Share

11. Tamu Lain

Sean, si bocah lima tahun itu langsung mendongak ke arah Mikael, "Paman."

Dengan senyum yang masih tersungging di bibir, Mikael pun berjalan mendekat dan melihat bocah itu terlihat sedang memegang beberapa lembar kertas.

Sean duduk bersila di tanah yang penuh dengan rumput hijau yang terawat dan bersih.

"Kamu sedang main apa?" Mikael bertanya dengan nada penuh dengan rasa ingin tahu.

"Mau buat pesawat terbang, Paman."

Mikael tertarik, "Pesawat terbang? Kamu bisa?"

"Bisa."

"Oh ya? Boleh Paman melihatnya?" Mikael pun semakin antusias.

Sean mengangguk pelan tapi anak kecil itu mengernyitkan dahi, seakan agak ragu.

Laki-laki itu pun ikut duduk di tanah, tepat di hadapan bocah itu. Dia menatap sang bocah yang sudah mulai melipat-lipat kertas itu.

Perhatiannya tak pernah teralih dari tangan mungil itu. Semakin diamati, bagi Mikael Sean sangatlah lucu.

Dan ini pertama kalinya, dia berpikir bila seorang anak kecil itu lucu.

Namun, setelah Mikael menunggu selama beberapa menit lamanya, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status