Share

37. Terkuak

Tepat satu minggu, Mas Rayyan masih belum sadarkan diri. Aku rutin mengunjunginya setiap hari dan menemaninya sampai sore. Tiga hari ini aku sudah mulai merasakan kencang-kencang pada pinggang dan perutku. Aku tahu ini kontraksi palsu. Aku rajin berjalan-jalan selama menunggui Mas Rayyan. 

Hari ini aku ditemani Mamah dan Rania. 

Raisa tadi pagi menengok kakaknya sebentar, bagaimanapun dia juga punya anak kecil yang masih butuh dijaga. Jadi tak bisa ikut menjaga kakaknya.

"Gimana Na? Masih suka kenceng-kenceng gak?"

"Masih Mah."

"Kontraksinya sehari berapa kali?"

"Cuma pas malem sama pas pagi aja Mah."

"Owh, Keluar lendir atau flek gak Sayang."

"Enggak Mah."

"Mamah jadi inget, waktu lahirin Rayyan gampang banget. Waktu itu Mas Surya lagi di Jakarta. Mamah cuma sama pembantu. Waktu itu Mamah panik banget tapi berusaha tenang. Alhamdulillah pembukaannya cepet," kenang Mama. 

Namun, mata Ibu mertuaku berkaca-kaca.

"Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Melisa
Nah kan emang nenek sihir pelakuny nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status