seburuk itu?
Lihat lebih banyakGaraga Adiyatma, laki-laki yang akrab dipanggil Gara itu berdarah campuran Jerman-Bali. Ia sangat menawan dan juga populer di SMA SEVERI. Tak heran banyak yang mengidolakan Gara, sampai-sampai suatu hari meja dan lokernya dipenuhi oleh surat-surat cinta, bunga mawar, dan juga cokelat mahal. Ia memang primadona sekolah bersama dengan temannya, Nandara.
Julian Nandara adalah kapten basket SMA SEVERI. Ia biasa dipanggil Nandara. Ia adalah teman baik Gara sejak SMP, ia juga salah satu murid yang sangat populer disekolah. Tak jarang juga ia mendapatkan banyak surat hingga membuatnya sangat amat kesal. Nandara adalah sosok laki-laki dengan tatapan dingin dan hanya berbicara seperlunya. Ia sangat tegas dan disiplin dalam segala hal, tak jarang ia juga disebut Mr. Perfect.
Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, walaupun memiliki banyak kepentingan pribadi, mereka tetap meluangkan waktu untuk bermain dan refreshing bersama-sama. Sampai ketika seseorang hadir dalam lingkaran mereka, orang yang tak terduga dan membuat keadaan sedikit memburuk.
~~~
"Gue tau kalo lo suka sama dia" ucap Nandara. Gara yang mendengarnya menyunggingkan senyuman tipis yang penuh luka
"Gue tau lo juga" sahut Gara
"Tolong, gue ga bermaksud buat keadaan seburuk ini. Ini semua ga pernah gue bayangin sebelumnya" kata Nandara dengan penuh kepedihan.
"Tolong gue juga, gue juga sama kayak lo. Kita ga bermaksud bikin situasi canggung kayak gini" sahut Gara.
"Kayaknya gue bakal serahin semua ke dia. Biarin dia yang milih" lanjutnya sambil berjalan pergi menjauhi Nandara.
Situasi ini hanya akan menimbulkan luka, luka pada dua orang laki-laki muda itu. Mereka sama-sama tak mengetahui siapa yang salah dan siapa yang harus mengalah, karena memang seharusnya hal seperti ini tak pernah terjadi. Sama sekali.
----
Author's note:
Halo! selamat datang di projectku yang kedua! yeayy!! akhirnya aku memberanikan diri untuk membuat cerita romance!!
Aku harap melalui project ini, aku bisa meningkatkan skill menulisku dan juga menghibur kalian semua!!
Terimakasih sudah mampir di cerita ini! tolong tinggalkan jejak kalian disini~ Rating dari kalian sangat amat membantuku dan membuatku lebih semangat lagi! oh iya, jika ada sesuatu yang perlu aku tambahkan atau perbaiki, mohon tulis di kolom komentar ya! saran dan dukungan kalian sangat amat membantuku! sekali lagi terimakasih banyak!!
Lilly<3
10.08.2021
Sore ini Nadia pergi menuju taman. Ia sudah bosan berdiam diri didalam kamar selama satu minggu penuh. Bukan. Bukan karena paksaan bunda, tetapi ia saat ini sedang sakit. Bisa disebut begitu bukan? Nadia duduk termenung pada bangku kosong yang menghadap kearah sebuah kolam besar, ia sedang larut dalam pikirannya. Semua memori pahit itu kembali lagi, dalam seminggu ini ia tidak tenang. Menangis, berteriak, kesakitan, dan takut. Hanya itu yang ia rasakan. Menyedihkan bukan? Tapi ini adalah hal yang harus ia tanggung. Ia sama sekali tak menyesal telah melindungi temannya pada saat itu, ia juga sudah berfikir bahwa ia akan berakhir seperti ini. Sejujurnya, Nadia sangat merindukan teman-temannya. Ia tak ingin mereka merasa bersalah, ini murni terjadi karena ketidaksengajaan. Tidak ada yang mengetahui hal ini selain keluarganya, namun sekarang teman-temannya sudah mengetahui hal tersebut. Sebaiknya saat Nadia kembali sekolah, ia harus meminta maaf. "Nad
"JANGANNNNNNNNNNNNNNNNN!!!!!!" teriak Nadia. Namun, terlambat, Gara sudah menuangkan satu ember penuh dengan air kepada Nadia dan Stella melemparkan tepung kearah Nadia, begitupula dengan Nandara. "AAAAAAAAAAAAAA MAAFFF!!! AMPUNNN!!!" teriak Nadia lagi. Seketika ia terduduk dan melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Gara, Nandara, dan Stella kebingungan dengan perilaku Nadia. Semua orang merasa khawatir, Nadia tak berhenti menangis sambil meminta maaf. "Nad! Nad!! lo kenapa??" tanya Stella sambil berlari menghampiri Nadia. "Nadd????" tanya Gara, ia juga menghampiri Nadia. Nandara yang menyaksikan hal tersebut dengan segera pergi kedalam untuk mengambil sebuah handuk. "Jauh" cicit Nadia. "Lo kenapa Nad?? lo gapapa??" tanya Stella sambil membersihkan tepung dari kepala Nadia. "GUE BILANG JAUH!" teriak Nadia. Ia terus menangis ketakutan, badannya bergetar, dadanya terasa sesak. Stella dan Gara dengan sigap berdiri dan me
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- Di saat Nandara sedang fokus menonton TV, seseorang mengirimnya sebuah pesan.HandphoneNandara terus mengeluarkan notifikasi, tanda seseorang sedang mengirimkan pesanspampadanya. Nandara memutuskan untuk mengambil HP nya di kamar. Selama menuju kamar, perasaannya sudah tak enak dan benar saja, setelah ia mengambil HP nya, banyak sekali pesan masuk dan itu semua dari orang gila yang tak lain dan tak bukan Gara. Nandara membuka pesan dari Gara yang berisi puluhan huruf "P" dan umpatan-umpatan. Dengan malas, ia membalaschattersebut. Nandara: Apaan. Tak butuh waktu lama, Gara langsung membalas pesan tersebut. Gara: Ultah Nadia lagi 2 hari, kasisurpriseyok! Nandara: Kok lo bisa tau
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- Saat ini Nadia sedang bersiap untuk belajar, kelas 12 memang se-padat ini ya? ulangan-kuis-tugas dan terus berulang, membuat Nadia merasa sedikit pusing. Tingg.... Suara notifikasi hp mengalihkan fokus Nadia sementara. Ia mengambil hp-nya untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan. Itu adalah Gara. Nadia mengernyitkan alisnya, kenapa Gara mengirimnya pesan? Gara: Nad Nadia: ya? Gara: Lo lagi belajar? Nadia merasa aneh dengan Gara yang tiba-tiba mengirimkan pesan, alhasil ia mengabaikan pesan tersebut dan melanjutkan sesi belajarnya. Lagi pula, ia harus mempelajari banyak hal untuk ulangan besok. Disisi lain, Gara yang melihat pesannya tidak dibalas memutuskan untuk bertanya pada Stella saja. Padahal ia hanya ingin m
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- "Gue pengen nyerah, Nad" ucap Stella. Saat ini ia terdengar putus asa dan tidak percaya diri, membuat Nadia sedih melihatnya. "Kenapa?" tanya Nadia. "Gue engga tau harus gimana, kata-kata yang selalu dia bilang ke gue terlalu menyakitkan. Apa harus ya dia sejahat itu?" ucap Stella. Nadia menepuk bahu Stella dan mengusapnya perlahan, ia juga kesal setiap Nandara membalas ucapan Stella. Terlalu kasar untuk perempuan. "Gaapa Stel,you deserve someone better than him. Lo itu cantik, lo tau sendiri selera lo gimana, yang harus lo lakuin sekarangmove on" ucap Nadia menasehati temannya. "Udah gue coba Nad, gue gabisa, gue gabisa lupain dia" sahut Stella, air matanya mulai menetes meskipun sudah ia tahan. "I know it's hard, Stell. Dicoba aja pelan-pelan, gimana?" saran Na
-PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! DIMOHON UNTUK JANGAN MEN-COPYATAUPUN MENJIPLAK CERITA INI- Tiga 'tuyul' itu sedang panik saat ini, mereka baru saja menyadari bahwa hari ini masih hari sekolah. Tak ada pilihan lain selain berangkat sekarang meskipun terlambat. Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, masih ada waktu bagi Gara dan Stella untuk pulang kerumah masing-masing dan bersiap untuk sekolah. Dengan tergesa-gesa mereka pergi kerumah. "Kalian ini kenapa? tumben terlambat" tanya Bu Eri selaku wali kelas mereka. "Maaf bu, kemarin saya belajar buat persiapan olimpiade sampai larut, jadi terlambat bangun" sahut Gara. "Maaf bu, saya bangun terlambat" sahut Stella. "Maaf bu, saya juga" sahut Nandara. "Hadehh, yasudah saya juga gak bisa bantu apa-apa. Kalian ibu hukum lari keliling lapangan aja ya, Nandara sama Gara 5 kali putaran, Stella kamu 3 putaran" Ucap Bu Eri "Baik bu" sahut Nandara, Gara dan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen