Share

4. Para Pengkhianat

Penulis: Alya Feliz
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-27 13:57:16

Elena menatap sepasang manusia di hadapannya dengan sorot mata tak percaya. Baru satu jam yang lalu Bella, adik tirinya, terlihat bersedih dan turut bersimpati atas musibah yang menimpanya, namun kini perempuan itu menatapnya dengan sorot mata angkuh dan penuh kemenangan.

Pandangannya beralih pada Lucas yang hanya menatapnya datar. Tidak ada lagi sorot memuja di sana. Pria itu bahkan membiarkan Bella memeluk lengannya dengan seringai mengejek.

Ia menatap pakaian Bella yang terlihat seksi untuk ukuran pekerja kantoran. Roknya terlalu ketat dan panjangnya hanya sampai di tengah-tengah paha. Blazer yang dikenakannya juga sangat ketat hingga membuat dada wanita itu terlihat membusung.

Hatinya berdenyut nyeri. Bella seperti wanita yang dulu menemani Lucas di apartemen pria itu. Apakah selama ini kekasihnya, tidak, mantan kekasihnya lebih menyukai perempuan seksi dengan pakaian terbuka seperti mereka?

Tiba-tiba ia terkekeh geli, menertawakan kebodohannya. Tentu saja tidak ada laki-laki jaman sekarang yang berminat dengan wanita berpenampilan tertutup seperti dirinya. Tapi mendadak ia tidak peduli lagi sekarang.

Tubuhnya adalah haknya. Ia tidak akan merendahkan dirinya dengan memamerkan tubuhnya hanya demi seorang laki-laki. Ia terlalu berharga untuk itu. Meskipun ia sudah tidak gadis lagi. Lagi-lagi dada kirinya berdenyut nyeri.

"Ternyata kalian memang pasangan yang cocok. Sama-sama pengkhianat," ucap Elena dingin.

Bella tertawa terbahak-bahak. Wanita itu tidak pernah menampilkan sisi ini sebelumnya di depan Elena. Tapi sekarang semua topeng perempuan itu terbuka.

"Kau saja yang terlalu bodoh. Oh, kakakku yang malang. Kau pikir Lucas benar-benar mencintaimu?" ejek Bella.

Kedua tangan Elena mengepal erat, berusaha keras untuk menahan dirinya agar tidak memukul wajah menyebalkan adik tirinya yang dulu berpura-pura baik dan polos.

"Kuakui kau memang pintar. Tapi kami jauh lebih pintar darimu. Kau bekerja keras bagai kuda untuk memajukan perusahaan, dan sekarang ayah menendangmu jauh-jauh."

Suara tawa Bella kembali menggema, menarik perhatian beberapa karyawan yang melewati lobi.

"Kau pikir bisa menikmati kerja kerasku begitu saja?" Elena mendengus. "Kau salah memilih lawan, perempuan jalang. Akan kupastikan kau dan ibu pelacurmu itu kembali ke jalanan."

"Kau!" Bella mengangkat tangannya hendak menampar Elena, namun Jack menahan lengan perempuan itu dan menekannya dengan kuat. "Aduh! Lepaskan aku!"

Kali ini ganti Elena yang menyeringai. Pandangannya beralih pada Lucas yang sejak tadi hanya diam. Masih ada rasa cinta di hatinya untuk pria itu, namun lama-lama rasanya hambar. Mendadak pria itu tidak lagi menarik di matanya.

"Kau masih saja melakukan kesalahan yang sama," ucap Elena lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Mungkin memang aku saja yang bodoh sudah percaya padamu."

Ia mengangkat bahu tak peduli, lalu melewati mereka untuk keluar dari perusahaan itu. Urusannya di sini sudah selesai untuk saat ini. Nanti ia akan membuat pelajaran pada para pengkhianat itu. Hatinya benar-benar tidak rela jika harta keluarga Pierce jatuh ke tangan dua lintah itu.

***

Sudah 2 jam Elena menangis di dalam mobil. Ternyata ia tidak setegar itu. Setelah ibunya meninggal, ia berjanji untuk tidak lagi menangis dan fokus pada perusahaan keluarganya. Ia dedikasikan hidupnya untuk kemajuan perusahaan yang dirintis oleh kakeknya dari 0.

Tapi apa yang menimpanya saat ini, serta wajah asli dari keluarganya dan mantan kekasihnya, tak ayal membuatnya merasa kembali sakit. Sudah lama Alan mengingatkannya, tapi ia selalu mengabaikan. Ia tidak percaya jika suatu saat ayahnya akan berubah.

Dan sekarang sudah terbukti.

"Kau baik-baik saja?"

Jack tidak lagi berbicara formal pada Elena karena ia benar-benar memaksa.

"Antarkan aku ke apartemenku saja," jawabnya di sela-sela tangisan.

Tangannya memukul-mukul dada kirinya yang terasa sakit sekali. Dikhianati oleh ibu tiri, adik tiri, bahkan kekasihnya tidak sebanding dengan dikhianati oleh ayahnya sendiri.

Dia mungkin bisa melupakan perbuatan ketiga orang itu seiring berjalannya waktu, tapi tidak dengan ayahnya. Darah tidak bisa putus begitu saja. Selamanya ia akan tetap memiliki hubungan darah dengan pria itu. Dan saat ini hatinya patah.

"Apa memang sesakit ini disakiti oleh ayah sendiri?" tanyanya dengan suara menyayat hati. Tenggorokannya seperti tercekat.

Jack tidak menanggapi. Pria itu masih fokus pada kemudi dan jalanan di depannya. Sampai apartemen Elena terlewati begitu saja.

"Kenapa kau melewati apartemenku?" tanya Elena ketika ia mendongak dan apartemennya sudah terlewat jauh.

"Kau tidak aman berada di sana."

"Apa? Apa maksudmu?"

Jack sekali lagi hanya diam, membuat Elena jengkel bukan main. Ia mengusap air matanya dengan kasar dan melempar pria itu dengan kotak tisu.

"Kenapa kau susah sekali menjawab pertanyaanku? Apa aku memang semenyedihkan itu hingga kau pun enggan untuk menanggapiku?" teriaknya dengan nafas terengah-engah.

Pria itu tetap tidak merespon. Tangan kanannya justru menyalakan pemutar musik dan mengalunlah sebuah lagu yang terdengar asing di telinga Elena.

Keningnya berkerut ketika menemukan lagu itu ternyata enak didengarkan. Tapi ia tidak tahu lagu itu milik siapa. Liriknya mengenai seorang pria yang diam-diam mencintai seorang wanita dengan begitu dalamnya sampai menjadi bodoh.

Tanpa sadar Elena melirik Jack yang terlihat berbeda. Lelaki itu terlihat...sedih. Apakah lagu ini tentang Jack? Pria itu sedang mencintai seseorang secara diam-diam dan berencana akan memberitahukan wanita itu setelah semuanya terlambat?

Apakah wanita itu...Claire?

Tiba-tiba ia melupakan kesedihannya dan penasaran dengan kisah cinta pria tampan di sampingnya. Rasanya jauh lebih menyakitkan ketika kita mencintai seseorang dengan begitu dalamnya, namun semuanya terlambat. Elena bisa melihat kesedihan yang mendalam di mata pria itu.

"Lagu milik siapa ini? Aku belum pernah mendengarnya," tanyanya setelah mereka saling diam sambil mendengarkan lagu itu.

"Saybia. The day after tomorrow."

"Apa lagu ini tentangmu?"

Lagi-lagi Jack hanya diam. Dan Elena sudah tahu jawabannya. Ia jadi penasaran dengan wanita bernama Claire itu. Sehebat apa perempuan itu sampai bisa membuat Jack Peterson bertekuk lutut? Lucas bahkan tidak sampai seperti itu padanya. Beruntung sekali wanita bernama Claire itu.

Andai ia dicintai oleh pria seperti Jack, maka ia akan langsung menerimanya. Pria itu sepertinya begitu setia. Bahkan setelah kejadian besar kemarin malam, pria itu bahkan tidak meliriknya sama sekali. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka.

"Kau mau membawaku kemana?" tanyanya penasaran.

Kendaraan terus melewati kota dan menuju ke daerah yang dipenuhi dengan pepohonan.

"Sepertinya...."

BRAK!

Tiba-tiba mobil oleng dan suara keras benturan membuat Elena memekik kaget. Kepalanya menoleh ke belakang dan matanya membelalak ketika melihat sebuah mobil berwarna hitam sedang berusaha untuk menabrak mereka lagi.

"Apa yang terjadi?" teriaknya bingung.

"Kenakan sabuk pengamanmu! Cepat!" teriak Jack sambil menekan gas dan sesekali menghindari mobil di belakangnya.

Beberapa kali mobil mereka ditabrak dan aksi kejar-kejaran terus berlanjut sampai mereka memasuki hutan.

"Jack!"

Mobil Elena akhirnya berhasil terguling setelah ditabrak dengan keras oleh mobil lain yang lebih besar. Elena merasa kepalanya begitu pusing karena posisinya terbalik. Ia bisa merasakan Jack yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari sabuk pengaman dan kini beralih pada sabuk pengaman miliknya.

"Elena!"

Pandangan Elena mulai buram dan kepalanya semakin berdenyut nyeri.

"Sialan! Kenapa susah sekali?"

Setelah mendengar makian Jack, pandangan Elena menggelap sepenuhnya. Apakah akhirnya ia meninggal?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   Extra Part 1

    "Kau yakin dengan keputusanmu?" Jacob bertanya untuk yang kesekian kalinya.Nathan mengangguk mantap. Tidak ada keraguan dalam hatinya. Ia sudah yakin dengan keputusannya, dan menurutnya itu adalah yang terbaik.Jacob menghela nafas panjang, lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi."Apa karena kau masih mencintai menantuku?""Salah satunya. Tapi lebih karena aku tidak mau menghancurkan pernikahan anak anda. Meskipun aku sangat mencintai Elena, tapi aku tidak mau membuat dia menderita."Berita mengenai Elena yang kritis karena kehilangan banyak darah setelah bertengkar dengan Jack membuat Nathan sadar. Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Apalagi wanita adalah makhluk yang sensitif. Selalu menggunakan perasaannya."Baiklah. Jika kau memang sudah tidak merasa nyaman terus berada di sini, aku tidak bisa menahanmu. Tapi kau bisa kembali ke sini sewaktu-waktu jika kau mau," kata Jacob akhirnya.Pria itu membubuhkan tandatangan pada surat mutasi untuk Nathan."Kenapa Korea Selatan?

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   176

    Elena mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Jack ketika melihat bayi itu semakin mendekat dalam gendongan seorang perawat."Bayi kita. Dia bayi kita," ucapnya antusias.Sebenarnya ia terkejut ketika melihat raut kaget dan terpana di wajah Jack. Seolah-olah pria itu juga baru pertama kalinya melihat wajah anak mereka. Tapi ia tidak mau merusak suasana. Mungkin memang benar suaminya sibuk menungguinya, sementara bayi mereka harus dirawat di inkubator.Tiba-tiba bayi itu menangis, membuat Elena bingung sekaligus penasaran. Dia belum pernah menghadapi seorang bayi sebelumnya."Tidak usah panik, Nyonya. Dekap dia dalam pelukan anda. Bayi memerlukan pelukan dari ibunya setelah lahir," kata perawat itu sambil tersenyum.Elena menerima bayinya dengan sedikit kikuk. Takut jika nanti tiba-tiba menjatuhkannya atau membuat tangisan bayi itu kian menjadi-jadi.Di luar dugaannya, bayi itu justru berhenti menangis setelah Elena mendekatkannya pada dadanya. Hatinya terasa begitu penuh. Senyumnya

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   175

    "Siapa kau?" Elena menatap seorang wanita yang masih muda dan terlihat begitu cantik. Kecantikan khas wanita jaman dulu. Mengingatkannya pada wanita-wanita seperti Putri Diana atau Marilyn Monroe.Tunggu, ia seperti pernah melihat wanita ini sebelumnya. Tapi di mana?"Kau begitu cantik. Bahkan lebih cantik dari Amelia," kata wanita itu sambil tersenyum lembut.Tubuh wanita itu begitu tinggi semampai seperti layaknya model. Seperti tubuh Elena yang tinggi, sehingga orang-orang sering mengira bahwa dirinya adalah seorang model.Sebentar, ada yang aneh di sini. Elena memperhatikan wanita di hadapannya dengan seksama. Rambut pirang dan bibir agak tebal di bagian bawah. Kulit putih bersih dan mata sebiru langit di siang hari."Tidak mungkin," gumam Elena.Satu kesadaran membuatnya refleks melangkah mundur. Kepalanya menggeleng-geleng."Ini tidak benar. Seharusnya aku tidak bisa bertemu dan berbincang denganmu. Apakah aku sudah mati?" Dia mulai panik dan melihat ke sekitarnya.Hanya ada ham

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   174

    Suara isak tangis yang menyayat hati memenuhi ruang ICU. Seorang pria menggenggam tangan seorang wanita yang sejak kemarin belum juga sadarkan diri. Padahal sudah berkantong-kantong darah habis, tapi sang wanita belum juga mau bangun."Jack, kau juga harus makan untuk memulihkan tenagamu. Jangan menyiksa diri sendiri." Julia mengusap pipinya yang basah melihat sang putra terus menangis dalam penyesalan."Semua ini karena kebodohanku. Seharusnya aku menjaga perasaannya. Seandainya aku tidak egois, dia tidak akan berbaring di sini," ucap Jack di sela-sela tangisnya.Ya, Jack benar-benar sangat menyesal. Dia melampiaskan kemarahan karena cemburu buta, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dampaknya jauh lebih besar lagi. Dia benar-benar bisa kehilangan Elena untuk selamanya.Sekarang dia tahu bagaimana rasanya menjadi Arsen. Ternyata rasanya tidak menyenangkan. Rasanya seperti bertaruh dengan waktu. Tidak ada yang tahu apakah Elena bisa sadar atau malah pergi untuk selamanya."Maafkan ak

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   173

    Selama hidupnya, Jack tidak pernah lepas kendali. Dia selalu bisa menahan diri. Bahkan meskipun dia tahu bahwa Claire menikah dengan Arsen, dia hanya diam saja. Tapi semua berubah ketika ia bertemu dengan Elena.Sekarang emosinya sering tidak stabil. Sudah dua kali ini dia lepas kendali, dan semuanya karena Elena. Ia tidak bisa biasa saja atau tak acuh jika itu sudah menyangkut tentang Elena.Ada rasa aneh yang tidak bisa dijabarkan. Dia takut jika Elena pergi jauh darinya. Kembali meninggalkannya seperti dulu."Di mana Nathan?" tanyanya pada salah satu karyawan yang melintas di lobi perusahaan."Umm, kurang tahu, Tuan. Tapi tadi saya sempat melihat dia bersama Tuan Jacob," jawab karyawan itu dengan sopan.Jack berlalu dengan amarah masih menguasai diri. Kedua tangannya bahkan masih terkepal dengan erat dan jantungnya bertalu-talu. Siapapun yang berpapasan dengannya tidak berani menyapa. Kakinya melangkah memasuki lift dan menekan tombol lantai paling atas. Dia benar-benar sangat ma

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   172

    "Jack belum pulang juga?" tanya Elena dengan hati gelisah.Kemarin malam setelah dinyatakan baik-baik saja oleh dokter dan diperbolehkan untuk pulang, Elena berkali-kali menelpon suaminya. Tapi karena tubuhnya entah kenapa masih terasa lelah, dia pun akhirnya tertidur begitu diantarkan ke kamar oleh Alan."Belum. Aku sudah menghubungi ponselnya, tapi tidak diangkat," jawab Nina. "Lebih baik sarapan dulu. Kau harus memulihkan energi setelah kemarin hampir saja keracunan."Elena menurut saja ketika Nina menuntunnya menuju ke ruang makan. Beruntung Nina mau langsung datang ke mansion untuk menemaninya. Entah kenapa suaminya tidak kunjung pulang."Makanlah yang banyak, Nona. Setelah ini jangan lagi keluar. Sebentar lagi Anda melahirkan, jadi lebih baik di rumah saja. Anda bisa meminta tolong pada pengawal yang biasanya menjaga anda jika menginginkan sesuatu," saran Bibi Mary sambil meletakkan berbagai menu makanan sehat untuk ibu hamil.Mendadak Elena teringat dengan Brad. Di mana laki-la

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status