Bukan Salah Cinta

Bukan Salah Cinta

By:  Fielsya  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
12Chapters
832views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alya adalah seorang putri jenderal yang mencintai ajudan sang ayah. Hubungan keduanya tak mendapat restu dari keluarga Alya karena perbedaan kasta dan keyakinan. Berbagai cara yang dilakukan sang ayah untuk memisahkan Alya dari Richard. Mampukah Alya dan Richard membuktikan bahwa tidak ada yang salah dengan cinta mereka? Apakah mereka akhirnya bisa bersatu?

View More
Bukan Salah Cinta Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Fathan Rafka
bagus ceritanya
2022-10-27 10:00:54
0
12 Chapters
Bab 1
“Kalian tahu, kan, kalau putri sulung saya baru menyelesaikan studi S1-nya, dan kemarin dia kembali ke kota ini?” tanya seorang laki-laki bertubuh tegap, perutnya sedikit buncit dengan seragam berwarna cokelat muda untuk atasannya dan tua untuk celanya. Tak lupa, beberapa atribut pangkat dan beberapa penghargaan menghiasi seragam tersebut. Di kerahnya terdapat tiga buah bintang berwarna emas.Lelaki itu mengucapkan pertanyaan itu dengan nada tegas, sambil menatap satu per satu beberapa lelaki yang lebih muda dengan badan yang gagah dan proporsional yang ada di hadapannya. Para pemuda berjumlah delapan orang itu membentuk dua barisan, di barisan masing-masing berjumlah empat orang yang semuanya mengantongi sebuah senjata api laras pendek.“Siap, tahu, Komandan!” jawanb delapan orang itu dengan serentak.Lelaki yang disebut komandan itu lantas berjalan perlahan sembari memperhatikan satu per satu anak buahnya, hingga langkah kaki yang sudah memasuki setengah abad menginjak bumi itu berh
Read more
Bab 2
“Udah jelas dia mesum, tapi Mama masih aja minta keterangan dari dia?” tanya Alya sambil menunjuk ke arah Richard dengan kelima jarinya. Setelah itu, gadis bergigi gingsul di bagian gigi taring atas sebelah kiri itu pun menyisir rambutnya ke belakang kepala dengan kasar.“Alya, please! Mama mau dengar penjelasan Richard, jadi Mama harap kamu diam dulu!” titah Liana dengan nada dan raut tegas kepada Alya.“Ma ....”Belum sempat Alya melanjutkan kalimatnya, telapak tangan Liana langsung terangkat tepat di depan wajah gadis yang tingginya seratus enam puluhan sentimeter itu. Hal itu sukses membuat Alya terdiam sambil bersedekap disertai tatapan sinis kepada Richard.“Sebelum mengambil keputusan, kita harus bisa melihat dan mendengar dari berbagai sudut pandang. Kamu memang anak Mama, tapi bukan berarti Mama akan selalu membenarkan apa yang kamu lakukan, makanya Mama melakukan ini. Kalau nanti Richard memang bersalah, Mama sendirilah yang akan memberinya hukuman, dan papa pasti akan mendu
Read more
Bab 3
Richard mengajukan sebuah syarat, agar Alya membiarkan dirinya berada setidaknya berjarak lima meter, bukan sepuluh meter dari gadis itu. Dia meminta hal itu dengan alasan hal itu demi keselamatan Alya.Awalnya gadis itu menolak, tetapi Richard berhasil membuatnya menyetujui syarat itu. Akan tetapi, hal yang tak dia duga terjadi. Alya menyodorkan sebuah tas belanja berwarna hitam kepada lelaki itu.“Apa itu?” tanya Richard sambil menghadap ke belakang dan memperhatikan tas itu.“Ini baju,” jawab Alya singkat.“Untuk?” tanya Richard lagi.“Ish ... lo cerewet juga, ya, ternyata? Ya buat lo-lah. Buat siapa lagi?” sahut Alya sembari menyodorkan tas tersebut lebih dekat kepada Richard.“Maksudnya, untuk apa Anda memberikan itu kepada saya?” Richard rupanya menginginkan alasan yang lebih detail dari tujuan Alya memberikan pakaian tersebut.“Lo masih inget, kan, kalau gue nggak mau orang lain tahu kalau gue anaknya polisi? Makanya gue kasih ini buat lo!” jelas Alya, tetapi Richard langsung m
Read more
Bab 4
Seseorang menarik paksa lengan Alya untuk masuk ke sebuah ruangan kosong. Mulut gadis itu disumpal dengan telapak tangan kekar dan berurat, hingga bisa dipastikan jika orang itu adalah laki-laki.Sekuat tenaga Alya melepaskan diri dari orang tersebut. Akan tetapi, karena panik gadis itu sesaat lupa cara melumpuhkan musuh yang menyerangnya dari belakang.Seraya menenangkan diri, Alya terus menuruti orang tersebut. Di sanalah, dia mulai mengumpulkan tenaga, lalu dengan kekuatan penuh kakinya menerjang bagian selangkang dekat alat kelamin lelaki asing itu.Orang itu pun terjatuh dan mengaduh kesakitan. Namun, alangkah terkejutnya Alya yang saat itu masih dengan posisi siaga, melihat orang yang baru saja hendak dia lumpuhkan dengan jurus-jurus bela diri yang sudah dia pelajari.Matanya membulat sempurna, tangan yang awalnya mengepal erat di depan dada hendak menyerang, seketika terangkat dan menutupi mulutnya. Sejurus kemudian, dia berlari mendekati orang tersebut, bahkan sampai harus ikut
Read more
Bab 5
Di rumah Alya, sore itu sang papa pulang lebih cepat. Kedua adiknya pun sudah pulang sejak beberapa sebelumnya. Semua orang tengah berkumpul di ruang keluarga, begitu pun dengan dua orang ajudan lain dan seorang yang bertugas di bagian pengamanan rumah sang jenderal. Sedang ajudan dan tim pengamanan lain berjaga di luar rumah.“Apa ada masalah soal penugasan Richard?” tanya Fajar, papa Alya yang berpangkat Komisaris Jenderal Polisi dan bertugas sebagai komandan korps Brimob Polri.“Ya, seperti yang sudah kita duga sebelumnya kalau Alya pasti akan menolak. Apalagi, ternyata sempat ada accident yang terjadi di bandara waktu mereka sama-sama mau balik ke sini,” jawab Liana.Fajar yang awalnya sedang membaca buku, langsung menutup buku tersebut dan meletakkannya di meja. Dia lantas menoleh kepada sang istri dengan dahi mengerut.“Accident? Apa? Mereka saling kenal?” tanya Fajar penasaran.“Nggak, mereka nggak saling kenal. Hanya saja ada kecelakaan kecil di bandara yang membuat Alya marah
Read more
Bab 6
“Lapor, Komandan. Tugas sudah diselesaikan,” ucap Richard saat dirinya sudah sampai di ruang tengah dan berada tepat di hadapan sang jenderal. Dia juga mengatakan hal itu setelah memberikan hormat kepada sang atasan.“Richard,” sapa sang jenderal sambil tersenyum dengan tangan terlipat di depan dada. “Bagaimana tugas barumu hari ini? Apa ada kendala?”“Siap, tidak ada, Komandan,” jawab Richard.“Apa tugas ini menyenangkan atau justru menegangkan?” tanya Fajar lagi.“Siap, menegangkan, Komandan,” jawab Richard jujur, tetapi sukses membuat semua orang di ruangan itu tersenyum penuh arti.“Saya suka kejujuranmu,” ucap Fajar. “Oh ya, malam ini saya akan menugaskan kamu dan Reza untuk mengikuti Alya. Richard tahu, kan, kalau malam ini dia akan ke pesta?”“Siap, tahu, Komandan. Tapi, setahu saya untuk masuk ke tempat pesta tersebut harus memiliki undangan,” jelas Richard.“Nggak masalah. Kalau begitu, pantau saja dari luar. Ingat! Jangan sampai Alya tahu kalau kalian mengikutinya!” Perintah
Read more
Bab 7
“Alya Gistara,” Richard melafalkan nama itu dengan sangat jelas. Suaranya begitu lembut hingga menggetarkan hati sang pemilik nama. “Seharusnya Andalah yang meminta maaf, karena yang sebenarnya menabrak adalah Anda, bukan saya. Pasti Anda tidak melihat kalau saya telah berdiri di sini, di titik ini, karena mata Anda hanya fokus ke ponsel dan tidak menghiraukan apa yang ada di depan Anda!”“Lo ....” Ucapan Alya menggantung, jari telunjuknya menunjuk tepat di bawah hidung Richard dengan tubuh mereka yang hanya berjarak beberapa sentimeter saja.Dalam posisi itu, kedua insan berbeda jenis merasakan sesuatu yang aneh dalam hati masing-masing. Jantung keduanya berdetak terasa lebih cepat, bahkan seolah ingin melompat keluar dari tempatnya. Bahkan, deru dan aroma napas mereka bisa saling mereka hirup.Alya bisa melihat jelas detail wajah tampan Richard, hingga tanpa sadar gadis itu memujinya dalam hati. Namun, tak bisa dimungkiri kalau rasa gengsi itu jauh lebih bertakhta dalam hatinya.“Lo
Read more
Bab 8
“Awas jatuh,” teriak Richard sembari langsung berlari ke dekat tangga dan menangkap seorang gadis yang tergelincir di tangga.Semua perhatian kini tertuju kepada Richard dan gadis itu. Ingar-bingar musik disko pun seketika ikut berhenti untuk memastikan tidak ada yang cedera di pesta itu. Gadis itu terjatuh tepat dalam dekapan Richard dan tatapannya saling bertemu. Setelah memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja, Richard langsung menurunkannya dan membuat pesta kembali dimulai.“Anda nggak pa-pa?” tanya Richard kepada gadis yang mulai menunjukkan wajah cemasnya.Alih-alih menjawab, gadis itu justru memainkan jari sambil melihat ke atas tangga. Richard pun mengikuti arah pandang gadis itu sebentar, lalu kembali menurunkan pandangannya.“Anda mau ke atas?” tanya Richard penasaran.Lagi-lagi gadis itu tidak merespons, tetapi justru memegangi tangan Richard. Sentuhan itu terasa begitu dingin, detik itu juga Richard menyadari ada yang membuat gadis di hadapannya itu merasa takut.“Tolon
Read more
Bab 9
“Bripka Reza,” panggil seorang lelaki memakai jas snelli dengan lengan panjang. Di dadanya tertulis nama ‘dr. Ardana’.Tak hanya Reza, Richard pun turut menghampiri dokter yang baru saja keluar dari UGD Rumah Sakit Polri Kramat Jati setelah mendengar panggilan itu.“Siap, Dok. Bagaimana keadaannya?” tanya Reza.“Apa Komjen Fajar sudah dikabari?” tanya balik dokter tersebut.Reza dan Richard saling menatap. Mereka tahu ada hal serius yang terjadi kepada Alya, oleh karena itulah sang dokter menanyakan hal itu.“Siap, belum, Dok. Apa yang terjadi kepada Alya?” Kini Richard yang menanyakan kondisi Alya.Dokter itu sejenak menunduk, lalu kembali menegakkan kepalanya seraya menatap Richard dengan penuh arti.“Dalam dunia kedokteran, kami tidak bisa men-judge kalau ini ada unsur kriminalnya. Kalianlah yang lebih paham soal ini. Namun, bisa saya pastikan, berdasarkan hasil cek laboratorium kalau Alya sudah meminum alkohol yang dicampur dengan obat perangsang,” terang Dokter Ardana.Dada Richa
Read more
Bab 10
Alya menggeleng, memberi kode kepada Reza untuk tidak mengatakan apa pun. Sayangnya, lelaki itu sudah terlanjur kesal, bagaimana tidak? Dirinya sudah bersusah payah meminta dokter meminta membuat laporan palsu tentang Alya dan mengatakan kalau gadis itu hanya dicekoki alkohol dengan dosis yang sangat tinggi, tetapi justru dia sendiri yang mengatakan semuanya kepada sang papa.“Ada yang mau kamu jelaskan tentang perbedaan penjelasan dokter dan Alya, Za?” Kini tatapan sang jenderal beralih kepada Reza.Otak pria itu berpikir keras, mencari alasan yang tepat agar apa yang akan dia sampaikan bisa sinkron dengan semua pernyataan yang sudah didengar Fajar tanpa harus membuat atasannya itu marah besar.Beruntung, saat Reza hendak mengatakan sesuatu untuk menjawab pertanyaan Fajar, tiba-tiba terdengar suara panggilan masuk dari ponsel sang jenderal.“Ya, ada apa?” tanya Fajar langsung pada intinya kepada orang di seberang telepon.“Baik, kalau begitu kumpulkan tim. Saya segera ke markas sekar
Read more
DMCA.com Protection Status